CINTA KASIH KRISTUS YANG
MENGGERAKKAN
PERSAUDARAAN
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada tanggal 09 Oktober 2021, mengumumkan, Tema Natal secara Nasional yang diambil dari 1 Petrus 1:22. "Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” Tema Natal tahun ini merupakan refleksi dari realitas yang terjadi sepanjang tahun 2021 dimana tergoncangnya stabilitas umat di bidang sosial,ekonomi dan politik secara nasional, beragam kondisi sulit tersebut terjadi dalam pandemi Covid-19.
Covid-19 telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi siapa
saja tanpa memandang agama, golongan dan status sosial sehingga menimbulkan ketakutan
yang besar bagi umat Tuhan. Seolah-olah Covid-19 tampil sebagai hakim yang
menghukum setiap orang tanpa belas kasihan dan tanpa ampun. Papua telah
kehilangan begitu banyak pejabat baik hamba-hamba Tuhan dan pejabat Negara
tanpa mengalami sakit secara alamiah di sepanjang tahun 2021.
Selain itu berdampak juga dalam stabilitas umat tergoncang dengan
berbagai isu yang melemahkan iman dan kepercayaan terhadap satu sama yang
lainnya. Hal itu tidak hanya terjadi pada bidang sosial dan ekonomi melainkan
berdampak besar juga dalam politik nasional dan politik lokal yang memiliki
relasi kuasa dengan umat Tuhan. Dimana-mana umat Tuhan hidup dalam ketakutan, merasah
tertekan bahkan hidup sebagai perantauan di negerinya sendiri. Kondisi ini tidak
hanya terjadi di tanah Papua tetapi juga terjadi secara nasional dan global
sehingga banyak umat Tuhan meninggalkan tanah kelahirannya sendiri dan bahkan
hidup sebagai perantau di negeri orang lain, seperti yang terjadi di Ndugama,
Intan Jaya, Pegunungan
Bintang, Yahukimo dan bahkan beberapa daerah lainnya,
melahirkan kebencian antara satu etnik terhadap yang lain, berdampak dalam membangun
komunikasi dengan sesama sebagai umat Tuhan. Saling mencurigai, saling
membenci, saling memprovokasi dan saling membunuh sepanjang tahun 2021.
Sehingga lebih banyak umat Tuhan kehilangan kepercayaan dan kasih akan sesama
sebagai sebagaimana Tuhan.
Kasih mulai hilang dari kehidupan orang percaya, setiap umat Tuhan
saling berlomba-lomba untuk mempertahakan hidup dan mengesampingkan perintah
Tuhan sebagaimana yang tersirat dalam Injil Matius 22:37-39 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,
telah ditinggalkan.
Di tengah kondisi yang demikian,
persekutuan gereja-gereja [PGI] terpanggil untuk mengeluarkan suatu tema Natal yang
mendorong umat Tuhan untuk Kembali kepada jalan Tuhan dan tidak lagi saling
menyikut atau saling mendahului hanya untuk mencapai tujuannya sendiri
melainkan saling mengasihi sebagaimana pesan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam
Injil Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku, namun akibat dari Covid-19 umat Tuhan tidak lagi hidup untuk menuruti
segala perintah yang Tuhan sampaikan kepada pengikut-Nya, akan tetapi
kehilangan esensi hidup sebagai anak Tuhan, maka itu PGI mengeluarkan tema NATAL
“Cinta kasih Kristus
yang menggerakkan persaudaraan” agar umat Tuhan tidak lagi hidup
dalam ketakutan dan tekanan berbagai hal yang terjadi dalam sepanjang tahun
ini, akan tetapi hidup umat Tuhan harus mampu dapat mengimplementasikan dua hal
penting yang diambil dari 1 Petrus 1:22 dalam hidup sebagai umat Tuhan yaitu:
1.
Mengamalkan [melaksanakan] kasih persaudaraan yang
tulus ikhlas,
Dalam pelaksanan Natal tahun 2021 ini kita diberitahu bahwa sebagai anak-anak Tuhan kita harus mengamalkan nilai-nilai keKristen dalam hidup kita sebagai kesaksian bagi dunia agar dunia tahu bahwa Tuhan Yesus mampu memberikan perlindunga,keamanan dan jaminan hidup yang lebih baik. Mengamalkan kasih persaudaraan tidak boleh bersifat balas budi sebab karena Yesus telah menunjukkan teladannya sehingga mengamalkan kasih persaudaraan harus Tanpa memangdang: a. Status Sosial b. Etnik dan Budaya serta c. Golongan
Agar melalui Natal tahun 2021 ini kita benar-benar menjadi berkat
tidak hanya melalui materi tetapi juga melalui perbuatan baik kepada sesama
sebagai ciptaan Tuhan. Yohanes 14: 15 diatas menjadi rujukkan untuk kita
mengamalkan kasih persaudaraan di dalam Tuhan yaitu Jikalau kamu mengasihi
Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku
2.
Bersungguh-sungguh saling [benar-benar] mengasihi
dengan segenap hatimu
Yohanes
14: 23 "Jika seorang mengasihi Aku,
ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan
Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Setiap orang
percaya harus bersungguh-sungguh hidup dalam saling mengasihi dengan segenap
hati agar dunia tahu bahwa hidup anak Tuhan tidak sama dengan hidupnya orang-orang
duniawi.
Anak
Tuhan yang bersungguh-sungguh dalam membangun hubungan dengan kasih Allah maka
dia tidak hanya menjadi anak Tuhan tetapi dapat menikmati damai sejahterah yang
Tuhan janjikan. Yesaya 32:17. Di mana ada kebenaran di situ
akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan
ketenteraman untuk selama-lamanya. Kebenaran adalah Yesus sendiri yang
memberikan damai sejahtera. Oleh karena itu
bersungguh-sungguhlah hidup saling mengasihi agar Tuhan beserta kita di tahun
yang akan dating.
Melalui natal ini, marilah kita
melakukan dua hal diatas sebagai bukti bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Anak Tuhan harus menjadi berkat
apapun yang terjadi, entah diberkati atau tidak dalam perbuatan dan perkataannya
harus mencerminkan Kristus agar dunia tahu. Natal adalah berita sukacita yang harus selalu ada
dalam peraktek kehidupan kita sebagai umat Tuhan. Natal tidak
boleh dilaksanakan sebagai peringatan atau sebagai suatu tradisi agama, akan
tetapi marilah kita mempraktekkan makna natal itu dalam kehidupan sehari-hari kita
agar nama Tuhan dimuliahkan,melalui pekerjaan dan pelayanan kita. Amin