STANDAR MENGALAMI TUHAN
Matius
15:22 (FAYH) Seorang wanita Kanaan yang
tinggal di tempat itu datang kepada-Nya serta memohon, "Kasihanilah saya,
ya Tuhan, Anak Raja Daud! Anak perempuan saya dirasuk roh jahat yang
terus-menerus menyiksanya. "
================
Beberapa
hamba Tuhan kontemporer (kekinia) berpendapat bahwa setiap orang percaya harus
"mengalami Tuhan" secara pribadi. Pernyataan itu tidak salah dan 100%
benar adanya. Namum yang menjadi salah adalah penjelasan yang tidak tuntas akan
pernyataan itu memgakibatkan kebingungan diantara beberapa orang yang memiliki
logika berpikir yang berbeda.
Pertanyaan
saya adalah bagaimana saya harus mengalami Tuhan ? Dan adakah standar
untuk mengalami Tuhan ? Sebab hamba-hamba Tuhan kontemporer tersebut
tidak menetapkan standarnya untuk menjelaskan
bagaimana mengalami Tuhan. Sehingga penjelasan tersebut
menjadi AMBIGU bagi setiap orang yang mendengarnya. Oleh sebab itu sangat
penting bagi saya untuk menjelaskan standar mengalami Tuhan secara etimologis
sehingga penjelasan saya tidak menjadi ambigu.
Kata
"mengalami" berbeda dengan "menyalami" dan
"menyelami" ketiga kata ini dalam penjelasan hampir mirip sehingga
beberapa hamba Tuhan tidak menyadari bahwa menjelaskan kata mengalami tetapi
sebenarnya dia sedang menjelaskan kata menyelami atau menyalami itulah sebabnya
penjelasan menjadi abstrack.
Oleh
sebab itu, saya memfokuskan kepada penjelasan kata "mengalami".
Definisinya adalah merasahkan atau mengalami kejadiannya. Menjelaskan kata
“mengalami” harus meletakkannya pada suatu peristiwa atau kejadian yang dialami
oleh setiap orang bahwa, Dalam kejadian itu terdapat tekanan, intimidasi dan
ketidak adilan disertai penganiayaan, itulah yang disebutkan dengan
"mengalami". Mengalami tidak searti dengan kata menikmati.
Jadi
pengertian kata "mengalami" adalah setiap kita pernah menghadapi
berbagai kejadian atau peristiwa yang pengaruhnya berdampak besar dalam pikiran
dan hidup kita secara langsung sehingga pengaruhnya seolah-olah masih hidup dan
ada di sekitar kita.
APA
HUBUNGANNYA DENGAN MENGALAMI TUHAN
Mengalami
Tuhan artinya kita perna mendapat kesempatan berjumpa Tuhan dengan cara apa
saja dan kejadian tersebut menjadi suatu pengalaman indah dan tersimpan dalam
memori setiap orang yang mengalaminya, sehingga pengalaman itu seolah-olah
masih hidup dalam pikiran kita. ITULAH YANG DISEBUT MENGALAMI TUHAN. Bukan
menikmati Tuhan.
Bagaimana
kita bisa mengalami Tuhan ? Untuk mengalami Tuhan ada tiga standar yang harus
dipenuhi oleh setiap yang mau mengalami Tuhan yaitu:
1) Menanggalkan diri sendiri/ mengalakan
"Ego"
Harus
mampu mengalakan egonya sendiri, sebab egoisme Manusia selalu menghantar kepada
kesombongan dan keangguhan manusia semata. Oleh sebab itu setiap orang yang rindu
mengalami Tuhan harus menanggalkan dirinya sendiri.
Dalam
bahasa Alkitab adalah berserah kepada Tuhan...Mazmur 37:5 (TB) Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan
percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Definisi yang lebih ekstrim dapat
dibaca dalam Injil Matius 5:3. Salah
satu ciri khas dari orang yang egois dan sombong bisa kita lihat Dalam cerita 2
Raja-raja 5:10-12
2) Mempunyai Iman diatas rata-rata
Mau
dan ingin mengalami Tuhan harus mempunyai iman diatas rata-rata. Sebab cara
Tuhan untuk menolong setiap kita berbeda satu terhadap yang lainnya. Ada
beberapa hal dikerjakan dalam bentuk mujizat-mujizat tetapi ada beberapa hal
tidak melalui mujizat. Misalnya Injil Matius 15:29-31 dan Injil Matius 15:22-28
dua kejadian yang perlakuannya berbeda walaupun Yesus mempunyai tujuannya.
Dalam Yesaya 55:8-9 (TB) 8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu
bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 9 Seperti tingginya langit dari
bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari
rancanganmu.
3) Melayani tanpa kompromi
Selain
dari dua penjelasan diatas setiap orang yang mau mengalami Tuhan harus
mempunyai komitmen untuk tidak kompromi dengan hal-hal yang bersifat prinsip.
Sebagaimana komitmen Yohanes dalam Injil Matius 14:1-12, tegas kepada dosa dan
sayang kepada orangnya. Seorang anak Tuhan harus tegas dalam hal-hal yang
mendatangkan dosa. Orang yang tegas dan tidak mau kompromi bagi merekalah
tersedia kesempatan untuk mengalami Tuhan dan menikmati kehadiran Tuhan dalam
hidupnya.
DAMPAK YANG AKAN DIRASAHKAN OLEH SETIAP
ORANG PERCAYA SETELAH MELAKSANAKAN TIGA POINT DIATAS
1.
Hidup dipimpin oleh Tuhan
Daud
dipimpin oleh Tuhan karena kejujuran dan ketulusannya, 1 Samuel 16:7, Yusuf
dipimpin Tuhan karena kejujurannya, Kejadian 37:4 (TB) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya,
bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka
itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Daniel dan
saudara"nya disertai Tuhan karena ketaatannya. Daniel 1:8-9 (TB) 8 Daniel
berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan
anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana
itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. 9 Maka Allah mengaruniakan kepada
Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;
2.
Menikmati pernyertaan Tuhan
Cerita
dalam Kejadian 12:1-3 tentang providensia Allah bagi Abraham. Setiap orang yang
taat kepada Allah mempunyai hal yang sama yaitu penyertaan Allah, sebab Injil
Yohanes 1:12 memberikan hak sebagai Anak Allah. Kita akan menikmati penyertaan
Tuhan jika dalam diri kita ada ketaatan kepada perintah-Nya.
3.
Hidupnya akan membawa damai
Orang
yang telah mengalami Tuhan dari hidupnya akan terlihat cerminan Tuhan, sebab
padanya ada kesaksian yang hidup. Kemanapun dan dimanapun dia pergi akan selalu
membawa damai sebab Hidupnya terlihat Tuhan yang hidup.
KESIMPULAN
Tuhan
menyertai dan melindungi setiap orang yang hidupnya bersandar kepada-Nya dan
selalu bersekutu dengan Dia. Oleh karena itu kita mau menikmati kehadiran Tuhan
ijinkanlah Tuhan selalu bersama kita dalam segala hal.
Wamena, 3 Mei 2021
Pdm.Yoel Giban,
S.Th.M.Pd.ak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar