SETIAP KEPUTUSAN
MEMILIKI RESIKO
Teks: Markus 1:16-20 “ 16
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon
dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab
mereka penjala ikan. 17 Yesus berkata
kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan
penjala manusia." 18 Lalu merekapun
segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya
sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya,
sedang membereskan jala di dalam perahu. 20
Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya,
Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
A. PEMBAHASAN
Setiap keputusan manusia selalu memiliki resikonya. Keputusan apapun tanpa terkecuali berakibat pada resiko baik buruknya bagi Manusia. Tidak ada keputusan yang tidak beresiko semua keputusan manusia ada resikonya dan ada dampaknya bagi pembuat keputusan baik dampak positif ataupun dampak negatifnya. Dampak yang ditimbulkan dari sebuah keputusan yang diambil oleh murid-murid Yesus yang pertama terdapat tiga point yaitu:
1. Meninggalkan keluarga
Keterangan dalam ayat 18 sangat jelas yaitu “meninggalkan jalanya dan mengikut DIA (YESUS)”. Selain itu mereka juga meninggalkan anggota keluarga mereka, sesungguhnya keluarga berbicara tentang rumah tempat tinggal dan tempat dimana kita bertumbuh sebagai anak, disana terdapat bapak, mama dan kakak serta adik, disana ada kasih sayang, ada kebahagiaan, ada ketenangan dan lainnya yang memberikan harapan hidup. Hal yang menyakitkan adalah Meninggalkan keluarga dan orang-orang yang disayangi. Ada sebagian orang menganggap meninggalkan keluarga adalah suatu hal biasa yang tidak berarti, namun bagi sebagian orang meninggalkan keluarga adalah sesuatu yang menyakitkan dan dianggap sebagai suatu dukacita dalam dirinya. Dalam teks ini memberitahu kita bahwa murid-murid Yesus memilih untuk meninggalkan keluarga dan sanak saudara mereka untuk mengikuti Yesus, dampak yang diakibatkannyapun mereka belum mengetahuinya.
2. Meninggalkan Warisan
Selain dari meninggalkan keluarga, mereka juga meninggalkan warisan dari orangtua seperti perahu, dan harta kekayaan mereka yang lainnya. Walaupu dalam teks ini tidak dijelaskan meninggalkan warisan apa saja yang mereka tinggalkan namun berdasarkan keterangan Injil Markus 1:20 bahwa “Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Siapa sebenarnya Zebedeus ? Zebedeus adalah seorang nelayan yang mempunyai pegawai (Mrk. 1:20). Istrinya meninggalkan rumah dan mengikut Yesus (Mat. 27:56[1]), paling tidak sekitar akhir hidupnya. Dalam Bahasa Yunani Zebedaios dari Ibrani zibdi, 'pemberian Tuhan'. Ayah dari rasul Yakobus dan rasul Yohanes (Mrk 1:19) dan suami Salome (Mat 27:56; Mrk 15:40[2]). Nelayan Galilea, nampaknya ia kaya ia tinggal di dekat Betsaida. Atas dasar keterangan ini mereka adalah orang kaya. Tidak heran permintaan Salome dalam Injil Matius 20:20-21[3].
3. Meninggalkan wilayah
Selain dari kedua point diatas mereka juga
meninggalkan wilayah tempat mereka bertumbuh besar dan tempat mereka bekerja
sebagai nelayan. Meninggalkan wilayah termasuk juga meninggalkan segala pengalaman indah yang
mereka nikmati dan mungkin juga mereka meninggalkan hak-hak lain yang tidak
disebutkan di dalam teks ini.
B. APLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA
Secara spiritual ada dua pelajaran penting yang harus
dilakukan oleh setiap orang percaya sebagai suatu konsekwensi Iman dari
keputusan itu untuk mengikuti segala petunjuk dan ketentuan Tuhan sebagai
penguasa wilayah baru yaitu:
1. Meninggalkan Dosa
Dalam Surat Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, selanjutnya Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (TMV) 23 Kematian adalah upah dosa, tetapi hidup sejati dan kekal bersama-sama Kristus Yesus Tuhan kita adalah anugerah Allah. Oleh karena itu setiap orang yang telah berbuat dosa dan kehilangan keselamatan sebagai haknya maka kita semua harus mengambil keputusan untuk meninggalkan;
a.
Meninggalkan Kehidupan lama
Rasul Paulus dalam surat Efesus 4:22 “yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan”. Yang dimaksud manusia lama adalah segala perbuatan daging seperti yang dijelaskan dalam Galatia 5: 19-21. Sebagai resikonya setiap kita harus meninggalkan kehidupan lama kita sebagai bukti bahwa kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan penebus dalam kehidupan kita. Meninggalkan bukan berarti lupa untuk mengambil kembali melainkan meninggalkan kehidupan lama artinya benar-benar meninggalkan dan melupakannya sebagi sesuatu yang tidak berfaeda lagi dalam kehidupan yang baru.
b.
Meninggalkan Segala Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk harus ditinggalkan sebab segala kebiasaan yang buruk akan berdampak dalam kehidupan spiritualitas kita, Rasul Paulus berkata dalam 1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Karena itu jauhkanlah dirimu dari pergaulan yang merusak kehidupan rohani kita dan biasahkan untuk melatih diri untuk beribadah Rasul Paulus dalam 1 Tomotius 4: 7-8 dikatakan bahwa “7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Ayat 8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Jadi sebagai anak Tuhan berani untuk meninggalkan segala kebiasaan buruk yang telah lama mengganggu kehidupan rohani setiap kita sehingga mengarahkan hidup kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa untuk mengikuti segala ketentuan Tuhan sehingga hidup dalam kelimpahan.
c. Meninggalkan Kata-kata kotor
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya dalam Injill Matius 15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Matius 15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Matius 15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." Markus 7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." Markus 7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, Markus 7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
2. Memasuki Wilayah tanpa dosa
Rasul Paulus dalam surat Roma 6:4 “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh [1] baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 2 Korintus 3:6 Ialah membuat kami juga [2] sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Oleh karena kita telah dibaptis dan sanggup menjadi pelayan-pelayan Tuhan maka, kewajiban kita sebagai orang yang telah berpindah satatus dari kehidupan lama yang bersifat duniawi kepada kehidupan yang baru dalam wilayah spiritualitas dengan peraaturan dan hukum yang berbeda degan sebelumnya maka kita harus:
a. Hidup dipimpin oleh Roh
“Galatia 5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah _okum Taurat. Galatia 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,” Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Dalam ayat 17 Rasul Paulus menjelaskan bahwa “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging—karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki”. Orang yang hidup dipimpin oleh Roh menurut Paulus dalam Galatia 5:22-25.
b. Hidup menyenangkan Tuhan
Bagaimana menyenangkan Tuhan ? Keluaran 20:12 [1] Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. Ulangan 5:16 Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. Matius 15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. Matius 19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan [2] kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Markus 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: [3] Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Efesus 6:2 “Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini”
c. Hidup untuk menjadi berkat
Bagaimana menjadi berkat ? Matius 28:19-20 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
1 Timotius 4:12 (TB) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
KESIMPULAN
Saya menarik kesimpulan dari pembahasan ini bahwa:
Setiap kita memiliki tabiat dosa sehingga kita telah
melukai bahkan menyakiti Tuhan dengan perbuatan tanpa sengaja dan tidak sengaja
sehingga marila kita mengambil keputusan dalam keadaan sadar akan kesalahan dan
dosa-dosa yang kita perbuat agar Tuhan dapat mengampuni dan melayakkan kita
untuk melayani DIA. Jangan sia-siakan kesempatan yang kita miliki saat ini,
manfaatkan kesempatan ini agar kita hidup dalam pimpinan Tuhan dan memuliakan
Tuhan melalui hidup kita. Amin
Wamena,
03 Oktober 2021
Pelayanan
Mimbar di
GSJA PONDOK DAUD
Pdm Yoel Giban,
S.Th.M.Pd.K
[1] Matius 27:56 (TB) Di antara mereka terdapat Maria Magdalena,
dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
[2]
Markus 15:40 (TB) Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari
jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta
Salome.
[3] Matius 20:20-21 “Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta
anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu
kepada-Nya. 21 Kata Yesus: "Apa
yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku
ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu
dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar