Jumat, 20 September 2019

Makna Kata Malaikat Tuhan

MAKNA KATA MALAIKAT TUHAN

MALAIKAT menurut [Kamus Browning]

Kata Yunani aggelos berarti 'utusan', demikian halnya para malaikat dilukiskan sebagai pembawa-pembawa pesan dari Allah untuk *bapa-bapa leluhur (Kej. 22:11.).

Dalam literatur kemudian hari (setelah pembuangan), para malaikat dianggap sebagai makhluk supranatural (mungkin dipengaruhi oleh hubungan dengan Zoroasterianisme) yang diatur dihadapan Allah dalam suatu hierarkhi (Dan. 7:10; 9:21). Berlawanan dengannya ada barisan malaikat-malaikat jahat dibawah kuasa Iblis (Mat. 25:41).

Berbeda dengan orang-orang   Saduki yang lebih konservatif, orang-orang  Farisi mendukung kepercayaan kepada malaikat yang telah berkembang ini (Kis. 23:9), yang dibutuhkan untuk melengkapi doktrin tentang transendensi Allah yang mutlak. Sejak zaman Kitab Daniel (abad kedua sM) malaikat-malaikat diberi nama (Dan. 8:16; 10:13) dan tugas-tugas khusus. Dalam Injil-injil mereka siap sedia untuk membantu Yesus (Mat. 4:11) dan menjadi wakil-wakil pribadi anak-anak di hadapan Bapa (Mat. 18:10). Iblis juga memiliki bala tentara malaikat sebagai pembantu-pembantunya (Mat. 25:41).Dalam sementara surat ( 1Ptr. 3:22) karya penebusan Kristus dipahami dalam pengertian kemenangan-Nya atas makhluk supranatural surgawi, yang kemungkinan adalah para malaikat; demikian halnya Paulus dalam Kol. 2:8-15. Para penulis PB berada dalam alam pikiran yang berbeda dengan kita, namun penegasan Paulus yang mendasar adalah bahwa Taurat, yang oleh orang Yahudi dipercayai diberikan kepada Israel melalui perantaraan para malaikat, telah digantikan dan kuasa Kristus ditegakkan.

PENGHULU MALAIKAT [Kamus Browning]

Dari kata Yunani, yang berarti 'kepala malaikat', ada tujuh yang disebutkan. Dari abad kedua sM hingga abad pertama M, doktrin Yahudi mengenai malaikat dikembangkan oleh beberapa orang (mis. dalam komunitas Qumran) ke dalam hierarkhi malaikat (Kesaksian Lewi). Paulus berkata-kata tentang seruan penghulu malaikat (1Tes. 4:16), dan Mikhael, penghulu malaikat, muncul dalam Yud. 9.

Makna kata MALAIKAT menurut [Ensiklopedia]

Malaikat dalam Alkitab (Ibrani mal'akh, Yunani angelos) menurut etimologi dan pengertian, adalah pesuruh Allah, yang mengenal-Nya muka dengan muka, karena itu mempunyai kelebihan daripada manusia. Malaikat tentu adalah makhluk, tapi suci dan mantap, walaupun mempunyai kemauan yang bebas dan karena itu bisa terpengaruh terhadap godaan dan dosa. Terdapat banyak acuan mengenal kejatuhan beberapa malaikat, di bawah pimpinan Setan (Ayb 4:18; Mat 25:41; 2 Ptr 2:4; Why 12:9), IBLIS. Kata itu dipakai juga baik dalam PL maupun PB, untuk pesuruh-pesuruh manusia.

I. Dalam PL

Ada dua fase besar dalam PL mengenal ajaran tentang malaikat, yang secara kasar dibagi oleh masa Pembuangan Babilonia. Perbedaan gamblang mengenal corak-coraknya yang penting menimbulkan banyak perdebatan mengenal kronologi. Catatan-catatan berikut menyajikan perbedaan itu.

a. Dalam periode pra-pengasingan
Malaikat Allah (mal'akh Yahweh) adalah alat langsung dari kehendak-Nya, tapi tetap tak bernama dan hampir tanpa pribadi yang nampak.

Dalam banyak  Allah dan malaikat Allah praktis adalah sama penampilan pada Hagar di padang belantara (Kej 16:7-13; 21:17-20); pada Abraham di Gunung Moria (Kej 22:11-18); pada Musa dalam nyala api yang keluar dari semak duri (Kel 3:2) dan pada Gideon di Ofra (Hak 6:11). Ada orang yang mengatakan bahwa malaikat Allah dalam ayat-ayat ini, merupakan cara untuk melemahkan antropomorfisme (pengertian tentang suatu ilah dengan sifat-sifat manusia).

Alkitab menggambarkan suatu makhluk rohani yang terpisah dari Allah, tapi dengan integritas yang tak diragukan, kebajikan dan kepatuhan terhadap Dia ( 1 Sam 29:9; 2 Sam 14:17, 20; 19:27).
Malaikat pernah menampakkan dini kepada manusia sebagai pembawa perintah dan berita khusus dari Allah (Hak 6:11-23; 13:3-5 ). Mereka dapat memberi bantuan khas untuk pelayan-pelayan Allah yang miskin dan fana (1 Raj 19:5-7). Mereka dapat melakukan tugas bantuan militer (2 Raj 19:35), dan tapi jarang sekali, permusuhan secara aktif terhadap Israel (2 Sam 24:16). Orang-orang dari Sodom (Kej 19) atau orang-orang lain yang melakukan kejahatan mereka pukul. Kehebatan mereka berperang tercantum dalam Kej 32:1, 2; 1 Raj 22:19, lebih khusus Yos 6:13-15; 2 Raj 6:17 mendasari gelar ilahi Allah Zebaot, Tuhan Allah yang memerintah pasukan malaikat.

Pandangan manusia generasi perdana menghubungkan malaikat dengan bintang-bintang. Hal ini mengilhami salah satu buah pikiran Ayub yang puitis, di mana para malaikat adalah juga saksi dari ciptaan (Ayb 38:7,  Hak 5:20; Why 9:1). Keledai Bileam lebih cepat melihat makhluk yang : menyerupai malaikat daripada tuannya, yang memerlukan teguran ilahi (Bil 22:21-35).

Malaikat-malaikat bercakap-cakap dengan Abraham (Kej 18:1-16) atau di tangga Yakub (Kej 28:12). Para malaikat penjaga orang-orang secara pribadi (Mzm 91:11) dan malaikat pembawa maut (ay 33:22; Ams 16:14) tetap merupakan konsep-konsep kabur dalam PL, tapi menjadi ajaran-ajaran yang bulat dan tegas dalam literatur Yahudi.

Istilah 'anak-anak Allah' semata-mata berarti malaikat-malaikat  sifat mental atau rohani, bukan jasmani. Mereka malaikat yang benar-benar baik (Ayb 38:7), malaikat-malaikat yang mungkin baik ( 1:6; 2:1) atau malaikat-malaikat yang jelas-jelas jatuh (Kej 6:2, 4). Istilah khusus yang lain adalah gedosyim, 'makhluk-makhluk suci' ( 6:1; Mzm 89:5, 7; Ul 8:13). Bahwa sebutan itu teknis disarankan oleh hal dapat dipakai bila implikasinya pasti tidak bersifat orang suci (6:15).

Ide-ide yang sejauh ini dibahas mungkin dari zaman sebelum pembuangan, paling sedikit dalam aslinya, walaupun beberapa contoh yang kemudian dimasukkan. Para malaikat dalam jumlah terbesar tetap merupakan gema dari suatu kehendak yang lebih tinggi, dan belum berpribadi.

b. Dalam kitab-kitab pada zaman pembuangan dan zaman yg kemudian
Pada zaman yg kemudian ini pengertian tentang malaikat menjadi lebih tegas.

Orang yg bertindak sebagai pemandu Yehezkiel di kuil ideal, adalah merupakan konsep tengah di antara kedua konsep lain (ps 40-48) yg menjadi malaikat penerang dalam Za 1-6. Fungsi perantara alas nama bangsa Israel dalam Za 1:12 meminta perhatian khusus. Bila diingat bahwa 'orang suci' berarti 'malaikat' dalam hubungan itu, maka kata-kata terakhir Za 14:5 menarik perhatian jika dibaca dalam terang nubuat mengenal kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya.

Ajaran tentang malaikat dalam PL, berkembang sepenuhnya dalam Dan, yg merupakan awal perkembangan apokaliptik Yahudi. Di sini para malaikat mula-mula diberi nama-nama bersifat pribadi. Gabriel menerangkan banyak hal kepada Daniel, seperti malaikat dalam penglihatan Zakharia (Dan 8:16; 9:21 dab). Dalam kedua kitab itu malaikat adalah juru bicara piawai dari Allah, dan dapat ditanyai -- tapi Gabriel menurut Daniel adalah lebih utuh dan meyakinkan. Mikhael mempunyai tugas khusus sebagai malaikat penjaga Israel (Dan 10:13, 21; 12:1), dan bangsa-bangsa lain diperlengkapi sama seperti itu (Dan 10:20). Hal ini merupakan ajaran yg biasa bagi ulama Yahudi. Dalam penglihatan nampak takhta-takhta sorgawi, di mana terdapat malaikat-malaikat yg jumlahnya tak terhitung banyaknya mengelilingi takhta (Dan 7:10; bnd Ul 33:2; Neh 9:6; Mzm 68:17 untuk hunjukan yg lebih kecil).

II. Dalam PB

PB sebagian besar menyokong dan menggarisbawahi PL walaupun abad-abad yg berada di antaranya tak boleh dilupakan. Ibr 1:14 mengartikan malaikat baik sebagai utusan Allah maupun sebagai penolong bagi manusia, sementara seluruh ay tentang malaikat menunjukkan suatu ikatan simpati dan pelayanan yg mendalam (Why 19:10; Luk 15:10). Konsep mengenai malaikat sebagai penjaga pribadi dipertajam, seperti dalam kesusastraan Yahudi (Mat 18:10; Kis 12:15). Tugas khusus dalam hal mengadakan hubungan kepada orang-orang secara pribadi tidaklah kurang -- penampilan kepada Zakharia (Luk 1:11-20) dan Maria (Luk 1:26-38; juga Mat 1-2; Kis 8:26; 10:3 dab, 27:23 dll). Peranan memberi bantuan secara lebih aktif kepada manusia terlihat dalam Kis 5:19-20; 12:7-10, yg mengingatkan tentang Elia di bawah pohon ara. Takhta Allah dikelilingi oleh ribuan malaikat yg tak terbilang jumlahnya seperti telah dinyatakan oleh Daniel (Ibr 12:22; Why 5:11, dll).

Dalam PL malaikat-malaikat menyaksikan dengan gembira, walaupun agaknya bukan sebagai peserta yg aktif, tindakan penciptaan oleh Allah (Ayb 38:7). Dalam PB mereka erat hubungannya dengan pemberitaan hukum Taurat (Kis 7:53; Gal 3:19; Ibr 2:2), dan wajar bahwa mereka sering dihubungkan dengan hari penghakiman (Mat 16:27; Mrk 8:38; 13:27; Luk 12:8; 2 Tes 1:7-8 dan banyak lagi yg sejajar dgn itu). Juga merupakan tugas khusus mereka untuk membawa orang yg benar ke pangkuan Abraham (Luk 16:22-23). Tiada uraian yg langsung mengenai wujud malaikat.

Hunjukan pada wajah atau perlengkapan yg berkilauan menyarankan keindahan yg menakjubkan yg bukan milik dunia ini (Mat 28:2 dan yg sejajar dgn itu; Luk 2:9; Kis 1:10). PL juga menunjukkan pembatasan yg sama berkaitan dengan kerub (Yeh 10) dan serafim (Yes 6). Kemuliaan pada wajah Stefanus yg dihukum itu mencerminkan keindahan muka malaikat (Kis 6:15).

Kristus yg menjelma dalam bentuk manusia dilayani oleh malaikat dalam beberapa peristiwa (Mat 4:11; Luk 22:43) dan Ia sebenarnya dapat memerintahkan beribu-ribu malaikat, sekiranya Ia mau, di Getsemani atau entah di mana, untuk menyimpang dari jalan yg telah ditentukan bagi Dia, yaitu mengorbankan Diri (Mat 26:53).

Dalam beberapa bagian tertentu terdapat nada yg aneh, yaitu permusuhan atau kecurigaan terhadap malaikat. Mengenai hal ini ada persamaan yg menarik dalam kesusastraan Yahudi walaupun tak ada hubungannya. Rm 8:38 menunjuk pada para malaikat yg jatuh, dan ini pula menerangkan bagian yg penuh teka-teki dalam 1 Kor 11:10, yg harus dibaca dalam terang Kej 6:1 dab. Masih perlu diperhatikan Gal 1:8 dan 1 Kor 13:1 dan peringatan yg keras pada Kol 2:18. Tanpa diragukan, ajaran-ajaran yg salah dari pihak pembacanya, mendorong penulis Ibr dengan tandas mengemukakan keunggulan Anak atas setiap malaikat (Ibr 1).

Arti asasi dari Yud 9 (sebagian sejajar dgn 2 Ptr 2:10-11) rupanya ialah bahwa malaikat yg telah jatuh, mempertahankan suatu kedudukan dan kehormatan yg dimiliki semula, sedemikian rupa, hingga teman-temannya dulu yg tidak jatuh, tak boleh bicara dengan mereka secara leluasa tapi harus menyerahkan kutukan terakhir pada Allah. Ada yg mengatakan bahwa peristiwa yg disebut oleh Yudas telah dicatat dalam Assumption of Moses (Kenaikan Musa), suatu kutipan keterangan yg apokaliptik. Di situ Iblis menuntut tubuh Musa untuk kerajaan kegelapannya, karena Musa telah membunuh orang Mesir (Kel 2:12), dan karena itu ia adalah pembunuh, apa pun juga kebajikan yg telah dilakukannya kemudian. Kemenangan terakhir tidak diperoleh Iblis, tapi bahkan Mikhael, pelindung umat Allah, harus mengendalikan lidahnya di depan musuh umat manusia.

Malaikat Tuhan, kadang-kadang 'malaikat Allah' atau 'malaikat-Ku' (atau 'Nya'), digambarkan sebagai makhluk sorgawi yg diutus oleh Allah untuk berurusan dengan manusia sebagai agen pribadi-Nya dan juru bicara-Nya. Dalam banyak kutipan malaikat disamakan dengan Tuhan dan bicara bukan hanya dalam Nama Tuhan tapi sebagai Tuhan dalam bentuk kalimat orang pertama (mis dgn Hagar, Kej 16:7; 21:17; di tempat Ishak hendak dikorbankan, Kej 22:11; pada Yakub, Kej 13:13 'Aku-lah Allah yg di Betel itu'; di nyala api yg keluar dari semak duri. Kel 3:2; dgn Gideon, Hak 6:11 dab). Namun, kadang-kadang malaikat dibedakan dari Allah, seperti dalam 2 Sam 24:16; Za 1:12,13. Kendati demikian Zakharia tidak membedakan mereka dalam 3:1, 2; 12:8.

Dalam PB tidak ada petunjuk tentang kesamaan itu, malaikat Tuhan menjelma sebagai Gabriel dalam Luk 1:19, walaupun dari Kis 8:26, 29dapat ditarik kesimpulan adanya kesamaan dengan Roh Kudus. Dalam fungsinya, malaikat Tuhan adalah agen pembinasaan dan keadilan (2 Sam 24:16; 2 Raj 19:35; Mzm 35:5, 6; Kis 12:23); perlindungan dan pembebasan (Kel 14:19; Mzm 34:7; Yes 63:9, 'Ia sendirilah yg menyelamatkan mereka'; Dan 3:28; 6:22; Kis 5:19; 12:7, 11); ia memberi petunjuk dan perintah (Kej 24:7, 40; Kel 23:23; 1 Raj 19:7; 2 Raj 1:3, 15; Mat 2:13, 19; Kis 8:26); ia memberitahukan lebih dulu kelahiran Simson (Hak 13:3 dab), Yohanes Pembaptis (Luk 1:11 dab) dan Yesus (Mat 1:20, 24; Luk 2:9). Ia tidak segera dikenal dalam Hak 13:3dab, dan malah tidak nampak oleh Bileam (Bil 22:22 dab); tapi pada umumnya, bila nampak kepada manusia, ia dikenal sebagai makhluk ilahi dan disapa sebagai Allah (Kej 16:13).

KEPUSTAKAAN.

L Berkhof, Systematic Theology, 1949, hlm 141-149; Strack-Billerbeck, Kommentar zum NT aus Talmud and Midrasch, 1926, memberi persamaan-persamaan dari Kitab Yahudi pada bagian-bagian PB; artikel 'Angelos' dalam TWNT, 1, hlm 74-87; R.

A Stewart, Rabbinic Theology, 1961; Heppe, Reformed Dogmatics, 1950, hlm 201-219. RAS/WB

Refrensi Yunani

Strongs #32 αγγελος aggelos
aggelos {ang'-el-os}:malaikat, utusan (Kamus Yoppi) ου [maskulin] utusan, pesuruh, malaikat (Kamus Barclay)
Dalam Versi-Versi Alkitab:

Tidak ada komentar:

Statistik Pengunjung