Renungan dalam Injil Matius 5:20: Ayat ini merupakan bagian dari khotbah Yesus dalam kitab Matius yang dikenal sebagai "Pesan di Bukit". Dalam ayat ini, Yesus menekankan pentingnya kebenaran yang sejati dan mengkritik kehidupan agama formal yang dijalankan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada waktu itu.
Yesus menunjukkan bahwa untuk memasuki Kerajaan Surga, kebenaran yang dimiliki oleh orang percaya haruslah lebih besar daripada kebenaran para ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terkenal karena kepatuhan mereka terhadap hukum-hukum Taurat dan ritual keagamaan, tetapi seringkali hati mereka jauh dari Tuhan.
Yesus ingin mengajarkan kepada pengikut-Nya bahwa kebenaran sejati adalah lebih dari sekadar memenuhi tuntutan hukum-hukum formal. Ia menginginkan agar hati, pikiran, dan perbuatan setiap pengikut-Nya tercermin dalam kebenaran yang lebih dalam. Yesus menyerukan kepada umat-Nya untuk hidup dengan motivasi yang benar, bukan hanya melakukan perbuatan baik secara eksternal, tetapi juga memiliki motivasi dan niat yang baik di dalam hati.
Renungan dari ayat ini adalah bahwa kita perlu mencari kebenaran yang sejati dalam hubungan kita dengan Tuhan. Hidup sebagai orang percaya bukanlah hanya tentang mematuhi hukum-hukum secara formal, tetapi juga tentang memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan dan orang lain. Kita perlu memperhatikan motivasi di balik perbuatan kita, menyucikan hati kita, dan hidup dengan integritas yang tulus di hadapan Allah.
Selain itu, ayat ini juga mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa memasuki Kerajaan Surga hanya dengan usaha dan kepatuhan kita sendiri. Kita membutuhkan kasih karunia Tuhan dan iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Hanya melalui pengorbanan-Nya di salib kita dapat memiliki kebenaran sejati dan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Jadi, renungan ini mengajak kita untuk mengevaluasi hati dan motivasi kita dalam hidup sebagai orang percaya. Kita diajak untuk mencari kebenaran yang sejati, hidup dalam kasih karunia Tuhan, dan membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan sesama.Amin
Disini tanggal 30 Juni 2023
An Yoel Giban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar