Sabtu, 07 November 2020

Kiamat? Siapa Takut !


Yesaya 24:1-23

Secara umum, kita memahami kiamat sebagai hari akhir zaman. Dalam pikiran kita mungkin terlintas tentang seisi dunia yang hancur, binasa, dan lenyap. Alam semesta tampak akan berakhir karena ditimpa bencana besar.

Yesaya juga bernubuat tentang kehancuran seluruh isi bumi. Jika hal itu terjadi, semua orang akan bernasib sama (1-2). Tidak ada satu pun dari umat manusia yang bisa menghindarinya. Itulah hukuman Allah kepada manusia yang melanggar ketetapan-Nya. Dalam situasi seperti itu, air anggur tidak menggirangkan lagi (7). Semua orang akan mengeluh karena suasana mencekam. Arak menjadi pahit dan rumah-rumah tidak dapat dimasuki lagi (9-10). Banyak orang menjerit, sukacita dan kegirangan hilang tak bersisa.

Bumi akan hancur luluh (19), bergoncang terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Dosa pemberontakannya akan menimpanya dengan sangat hebat. Dia akan rebah dan tidak akan bangkit lagi. Allah akan menghukum langit dan raja-raja. Mereka dikumpulkan seperti tanaman dimasukkan ke liang. Bulan purnama tersipu dan matahari akan malu melihat keadaan bumi dan penduduknya.

Kengerian hari kiamat hendaklah membawa kita pada pertobatan. Marilah kita memuliakan Tuhan dengan nyanyian pujian, "Hormat bagi Yang Mahaadil". Dia yang memerintah alam semesta akan menunjukkan kemuliaan-Nya. Keadilan-Nya menyelamatkan orang yang hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Kiamat? Siapa takut! Ya, kita tidak perlu takut. Saat kita hidup di jalan Allah, berjalan bersama Dia dalam kehendak-Nya, maka dalam lembah kekelaman sekalipun, tidak ada bahaya.

Hari kiamat adalah hari Allah menghakimi manusia. Semua akan diadili menurut perbuatannya masing-masing. Orang-orang yang percaya kepada Kristus akan diselamatkan. Mereka akan mengenakan pakaian putih sebagai tanda telah dikuduskan. Nama mereka tercatat dalam buku kehidupan dan mereka mengenakan mahkota kehidupan. Jadi, sebagai anak-anak Allah, janganlah takut! [SGT]

Tidak ada komentar:

Statistik Pengunjung