Selasa, 09 Juni 2020

HIDUP YANG DI PERKENAN ALLAH

Menjaga Hidup yang Diperkenan Allah
2 Korintus 6:11-7:1

Allah yang mengasihi manusia selalu menyediakan orang-orang yang siap menegur orang-orang yang berdosa agar kembali ke jalan yang benar. Bagaimana dengan orang yang berdosa itu? Apakah ia mau mendengarkan teguran, atau malah sebaliknya, menutup hati dan tidak mau tahu?

Paulus menegur, "Hai orang Korintus!" Ia telah membuka hatinya lebar-lebar untuk berbicara dan memberitakan firman Tuhan, namun jemaat menganggap berita itu hanya angin lalu saja. Karena itu, tidak aneh apabila ia tidak mampu menerima sikap jemaat tersebut. Paulus pun menulis nasihat: "Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!" (6:13). Ia ingin jemaat memperhatikan firman Tuhan dengan baik.

Sebagai orang beriman, kita diharapkan mampu meningkatkan kualitas iman kita, bukan sebaliknya membiarkan iman itu menurun, apalagi meninggalkan iman. Orang yang beriman tidak akan berkompromi dengan hal-hal yang jahat.

Penting bagi orang beriman untuk senantiasa menolak keinginan daging untuk berbuat dosa. Kita harus mematikan setiap perbuatan dosa, termasuk dosa yang tampaknya "tidak bermasalah". Keinginan berkompromi dengan orang yang tidak benar sangat mendukakan hati Allah. Itu sama seperti menyatukan Bait Allah dan kuil berhala. Seperti Bait Allah yang kudus, hidup kita hanya boleh diisi dengan kebenaran, terang, dan iman kepada Kristus. Kita perlu mencegah hal-hal yang tidak disukai Allah. Jika sudah terlanjur terjadi, hentikanlah dan segeralah berbalik arah.

Kehidupan yang diperkenan Allah menjunjung tinggi kemuliaan nama-Nya. Paulus mengajak jemaat: "... marilah kita menyucikan diri kita ..., dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah" (7:1). Ajakan ini memperlihatkan bahwa dengan menjaga kekudusan hidup, penyembahan dan pelayanan kita kepada Allah tidak akan terganggu oleh apa pun.

Hidup kita tidak boleh melenceng dari kehendak-Nya. Mari kita jauhi kecemaran dan mengikuti kehendak-Nya dengan menjalani hidup kudus. [KFT]

1 komentar:

Yoel Giban mengatakan...

Hidup ini harus berarti bagi orang lain dalam tutur kata dan dalam perbuatan nyata. Merasah diberkati bagikan kepada orang lain.

Statistik Pengunjung