BODOH YANG BERHIKMAT
Memahami ayat-ayat Alkitab baik perjanjian lama (PL) dan perjanjian baru (PB) diperlukan pengetahuan tentang “konteks” atau sering juga disebutkan zite in laben artinya pada teks itu terdapat, konteks budaya, politik, ekonomi dan sosial serta kepada siapa teks itu di tujukkan dan untuk apa dituliskan. Seorang pembicara terutama pengkhotbah wajib memperhatikan zite in laben dimaksud agar tidak keliru dalam menjelaskan suatu konteks kepada umat Allah. Saya bermaksud untuk memberitahukan bahwa memahami zite in laben sangat pentingnya untuk mendukung pengetahuan akan hermeunetika yang baik dalam mepersiapkan Firman Allah secara logis dan akademik sehingga pengajaran tersebut menjadi berkualitas dan berwibawa dalam pendengaran umat Allah.
Oleh sebab itu saya maksudkan dengan “bodoh yang berhikmat” adalah suatu pemikiran akademik yang menjelaskan tentang hikmat Allah dan hikmat Manusia. Manusia tidak dapat memahami pemikiran Allah dangan hikmat manusia, sebab untuk memahami hikmat Allah diperlukan pengetahuan tentang Allah. Bagaimana kita mengetahui Allah yang transenden ? Hal itu dapat dipahami dan diketahui melalui Firman-Nya. Oleh karena itu saya menjelaskan tiga hal penting yang harus kita pahami yaitu bodoh bagi dunia dan bodoh bagi surga dan bodoh yang berhikmat:
Definisi kata kebodohan/ke·bo·doh·an/
adalah pertama, sifat-sifat bodoh; ketidaktahuan;
kedua kekeliruan; kesalahan
sementara kata bodoh/bo·doh/
adalah pertama tidak lekas mengerti;
tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dan sebagainya) dan hal yang
kedua adalah tidak memiliki pengetahuan (pendidikan, pengalaman) ketiga cak terserah
(kepadamu)[1]
Sementara “Kebodohan” menurut Wikipedia adalah
keadaan
dan situasi di saat kurangnya pengetahuan terhadap sesuatu informasi yang bersifat
subjektif[2].
Hal ini tidak sama dengan tingkat kecerdasan yang rendah (kedunguan), seperti
kualitas intelektual dan tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang. Kata "bodoh"
adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan di saat seseorang tidak menyadari
sesuatu hal, tetapi masih memiliki kemampuan untuk memahaminya. Istilah bodoh
dapat ditempatkan seperti dalam kalimat "Seseorang memiliki kemahiran
dalam matematika, tetapi sama sekali bodoh dalam ilmu bahasa". Di sisi lain secara umum, kata bodoh sering
ditempatkan seperti dalam kalimat "Orang itu bodoh karena membiarkan hal
itu terjadi". Penggunaan istilah bodoh pada contoh kalimat yang kedua
tersebut bermakna sebuah ucapan penghinaan yang merendahkan kualitas kecerdasan
seseorang, tetapi sebenarnya itu tidak tepat dalam hal makna sebenarnya
B. BODOH BAGI DUNIA
Rasul Paulus tidak membahas makna kata bodoh dalam pengertian etimologis tetapi yang Rasul Paulus maksudkan adalah konsep dunia atau orang-orang duniawi yang menganggap mengambil keputusan untuk melayani Tuhan adalah suatu penghinaan karena Yesus di salibkan dan disamakan dengan orang jahat sebab itu salib adalah tanda penghinaan atau suatu pilihan kebodohan. Karena itulah Rasul Paulus dalam surat 1 Korintus 1:27 …bodoh bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan orang berhikmat ? Rasul Paulus juga memberitahukan dalam 1 Korintus 1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah
Dunia memang menganggap suatu kebodohan jika mengambil keputusan untuk melayani Tuhan, sebab melayani Tuhan tidak ada jaminan materi, tidak ada jaminan kesehatan dan tidak ada masa depan menurut dunia. Beberapa ayat dalam Alkitab hanya dianggap sebagai suatu tulisan biasa yang tidak berpengaruh apapun dalam kehidupan nyata. Oleh sebab itulah beberapa orang bahkan hamba Tuhan sekalipun tidak mau mengambil resiko untuk anak-anak mereka dan keluarga mereka dalam melayan Tuhan, ini FAKTA. Jadi bodo bagi dunia adalah mengambil keputusan untuk melayani Tuhan. Banyak anak-anak muda saat ini lebih tertarik untuk kuliah di sekuler dibandingkan dengan masuk kuliah di seminari-seminari atau sekolah-sekolah alkitab, sebab sekolah Alkitab atau seminari lebih banyak mempelajari tentang pelayanan.
C. BODOH BAGI SURGA
Kebodohan bagi dunia berbeda dengan kebodohan bagi surga. Kebodohan bagi dunia adalah bersifat material sementara kebodohan bagi surga bersifat kekal adanya, karena itu barang siapa yang mengabaikan yang bersifat kekal adalah suatu kebodohan bagi surga. Rasul Paulu menggingatkan kita dalam surat Roma 14:20 Janganlah engkau [1] Merusakkan pekerjaan Allah[3] oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung! Terjemahan [BIS] Janganlah, karena soal makanan, Saudara merusak apa yang sudah dikerjakan oleh Allah. Segala makanan memang halal untuk dimakan; tetapi kalau apa yang Saudara makan menyebabkan orang lain berdosa, maka Saudara bersalah. Kebodohan bagi surga adalah [2] Meninggalkan pelayanan dan [3] Mementingkan MATERI serta lebih mencintai hal-hal duniawi adalah kebodohan. Jadi suatu kebodohan besar jika mengabaikan pelayanan dengan segala alasan untuk memuaskan kedagingan kita itulah suatu kebodohan kita. Jadi, kebodohan bagi sorga adalah jika kita merusak pekerjaan Allah, meninggalkan pelayanan dan mementingkan material.
D. BODOH YANG BERHIKMAT
Hikmat adalah ketrampilan atau kekhususan seseorang diluar kemampuannya. Walaupun hikmat sering dikaitkan dengan Kemampuan rohani untuk melihat dan menilai kehidupan dan kelakuan dari sudut pandangan Allah Ams 1:2. (2 untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna). Hal ini meliputi pengadaan pilihan yang tepat serta melakukan hal-hal yang benar menurut kehendak Allah yang dinyatakan dalam Firman-Nya dan pimpinan Roh Rom 8:4-17. Kita dapat menerima hikmat dengan menghampiri Allah dan memohonnya dengan iman, Yak 1:6-8; dikatakan bahwa [6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya] dan Ams 2:6 (6 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian). Demikian juga dalam 1Kor 1:30.(30,Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita).
Dalam kaitannya itu “orang bodoh yang berhikmat” adalah seperti contoh perumpamaan Yesus dalam Injil Matius 25:1-13 5 gadis yang bodoh dan 5 gadis yang bijaksana atau Lukas 15:11-32 “kembalinya anak yang hilang” kedua teks ini menjadi contoh yang sangat tegas dan lugas bagi setiap orang percaya. Rasul Paulus mengatakan bahwa “bodoh yang berhikmat” adalah dia yang mempertaruhkan hidupnya melakukan tiga hal yaitu mengambil keputusan untuk:
1. Melayani Tuhan sebagai tugas muliah/ panggilan muliah
Yohanes 14:21, Barangsiapa memegang
perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan
barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan
mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yohanes 14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak
menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari
pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Rasul Paulus berkata dalam 1
Korintus 7:35 bahwa 35 berkata bahwa “Semuanya ini
kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu
dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar
dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan”. Jadi mengambil keputusan untuk
melayani Tuhan harus lari
dari hati dan komitmen yang kuat,
sehingga akan berdampak dalam pelayanan kita bahwa pelayanan kita tidak pamri, entah
dikaji atau tidak, melayani adalah suatu panggilan muliah yang tidak boleh
diabaikan. Yohanes 14:21 dalam terjemahan Firman Allah yang hidup
dikatakan bahwa “Orang yang taat kepada-Ku ialah orang yang mengasihi Aku;
dan sebab ia mengasihi Aku, Bapa-Ku akan
mengasihi dia. Aku juga akan mengasihi dia serta menyatakan diri-Ku
kepadanya."
2. Mengerjakan keselamatan
Dalam
suratnya Rasul Paulus berpesan kepada jemaat di Filipi 2:12 Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan
keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih
pula sekarang waktu aku tidak hadir, demikian juga Kolose 3:23 bahwa “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Jadi, Keselamatan itu harus dikerjakan melalui
perbuatan sebab mengerjakan keselamatan berkaitan dengan tri tugas Gereja yaitu:
a. Diakonia/ Pelayanan sosial/ memberi tanpa…
Matius 25:35 “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; Matius 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum”. Kemudian Matius 25:40 (TB) “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.
b. Koinonia/ Melayani
Lukas 10:40 “sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Markus 10:45 “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Yohanes 12:26 “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa”
c. Marturia / kesaksian
Matius 24:14 “ Dan Injil Kerajaan ini akan
diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya." Yesaya 8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!"
Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak
terbit fajar. Yesaya 19:20 Itu akan menjadi tanda kesaksian bagi TUHAN semesta
alam di tanah Mesir: apabila mereka berseru kepada TUHAN oleh karena
orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka,
yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka.
Setiap orang yang berhikmat harus mengerjakan
keselamatannya dengan sunguh-sungguh sebab keselamatan tidak terwakilkan oleh
siapapun.
Yonahes 14:1-4: ayat 1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Yeremia 29:10-13 ayat 10 Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Kapan terjadi masa depan penuh harapan ? ayat 12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; 13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.
KESIMPULAN
Bapak ibu saudara yang setia dalam mengiring Tuhan dan melayani Tuhan sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan kepada setiap kita mulai hari ini percayalah bahwa kita punya tempat di SORGA. Alasan utama pengakuan ini adalah bapak ibu saudara beranikan diri mengambil keputusan untuk:
1.
Melayani
Tuhan dengan segenap hati;
2.
Menjadi
saksi Kristus, apapun resikonya;
3.
Tidak
memusingkan hal-hal duniawi;
4.
Mengerjakan
keselamatan dengan sunguh-sungguh; maka akan
5.
Mencapai
garis finis secara maksimal.
Wamena, 26
September 2021
Gereja Bethel
Indonesia (GBI) Jemaat Anugerah Wamena
Pengkhotbah
Pdm.Yoel Giban, S.Th.M.Pd.K
[3]Contohnya
adalah mulut yang penuh dengan tipu muslihat/ suka menjelekkan orang/ suka
menceritakan kelemahan pelayan/ suka membuka aib orang di depan umum/ suka
menertawakan penderitaan orang lain / suka bersukacita atas dukacita orang lain
adalah orang yang meruksak pekerjaan Allah/ Kematian Yohanes disebabkan oleh kedengkian Herodias dan Herodes, Matius
14:1-12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar