Selasa, 23 November 2021

7 KARAKTER YANG DISUKAI TUHAN PADA DAUD

Teks: 1 Samuel 16:7

Terjemahan Bebas (TB) "Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati."

Terjemahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH) "Janganlah menilai orang dari rupanya atau tinggi badannya, karena bukan dia yang Kupilih. Manusia menilai  dari apa yang dilihatnya, tetapi Aku menilai apa yang ada dalam pikiran dan hati orang." Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) "Janganlah kau terpikat oleh rupanya yang elok dan tinggi badannya; bukan dia yang Kukehendaki. Aku tidak menilai seperti manusia menilai. Manusia melihat rupa, tetapi Aku melihat hati."

Kita semua tentu mengenal tokoh Daud dalam Alkitab, seorang yang dipakai Tuhan secara luar biasa untuk memimpin Bangsa Israel. Pada masa kepemimpinan Daud, Bangsa Israel mencapai kejayaan yang luar biasa. Pada masa itu, Bangsa Israel mampu menundukkan setiap musuh yang melawan mereka. Hal ini karena DAUD ADALAH  PEMIMPIN YANG BERKENAN DI HADAPAN TUHAN. Sebab, DAUD MENGERTI APA YANG TUHAN INGINKAN DAN IA MEMILIKI HUBUNGAN YANG BEGITU INTIM DENGAN TUHAN SELAMA IA MELAYANI-NYA. Sebelum Daud diangkat menjadi pemimpin (raja) atas umat Israel, Tuhan sudah memilih Daud sejak ia masih remaja. Ini merupakan bukti bahwa karakter kepemimpinan Daud sudah ada dalam dirinya sejak ia masih remaja. Lalu, karakter apa saja yang dimiliki Daud sejak remaja sehingga Tuhan menjadikannya seorang pemimpin bagi Bangsa Israel? Daud memiliki tujuh keunggulan yang dipandang baik oleh Tuhan.

 1. Hati yang terpaut pada Tuhan (1 Samuel 16:7). Sejak masih  remaja, hati Daud selalu memandang Tuhan dan takut kepada-Nya.

 2.Daud memiliki iman (1 Samuel 17:34-39, 45). Itu terbukti ketika ia   diperhadapkan dengan Goliat dan beberapa musuh lain. Di saat itulah, ia tetap    mengandalkan Tuhan.

3. Penyerahan diri secara TOTAL (1 Samuel 16:13). Sejak masih kecil, Daud memiliki hati  yang  selalu berserah kepada Tuhan. Ketika ia diperhadapkan dengan Goliat, Daud menyerahkan segala tindakan dan ketakutannya hanya kepada Tuhan.

4. Hidup sebagai penyembah Tuhan (1 Samuel 16:18, 23).

Terjemahan Bebas (TB) ayat 16: 18  Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia." Ayat 23 23  Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

 

5. Mencintai Tuhan (1 Samuel 17:26-27).

Terjemahan Today Malai Version (TMV) ayat 26 Daud bertanya kepada askar yang berada dekatnya, "Apakah yang akan diberikan kepada orang yang dapat membunuh orang Filistin itu dan membebaskan Israel daripada penghinaan? Berani betul orang Filistin itu, orang yang tidak mengenal Allah, mencabar tentera Allah yang hidup!" ayat 27  Mereka memberitahu Daud akan hadiah yang diberikan kepada orang yang dapat membunuh Goliat. Ayat 28  Eliab, abang sulung Daud, mendengar percakapan Daud dengan askar-askar itu. Dia memarahi Daud, dan berkata, "Mengapa engkau datang ke mari? Siapa yang kausuruh menjaga domba-dombamu di padang gurun itu? Aku tahu, engkau budak jahat, dan berlagak berani; kaudatang ke mari hanya untuk melihat pertempuran, bukan?"

 6. Tekun (1 Samuel 16:11; 17:34-36).

Terjemahan Bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) Lalu bertanyalah Samuel kepadanya, "Hanya inikah semua anak laki-lakimu?" Jawab Isai, "Masih ada seorang lagi, yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan domba." Samuel berkata, "Suruhlah memanggil dia, karena kita tidak akan makan sebelum ia datang."

 7. Pengampun (1 Samuel 17:28).

Terjemahan Bebas (TB) Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."

Termahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH)Tetapi, ketika Eliab, kakak Daud yang tertua, mendengar adiknya berkata demikian, ia menjadi marah. "Apakah kerjamu di sini?" tegornya. "Bagaimana dengan kambing domba di padang gurun yang menjadi tanggung jawabmu?  Aku  tahu ulahmu, engkau anak nakal yang sombong! Engkau datang hanya  karena  ingin menyaksikan pertempuran!"


Ketujuh keunggulan Daud tersebut seharusnya menjadi contoh bagi para PEMIMPIN SAAT INI, untuk menanamkan karakter kepemimpinan yang berkenan di hadapan Tuhan.   Ketujuh hal tersebut sangat penting untuk dimiliki setiap PEMIMPIN KRISTEN YAITU.

 1. Hati yang unggul. Hati yang unggul perlu dimiliki remaja masa kini supaya Tuhan senantiasa    memandang para remaja sebagai orang yang berkenan. Sebab, Tuhan menilai hati.

 2. Iman dan penyerahan diri.

Remaja masa kini juga perlu memiliki iman yang besar supaya Tuhan menunjukkan   hal-hal besar dalam kehidupan mereka. Kita perlu melihat kembali ke belakang ketika Tuhan memberikan pertolongan-Nya kepada kita. Hal itulah yang harus kita  gunakan untuk menumbuhkan iman kita saat ini dan saat yang akan datang ketika   kita diperhadapkan pada suatu masalah.

 3. Menyembah dan memuji Tuhan.

Jangan sampai kita menghabiskan masa muda hanya untuk hal-hal duniawi yang sama   sekali tidak menyukakan hati Tuhan. Menunjukkan penyembahan kita kepada Tuhan  dapat kita lakukan dengan mengambil waktu khusus untuk berkomunikasi dengan-Nya   melalui doa dan penyembahan secara pribadi maupun berkelompok.

 4. Mencintai Tuhan.  Penyembahan yang kita lakukan juga merupakan wujud kecintaan kita kepada Tuhan.

 5. Memiliki ketekunan.

Sebagai seorang remaja, kita harus menjadi seorang yang rajin dalam segala hal,terutama dalam melayani Tuhan. Sebab, Tuhan tidak menyukai pemalas. Alkitab sendiri mengatakan bahwa kemalasan akan menimbulkan kemiskinan.

 6. Pengampunan.

Sebagai remaja, kita harus melatih diri untuk menjadi seorang pengampun, tidak mudah marah atau sakit hati saat diremehkan, direndahkan, atau dianggap culun.   Seperti halnya Daud, sebagai anak Allah, kita juga memiliki hak dan kesempatan untuk menjadi pemimpin. Masalahnya adalah apakah kita sudah betul-betul siap dan layak untuk menjadi seorang pemimpin? Jika kita sudah memiliki karakter seperti Daud, tentu saja kita sudah layak untuk memiliki peran pemimpin. Jika belum, kita harus belajar banyak untuk dapat menjadi seorang pemimpin seperti Daud.  Marilah kita menyelidiki hati kita masing-masing.

 

AMIN.SOLIDEO GLORIA

Statistik Pengunjung