EMPAT
CARA MERAIH KEMENANGAN HIDUP DI TAHUN 2022
2 Korintus 2:14-17
12 Ketika aku tiba di Troas[1]
“perjalanan paulus ke II kejadian jatunya Eutikud dari jendela
bangunan bertingkat” untuk memberitakan Injil Kristus, aku
dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
13 Tetapi hatiku tidak merasa tenang,
karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus.
Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia[2].
14 Tetapi syukur bagi Allah, yang
dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan
kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
15
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah
mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
16 Bagi yang terakhir kami adalah bau
kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan.
Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
TERJEMAHAN
[FAYH]
1) 14 Tetapi syukur kepada Allah! Sebab melalui apa
yang telah dilakukan oleh
Kristus, Ia telah memperoleh kemenangan atas kami,
sehingga ke mana pun kami pergi, Ia memakai kami untuk bercerita kepada
semua orang mengenai Tuhan dan menyebarkan Injil bagaikan wangi-wangian
yang harum semerbak.
2) 15 Bagi
Allah, kami merupakan bau harum yang menyegarkan, yaitu keharuman Kristus yang ada di dalam kami, dan yang
tercium oleh orang-orang di sekitar kami, baik yang sudah diselamatkan maupun
yang belum.
3) 16 Bagi
yang belum diselamatkan, kami seolah-olah bau kematian dan kebinasaan yang menakutkan.
Sedangkan bagi yang sudah mengenal
Kristus, kami menjadi wangi-wangian yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang
mampu menunaikan tugas seperti itu?
4) 17 Yang
mampu hanyalah orang-orang yang memegang kebenaran seperti kami, yang
disuruh oleh Allah, yang berbicara dengan kuasa Kristus, dan yang selalu berada
di bawah lindungan Allah. Kami tidak seperti orang-orang yang memberitakan
Injil dengan maksud mencari keuntungan, dan orang-orang seperti itu jumlahnya
tidak sedikit.
Pengantar
Hidup kekristenan
tidak dapat disamakan dengan/seperti roda yang berputar,
yang suatu waktu dapat di bawah dan di waktu yang lain berada di atas. Yang
berarti bahwa suatu saat akan mengalami kegagalan dan di waktu yang lain akan
mengalami kesuksesan. Warna hidup seperti ini bukanlah warna hidup yang
dijanjikan oleh Tuhan kepada kita sebagai anak-anak-Nya.
Janji Tuhan adalah hidup berkemenangan, karena di dalam Dia ada hidup berkemenangan, dan Tuhan sendirilah yang akan menggenapi segala janji-Nya. Walalu pun Begitu bukan berarti bahwa kekristenan bebas dari yang namanya masalah dan cobaan., karena Tuhan tidak pernah menjanjikan hal itu. Justru sebaliknya kekristenan itu pasti akan mengahadapi banyak masalah. Akan tetapi, Alkitab mencatat bahwa Allah di dalam Yesus Kristus akan selalu membawa orang percaya menuju kepada jalan kemenangan-Nya (ay. 14).
Sebagai orang percaya, kita tidak hidup dan bergantung kepada kondisi dunia saat ini. Akan tetapi kita sepenuhnya bergantung kepada pimpinan Tuhan. Namun sekarang yang menjadi persoalan adalah bagaimana agar kita dapat hidup berkemenangan di tahun 2022 ?
1.
Menempatkan Tuhan
sebagai priorotas utama (ay. 12)
Banyak orang yang mengalalmi kegagalan dalam menjalankan rencannya, karena tidak menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup mereka. Banyak orang yang berkata bahwa mereka telah menajdikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka secara pribadi, tetapi dalam menjalani hidup ini mereka yang memimpin di depan dan Yesus berada di belakang mereka Markus 4:35-41 [38] “Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?". Pada hal kenyataan yang sebenarnya harus trerjadi adalah yesus yang harus berada di depan kita dan bukan sebaliknya agar kita dapat meraih kemenangan. Salah satu bukti yang akurat bahwa kita selalu mengutamakan Tuhan dalam hidup kita adalah dengan cara kita menjadi pelaku-pelaku firman. Serta kita juga harus senantiasa bersemangat untuk mau memberitakan Injil Kerajaan Allah. Tetapi persoalannya adalah seringkali kita menempatkan hal-hal yang lain yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup saudara dan saya.
2. Senantiasa hidup dalam ucapan syukur (ay. 14)
Hari-hari terakhir ini, banyak orang yang tidak lagi mau untuk mengucap syukur. Mengucap syukur sepertinya telah menjadi sebuah pekerjaan berat yang sulit untuk dapat dikerjakan. Rasul Paulus tegaskan dalam 1 Tesalonika 5:18 (TB) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Sesungguhnya “Orang yang tidak pernah mengucap syukur, adalah orang yang tidak tahu diri, dia adalah orang yang sombong, tidak tahu berterimakasih”. Mengapa? Di dalam ucapan syukur ada rasa hormat, Orang percaya yang hidup bersyukur adalah sesungguhnya orang yang kuat di dalam Tuhan, hidupnya dekat dengan Tuhan, dan selalu optimis/semangat bahwa Tuhan akan selalu menuntunnya ke jalan kemenangan.
3. Tidak mudah terpengaruh
(ay. 15)
Dalam ayat 13 “Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia. Siapa sebenarnya Titus ? Titus adalah rekan Paulus yang sangat dia dipercayai. Titus bertindak sebagai wakil Paulus di Korintus selama tahun menjelang penulisan 2 Kor, dengan tugas khusus mengatur pengumpulan persembahan untuk jemaat di Yerusalem. Tugas lain yang diemban oleh Titus ialah mengendorkan keadaan tenang yang timbul antara Paulus dan orang-orang Korintus. Titus berwatak lebih kuat daripada Timotius (1 Kor 16:10: 2 Kor 7:15) dan sanggup sebagai pengatur (pemegang tata usaha).
Akhirnya Titus bergabung lagi dengan Paulus di Makedonia (2 Kor 7:6) dengan membawa kabar baik. Sebagai buahnya 2 Kor ditulis dan dibawa dengan senang hati oleh Titus, yang nampaknya sangat prihatin akan keadaan masyarakat Kristen di Korintus (2 Kor 8:6). Paulus menyebut Titus sebagai 'temanku yang bekerja bersama-sama dengan aku untuk kamu' (8:23). seorang yang tidak akan menipu orang-orang yang dipercayakan pada pembinaannya (2 Kor 12:18).
Orang yang angkuh berbeda denga orang yang memiliki prinsip hidup. Orang yang memiliki prinsip hidup akan tapil seperti Titus yang tidak mudah untuk dipengaruhi. Dalam hidupnya, tegas, dan tidak dapat kompromi dengan siapapun, menyatakan kebenaran jika salah dan memperbaiki kelakuan.
4. Memiliki hati yang bersih (ay. 17)
Secara eksplisit manusia tidak dapat membedakan kebersihan hati seseorang. Hal itu disebabkan oleh adanya natur manusia yang terbatas untuk melihat yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Keterbatasan manusia terletak dalam keberdosaan sifat manusia itu sendiri, yang mampu dapat membedakan antara baik dan benar berdasarkan nuraninya yang tidak terpengaruh oleh pihak eksternal. Sebab itu setiap kita di ingatkan untuk melatih diri melalui Ibadah sebagai pesan Paulus kepada anak didiknya Tomotius 4:12 {1 Timotius 4:7-8} 7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. 8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Orang yang bersih hatinya adalah orang yang berhak dan layak untuk melihat serta mengalami mujizat Tuhan dalam hidupnya. Dosa adalah penghalang untuk kita dapat meraih kemengan, dan mengalami mujizat Tuhan.Tuhan menjajikan kemenangan besar bagi setiap orang percaya. Kemenangan itu akan kita raih apa bila kita selalu hidup seturut dengan kehendak-Nya dan setia untuk mentatati perintah-Nya. Jadi masa depan kita secerah janji-janji yang dijanjikan oleh Tuhan. Itulah jaminan hidup yang berkemenangan.
KESIMPULAN
1) Janji
Tuhan adalah hidup berkemenangan, karena DI DALAM DIA ADA HIDUP, dan Tuhan sendirilah yang akan
menggenapi segala janji-Nya.
2)
Salah
satu bukti yang akurat bahwa kita mengutamakan Tuhan adalah dengan cara menjadi
pelaku-pelaku firman
3)
Banyak
orang yang mengalalmi kegagalan, karena tidak menjadikan Tuhan sebagai prioritas
utama dalam hidup mereka.
4) Sesungguhnya
“Orang yang tidak pernah mengucap syukur, adalah orang yang tidak tahu diri,
dia adalah orang yang sombong, tidak tahu berterimakasih”
5)
Orang
yang memiliki prinsip hidup akan tapil seperti Titus yang tidak mudah untuk
dipengaruhi untuk kompromi
6)
Orang
yang bersih hatinya adalah orang yang berhak dan layak untuk melihat serta
mengalami mujizat Tuhan dalam hidupnya
7)
Jadikan
Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup saudara dan saya.
Wamena,
02 Januari 2012
Khotbah
di Jemaat GBI Anugerah Wamena
Ibadah
Raya pukul 09.30 sampai selesai
Pembicara:
Pdm.Yoel Giban,S.Th.M.Pd.K
[1] Kota Troas didirikan dekat kota Troya
kuno, oleh raja pengganti Iskandar Agung dan disebut menurut
namanya Aleksandria Troas. Kaisar Agustus menjadikan kota itu koloni Romawi. Menurut
Suetonius, Yulius Kaisar mempertimbangkan untuk memindahkan pemerintahan ke sana
dari Roma, karena menurut tradisi Aeneas orang Troya-lah yg mendirikan
Roma, dan Yulius anak Aeneas, adalah leluhur dari marga Yulius Kaisar. Troas
adalah pelabuhan utama dari Asia Kecil bagian barat laut, yg dimanfaatkan oleh
para pelancong dari Asia ke Makedonia. Jemaat di Troas dua kali disinggung oleh
Ignatius. Kata 'Troas' dapat mengacu kepada kota maupun kepada daerah
sekitarnya.
[2] Suatu
daerah yang indah, berpusat di dataran yang mengelilingi teluk Tesalonika,...
Daerah ini terkenal karena kayu dan logam yang berharga. Pada zaman dahulu
daerah ini diperintah oleh golongan bangsawan berkuda di bawah keluarga
kerajaan yang dipengaruhi helenisme. Kemudian raja-rajanya menguasai
pergolakan-pergolakan di Yunani sejak abad 4 sM, dan sesudah Iskandar (Agung)
kekuasaan keturunan raja Makedonia meliputi seluruh daerah Laut Tengah bagian
timur, hingga kerajaan-kerajaan itu digulingkan oleh bangsa Roma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar