Kamis, 30 April 2020

MENCAPAI KEKAYAAN DUNIAWI ATAS NAMA TUHAN

MENCAPAI KEKAYAAN DUNIAWI ATAS NAMA TUHAN

Tidak ada satu manusiapun dalam dunia ini yang bermimpi untuk menjadi orang miskin, susah dan menderita sepanjang hidupnya. Setiap manusia bermimpi untuk menjadi orang sukses, berhasil dan bahagia, baik untuk dirinya bahkan untuk anak-anaknya. Impian semacam itu manusiawi dan wajar saja karena kita masih berada dalam dunia dan membutuhkan makan minum dan memerlukan kebutuhan jasmani lainya. Namun harus kita sadari bahwa kekayaan dan kesuksesan dalam dunia hanyalah titipan Tuhan semata sebab pada akhirnya hidup harus dipertanggung jawabkan dihadapa pemilik kehidupan yaitu Tuhan. Kita bagaikan pengelola kekayaan orang lain yang pada waktunya harus melaporkan segala kekayaannya, jika salah dalam hasil pelaporan kita bisa dipecat atau di penjarakan tergantung hasil laporan yang kita buat, palsu atau benar adanya. 

Impian yang tidak wajar dan tidak sopan adalah berharap menjadi kaya melalui pelayanan atas nama misi Tuhan. Bukan hal yang rahasia bahwa ada begitu banyak ladang bisnis atas nama Tuhan. Sangat menyedihkan bahwa nama Tuhan di pertaruhkan untuk memperoleh kekayaan duniawi. Hal itu dipraktekkan baik dalam pelayanan di Gereja, dalam misi sosial dan dalam pelaksanaan pendidikan yang bernuansa keagamaan dengan sponsor besar dari kebaikan hati orang-orang sukses.

Banyak diantara mereka yang mempunyai misi di dalam misi selalu memanfaatkan kebaikan hati orang lain dan atas nama Tuhan untuk mendatangkan kekayaan pribadi mereka. Jika ditanya apakah itu wajar ? Hanya pelaku yang menjawab kewajaran ada di posisi mana atau kalimat yang mana. Memang benar bahwa orang yang melayani Tuhan berharap untuk makan dari hasil pelayanannya, namun yang tidak wajar adalah jabatan itu dijadikan alat untuk mengumpulkan kekayaan atas dirinya sendiri, sembari mengabaikan orang-orang yang bekerja untuk pelayanan atau misi Tuhan. Hal itulah yang saya sebutkan dengan misi dibalik misi. 

Seseorang yang merasakan dan mengalami panggilan Tuhan dia tidak akan memusingkan hidupnya sendiri sebab dia yakin bahwa Tuhan memgetahui segala penderitaannya. Tuhan pasti memenuhi segala kebutuhan dan keperluannya maka hidupnya bergantung kepada kedaulatan Tuhan dan menganggap pelayanan sebagai panggilan ilahi sehingga apapun yang dikerjakannya selalu sungguh-sungguh dan mendatangkan kemuliaan Tuhan atas pelayanannya. Oleh sebab itu hidupnya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sang pemilik Kehidupan. Tetapi orang-orang yang tidak terpanggil nan terpaksa terlibat dalam pelayanan karena tidak kompaten dalam bidang lain dapat memanfaatkan peluang dalam pelayanan sebagai alat bisnis sehingga semua yang terkait dengan keuangan akan melibatkan keluarga pelaku pelayanan. 

Gereja harus mengajarkan orang tentang kebenaran yang dari padanya datang berkat-berkat Tuhan bukan mempraktekkan nepotisme pelayanan. Sesungguhnya gereja terpanggil untuk membina dan mendidik umat untuk keluar dari kehidupan yang penuh dengan kenikmatan sesaat kepada kebahagiaan kekal. Namun peraktek pelayanan yang bersifat bisnis atas nama Tuhan dapat mendatangkan malapetakah dalam pelayanan dan mendatangkan kutukan atas dirinya sendiri.

Oleh karena itu sebagai seorang hamba Allah milikilah hati untuk melayani Tuhan tanpa nmemadang suku, ras dan golongan sebab karena itulah seorang pelayan terpanggil untuk melayani kepelbagaian umat dalam gereja. Gereja harus ada dalam perbedaan etnik budaya dan kultur disitulah menjadi berkat yang melaluinya nama Tuhann dipermuliakan.

Berhasil atau tidak dalam pelayanan kita ditentukan oleh penilaian orang lain bukan oleh diri kita atau oleh orang terdekat kita. Orang terdekat kita bisa menilai dari segi kedekatan namun kebenaran akan dilihat oleh orang lain yang tidak ada hubungan pelayanan dengan kita dapat memberikan penilaian objektif. Karena itu saudara sekalian kita tidak terlambat masih ada kesempatan, berbalik kepada Tuhan dan ubahlah pola pikir demikian sekarang sebelum Tuhan murka. Tuhan Yesus memberkati.

Apa yang saya tulis adalah atas dasar apa yang saya lihat baik itu dalam pelayanan di dalam gereja bahkan dalam  pelayanan sosial lainnya.

👍Yoel Giban, S.Th. M.Pd.K

Tidak ada komentar:

Statistik Pengunjung