Rabu, 29 April 2020

Tafsiran I Korintus 6. 9-10

Di sini Rasul Paulus mengambil kesempatan untuk memperingatkan mereka terhadap banyak kejahatan mengerikan yang sebelumnya sangat mereka sukai.

I. Rasul Paulus memaparkan hal itu sebagai suatu kebenaran yang jelas-jelas bisa dilihat, yang tidak boleh mereka abaikan, bahwa orang-orang berdosa seperti itu tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. Orang-orang yang paling tidak berarti di antara mereka sekalipun sangat mengetahui hal itu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? (ay. 9), tidak akan diakui sebagai anggota yang sejati dari jemaatnya di dunia ini, dan juga tidak diakui sebagai anggota yang mulia dari jemaat di sorga. Semua ketidakadilan adalah dosa, dan semua dosa yang masih berkuasa, bahwa setiap dosa nyata yang dilakukan dengan sengaja, dan tidak disesali, akan mengunci kerajaan sorga. Paulus memerincikan beberapa jenis dosa: terhadap hukum yang pertama dan kedua, sebagai penyembah-penyembah berhala, terhadap hukum yang ketujuh, sebagai orang cabul, pezinah, banci, dan pemburit, terhadap hukum yang kedelapan, sebagai pencuri dan penipu, yang secara paksa atau curang berbuat ketidakadilan terhadap sesama mereka, terhadap hukum kesembilan, sebagai pemfitnah, serta terhadap hukum kesepuluh, sebagai orang kikir dan pemabuk. Semua dosa ini dengan jelas melanggar hukum-hukum selebihnya. Orang-orang yang mengetahui suatu hal apa saja mengenai perkara-perkara agama harus tahu bahwa sorga tidak pernah dimaksudkan untuk hal-hal ini. Sampah dunia ini sama sekali tidak layak untuk mengisi rumah-rumah yang besar dan permai di sorga. Orang-orang yang melakukan pekerjaan Iblis tidak akan pernah menerima upah dari Allah, selain maut, sebagai upah yang adil dari dosa (Rm. 6:23).

II. Sekarang Rasul Paulus memperingatkan mereka terhadap penyesatan diri sendiri: Janganlah sesat! Orang-orang yang seharusnya sudah mengetahui kebenaran seperti yang telah disebutkan sebelumnya, biasanya justru cenderung tidak memperhatikannya. Manusia sangat cenderung menghibur diri sendiri bahwa Allah itu sama seperti mereka, dan bahwa mereka dapat hidup di dalam dosa, namun mati di dalam Kristus. Dapat menjalankan kehidupan seperti anak-anak Iblis, namun dapat masuk sorga bersama anak-anak Allah. Tetapi, ini semua benar-benar sebuah kebohongan besar. Camkanlah, umat manusia ini sungguh harus peduli agar mereka tidak menipu diri sendiri mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jiwa mereka. Kita tidak dapat berharap menabur di dalam daging, namun akan menuai hidup yang kekal.

III. Rasul Paulus mengingatkan mereka betapa dahsyatnya perubahan yang telah dikerjakan Injil dan kasih karunia Allah di dalam diri mereka. Beberapa orang di antara kamu (ay. 11), yakni orang-orang berdosa yang begitu terkenal kejahatannya, seperti yang telah ia ungkapkan. Kata bahasa Yunani yang digunakan adalah tauta seperti itulah beberapa orang di antara kamu, seperti monster daripada manusia. Perhatikanlah, beberapa orang yang sekarang sungguh menjadi sangat baik setelah pertobatan mereka, dahulunya adalah orang-orang yang luar biasa jahat. Quantum mutatus ab illo! – Betapa mulianya perubahan yang dilakukan oleh kasih karunia! Kasih karunia mengubah orang-orang yang paling keji dan hina menjadi orang-orang kudus dan anak-anak Allah. Seperti itulah tadinya beberapa orang di antara kamu dahulu, namun kamu sekarang tidaklah sama seperti kamu yang dahulu itu. Kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita. Perhatikanlah, kejahatan manusia sebelum pertobatan bukanlah penghalang bagi pemulihan dan pendamaiannya dengan Allah. Darah Kristus dan penyucian untuk pemulihan, dapat membersihkan semua kesalahan dan kecemaran. Di sini ada perubahan urutan perkataan yang indah: Kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan. Pengudusan disebut sebelum pembenaran, tetapi nama Kristus, yang oleh-Nya kita dibenarkan, ditempatkan sebelum nama Roh Allah, yang oleh-Nya kita dikuduskan. Pembenaran kita dikarenakan oleh jasa Kristus, sedangkan pengudusan kita disebabkan oleh pekerjaan Roh, namun keduanya berjalan bersama-sama. Perhatikanlah, tidak ada orang yang dibersihkan dari kesalahan dosa dan didamaikan dengan Allah melalui Kristus selain mereka yang juga dikuduskan oleh Roh-Nya. Semua yang dibenarkan di hadapan Allah, dikuduskan oleh kasih karunia Allah. (Mathew Hendry)

Tidak ada komentar:

Statistik Pengunjung