Rabu, 02 Oktober 2019

Teguran terhadap para Rasul

Teks: Markus 16:1-8 (TB)  Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.  Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."  Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu. 

========================

Dalam pasal ini, diceritakan dengan singkat mengenai kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus, serta sukacita dan kemenangan yang dialami semua orang percaya karenanya. Mereka yang turut bersimpati dan menderita bersama Kristus dalam pasal-pasal sebelumnya akan menikmati sukacita dan kemenangan ini. Di sini kita melihat bahwa:

I. Kebangkitan Kristus yang diberitahukan malaikat kepada para perempuan yang datang ke kubur untuk meminyaki-Nya (ay. 1-8).

II. Penampakan-Nya kepada Maria Magdalena, dan laporan yang disampaikan Maria kepada para murid mengenai penampakan ini (ay. 9-11).

III. Penampakan-Nya kepada dua orang murid yang sedang menuju Emaus, dan laporan yang mereka berikan mengenai kejadian itu kepada saudara-saudara mereka (ay. 12-13).

IV. Penampakan-Nya kepada kesebelas murid dengan amanat yang Ia berikan kepada mereka untuk mendirikan kerajaan-Nya di dunia, serta petunjuk dan mandat penuh untuk melakukannya (ay. 14-18).

V. Kenaikan-Nya ke sorga, tugas yang harus dikerjakan para rasul dengan segera, dan penyertaan Allah di dalam pekerjaan mereka itu (ay. 19-20).

Perempuan-perempuan di Kubur; Teguran terhadap Para Rasul (16:1-8)

Sejak hari Sabat pertama kali ditetapkan, belum pernah ada hari Sabat seperti ini, yang di awal pasal ini dikatakan telah lewat. Sepanjang hari Sabat ini, Tuhan Yesus terbaring di dalam kubur. Bagi Dia, ini adalah hari Sabat perhentian yang hening. Akan tetapi, bagi para murid ini adalah hari Sabat yang kelam, yang dilalui dengan tangisan dan ketakutan. Belum pernah terjadi ibadah hari Sabat di Bait Suci yang begitu keji bagi TUHAN, meskipun hal ini sering terjadi, seperti ibadah hari Sabat sekarang, ketika tangan para imam kepala yang memimpin ibadah itu bergelimang darah, darah Kristus. Tetapi yah, hari Sabat ini telah lewat, dan hari pertama dalam minggu itu adalah hari pertama dunia baru. Di sini diceritakan tentang:

I. Kunjungan penuh kasih dari tiga orang perempuan baik-baik yang merupakan pengikut Kristus ke kubur-Nya. 

Ini bukanlah sebuah kunjungan yang takhayul, melainkan untuk maksud yang saleh. Mereka berangkat pagi-pagi benar dari tempat tinggal mereka, pada saat fajar menyingsing, atau lebih pagi lagi. Namun mungkin karena berjalan jauh atau menemui halangan di jalan, barulah setelah matahari terbit mereka tiba di kubur. Mereka telah membeli rempah-rempah juga, dan datang bukan saja untuk membasahi mayat-Nya dengan air mata mereka (sebab tidak ada lagi yang dapat menghibur kesedihan mereka selain ini), melainkan juga untuk meminyaki tubuh-Nya dengan rempah-rempah (ay. 1). Nikodemus telah membeli banyak sekali rempah-rempah dan campuran minyak mur dengan minyak gaharu, untuk mengeringkan luka-luka dan menghentikan pendarahan (Yoh. 19:39). Namun, perempuan-perempuan yang baik ini tidak menganggap semua ini sudah cukup. Mereka membeli rempah-rempah, mungkin dari jenis lain, dan beberapa minyak wangi untuk meminyaki-Nya. Perhatikanlah, penghormatan yang telah ditunjukkan orang lain bagi nama Kristus tidak boleh menghalangi kita untuk menghormati-Nya juga.

II. Kekhawatiran mereka tentang siapa yang akan menggulingkan batu kubur, dan suatu kejadian yang menghilangkan kekhawatiran mereka itu (ay. 3-4). 

Mereka berkata seorang kepada yang lain, sementara berjalan dan kini sudah mendekati kubur, "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" Sebab batu itu memang sangat besar, dan tidak bisa mereka gulingkan sekalipun mereka mencobanya bersama-sama. Seharusnya mereka memikirkan hal ini sebelum berangkat, supaya dengan bijak bisa memutuskan untuk tidak pergi, kecuali ada orang lain yang sanggup menggulingkan batu itu menyertai mereka. Tetapi masih ada lagi kesulitan lain yang lebih besar yang harus diatasi, yang sama sekali tidak mereka sadari, yakni kemungkinan diusir oleh para serdadu yang diperintahkan untuk menjaga kubur itu. Seandainya perempuan-perempuan itu tiba sebelum para serdadu itu lari ketakutan, maka serdadu-serdadu itulah yang justru akan membuat mereka lari ketakutan. Namun, kasih mereka yang mulia kepada Kristus membawa mereka ke kubur itu; dan lihatlah bagaimana ketika mereka tiba di sana, kedua kesulitan ini telah disingkirkan, baik masalah batu yang sudah mereka ketahui maupun masalah kehadiran para penjaga yang tidak mereka sadari. Mereka melihat batu itu sudah terguling; inilah hal pertama yang membuat mereka takjub. Perhatikanlah, orang yang digerakkan oleh semangat yang kudus untuk mencari Kristus dengan tekun akan mendapati bahwa kesulitan-kesulitan yang menghadang mereka telah lenyap dengan cara yang ajaib, dan mereka sendiri ditolong melebihi apa yang mereka harapkan.

III. Kepastian yang diberikan kepada mereka oleh seorang malaikat, bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari antara orang mati dan telah meninggalkan kubur-Nya, dan menyuruh malaikat itu supaya tetap tinggal di situ untuk memberi tahu mereka yang mencari-Nya ke sana.

Mereka masuk ke dalam kubur, setidaknya masuk sedikit ke dalam, dan melihat bahwa tubuh Yesus tidak lagi berada di tempat mereka meninggalkannya pada malam sebelumnya. Kristus, yang melalui kematian-Nya membayar utang kita, kini melalui kebangkitan-Nya membebaskan kita dari segala tuntutan. Pembebasan ini adil dan sah, sebab dengan pembebasan ini dinyatakan bahwa korban pemuasan yang Ia persembahkan itu diterima untuk semua tujuan yang dimaksudkan, dan hal yang menjadi titik persoalan kini sudah dibereskan oleh bukti yang tidak terbantahkan bahwa Dia adalah Anak Allah.

Mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan kubur itu. Malaikat itu mengambil wujud seorang pria, seorang pria muda; sebab para malaikat, meskipun telah diciptakan sejak awal dunia, tidak menjadi tua, tetapi selalu sempurna dalam hal keindahan dan kekuatan. Begitu pula halnya nanti dengan orang-orang kudus yang telah dipermuliakan, ketika mereka menjadi seperti malaikat. Malaikat ini sedang duduk di sebelah kanan ketika perempuan-perempuan itu masuk ke dalam kubur, memakai jubah putih panjang, yang sampai ke mata kaki, seperti yang biasa dikenakan oleh orang-orang besar. Saat melihat malaikat itu, seharusnya mereka merasa dikuatkan, namun mereka justru terkejut dan takut. Begitulah, sering kali hal yang seharusnya menghibur kita justru membuat kita sangat ketakutan akibat kesalahan-kesalahan dan kesalahpahaman kita sendiri.

Malaikat itu menghapus ketakutan mereka dengan meyakinkan mereka bahwa ada cukup alasan bagi mereka untuk merasa menang dan tidak gemetar (ay. 6). Ia berkata kepada mereka, "Jangan takut!" Perhatikanlah, sama seperti ketika bersukacita atas pertobatan orang berdosa, demikian pula ketika menghibur orang berdosa, para malaikat itu juga bersukacita. Jangan takut, sebab:

(1) "Kamu adalah kekasih-kekasih setia Yesus Kristus, dan karena itu, janganlah merasa bingung, tetapi terhiburlah. Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu." Perhatikanlah, apabila jiwa-jiwa yang percaya mencari Kristus, mereka harus memandang Dia sebagai yang disalibkan (1Kor. 2:2), agar mereka bisa mengenal Dia dan siap menderita bersama-Nya. Ditinggikannya Kristus dari bumi merupakan hal yang menarik semua orang untuk datang kepada-Nya. Salib Kristus adalah tanda yang dicari-cari oleh bangsa bukan Yahudi. Perhatikanlah, malaikat itu berbicara tentang Yesus sebagai seorang yang telah disalibkan; "Hal itu sudah lewat, kejadian itu sudah berlalu, janganlah kamu terus berduka dan memikirkan peristiwa-peristiwa sedih seputar penyaliban-Nya itu sehingga tidak dapat mempercayai berita sukacita tentang kebangkitan-Nya. Ia telah disalibkan di dalam kelemahan, namun itu tidak menghalangi-Nya untuk bangkit dalam kuasa, dan karena itu kamu yang mencari-Nya, janganlah takut kehilangan Dia." Ia memang telah disalibkan, tetapi Ia kini dipermuliakan. Aib dari penderitaan-Nya itu sama sekali tidak mengurangi kemuliaan keagungan-Nya, sehingga kemuliaan itu menghapus semua penghinaan yang ada dalam penderitaan-Nya itu. Oleh sebab itu, setelah masuk dalam kemuliaan, Kristus tidak pernah menutup-nutupi penderitaan-Nya ataupun merasa malu jika salib-Nya diberitakan. Malaikat yang menyampaikan kebangkitan-Nya itu menyebut-Nya "Yesus yang telah disalibkan." Kristus sendiri mengakui (Why. 1:18), "Aku adalah Dia Yang Hidup, walaupun tadinya Aku telah mati." Dan Ia tampil di tengah-tengah pujian bala tentara sorga sebagai Anak Domba yang telah disembelih (Why. 5:6).

(2) "Karena itu, sungguh suatu kabar baik bagimu untuk mendengar bahwa kamu tidak perlu lagi meminyaki Dia sebagai orang mati, tetapi bisa bersukacita bahwa Ia hidup. Ia telah bangkit, Ia tidak ada di sini, tidak mati, tetapi hidup kembali. Kami belum dapat menunjukkan Dia kepadamu, tetapi setelah ini kamu akan melihat-Nya; namun kamu boleh melihat di sini tempat mereka membaringkan Dia. Lihatlah, Dia tidak ada di sini, tetapi bukannya dicuri oleh musuh-musuh atau teman-teman-Nya, melainkan telah bangkit."

Malaikat itu menyuruh mereka untuk segera menyampaikan berita ini kepada para murid-Nya. Demikianlah perempuan-perempuan itu dijadikan rasul dari para rasul sebagai balas jasa atas kasih dan kesetiaan mereka terhadap Kristus, karena mereka terus bersama-Nya ketika disalib, ke kubur, dan di dalam kubur. Mereka yang pertama datang, dan karena itu yang pertama dilayani. Tidak ada dari antara murid-murid yang berani mendekati kubur-Nya atau bertanya-tanya tentang diri-Nya. Begitu kecilnya kemungkinan bahwa murid-murid itu bernyali untuk datang pada malam hari untuk mencuri Dia, sampai-sampai tidak ada yang berani datang mendekati-Nya kecuali beberapa perempuan, yang untuk menggulingkan batu itu saja tidak mampu.

(1) Mereka harus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit. Waktu itu memang merupakan saat yang suram bagi para murid. Guru yang mereka kasihi sudah mati, dan seluruh harapan serta sukacita mereka ikut terkubur dalam kuburan-Nya. Mereka merasa tujuan hidup mereka sudah tenggelam dan melihat diri mereka sebagai korban yang dengan mudah siap dimangsa oleh musuh, sehingga tidak ada lagi semangat yang tersisa dalam diri mereka. Mereka benar-benar sudah merasa kehilangan akal, dan setiap orang berusaha bagaimana mencari selamat bagi dirinya sendiri. "Ayo, cepat temui mereka," kata malaikat itu. "Katakanlah kepada mereka bahwa Guru mereka telah bangkit. Berita ini akan membangkitkan semangat mereka sehingga mereka tidak tenggelam dalam keputusasaan." Perhatikanlah:

[1] Kristus tidak malu mengakui murid-murid-Nya yang malang itu, sekalipun Dia kini telah dipermuliakan. Kemuliaan-Nya itu tidak membuat-Nya malu akan mereka, sebab sejak awal Ia telah memberitahukan hal ini kepada mereka.

[2] Kristus tidak terlampau mempersoalkan kesalahan apa yang telah mereka lakukan, karena hati mereka lurus di hadapan-Nya. Murid-murid telah tega meninggalkan-Nya, namun Ia tetap menunjukkan perhatian-Nya kepada mereka.

[3] Penghiburan akan datang tepat pada waktunya kepada orang-orang yang meratapi Tuhan Yesus, dan Ia akan menunjukkan diri-Nya kepada mereka pada waktunya.

(2) Perempuan-perempuan ini harus memastikan bahwa mereka memberitahukan pesan itu kepada Petrus. Hal ini secara khusus diperhatikan oleh penulis Injil ini, yang dianggap menulis Injil ini di bawah arahan Petrus. Jika pesan itu diberitahukan kepada murid-murid, maka pesan itu juga harus diberitahukan kepada Petrus, sebab, sebagai tanda penyesalannya karena telah menyangkali Gurunya, ia tetap berada bersama murid-murid-Nya. Jadi, secara khusus namanya disebutkan: katakanlah kepada Petrus, sebab:

[1] Ini akan menjadi kabar baik baginya dan akan lebih disambut olehnya daripada oleh yang lain, sebab dia sedang berduka karena dosanya, dan tidak ada berita sukacita yang lebih disambut orang yang benar-benar bertobat daripada mendengar tentang kebangkitan Kristus, sebab Dia bangkit untuk membenarkan mereka.

[2] Petrus bisa menjadi takut, jangan sampai sukacita dari kabar baik ini tidak menjadi bagiannya. Andaikata malaikat itu hanya berkata, "Pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya," maka Petrus yang malang itu mungkin akan menghela nafas dan berkata, "Aku rasa aku tidak dapat menganggap diriku seperti mereka, sebab aku telah menyangkal-Nya dan pantas disangkal oleh-Nya." Untuk menghindari hal ini, malaikat itu berkata, "Pergilah dan langsung katakan kepada Petrus, bahwa seperti murid-murid lainnya, ia juga diperkenankan melihat Kristus di Galilea." Perhatikanlah, kesempatan untuk berjumpa dengan Kristus akan benar-benar disambut oleh orang yang sungguh-sungguh bertobat, dan sebaliknya, orang yang sungguh-sungguh bertobat akan sangat disambut untuk melihat Kristus, sebab ada sukacita di sorga untuk orang itu.

(3) Perempuan-perempuan itu harus memberitahukan kepada murid-murid semua, dan langsung kepada Petrus, agar menemui-Nya di Galilea, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu (Mat. 26:32). Dalam perjalanan menuju Galilea, mereka akan mempunyai cukup waktu untuk menenangkan diri dan mengingat-ingat apa yang sering dikatakan-Nya kepada mereka di sana, bahwa Ia harus menderita dan mati, dan dibangkitkan pada hari ketiga. Sebaliknya, kalau mereka berada terus di Yerusalem, di antara orang-orang asing dan musuh, mereka tidak bisa pulih dari rasa takut atau bisa menenangkan diri sekalipun ada kabar baik. Perhatikanlah:

[1] Semua pertemuan antara Kristus dan murid-murid-Nya ditentukan oleh Dia sendiri.

[2] Kristus tidak pernah melupakan janji-Nya, dan Ia pasti akan menjumpai umat-Nya dengan membawa berkat yang dijanjikan di setiap tempat di mana Ia menuliskan nama-Nya.

[3] Dalam semua pertemuan antara Kristus dan murid-murid-Nya, Dia selalu berada di bagian yang paling depan. Ia mendahului kamu.

IV. Cerita yang disampaikan perempuan-perempuan itu kepada para murid (ay. 8). 

Mereka keluar cepat-cepat dan lari meninggalkan kubur itu, sekuat-kuatnya, untuk menemui para murid, sementara gentar dan dahsyat menimpa mereka. Lihatlah, betapa seringnya kita menjadi musuh bagi diri kita dan bagi ketenteraman hati kita sendiri, karena tidak mengindahkan dan memadukan iman dengan apa yang telah dikatakan Kristus kepada kita. Kristus sudah sering mengatakan kepada mereka bahwa pada hari ketiga Ia akan bangkit. Seandainya mereka memperhatikan dan percaya pada perkataan-Nya itu, mereka akan datang ke kubur, dengan berharap mendapati-Nya telah bangkit, serta menerima berita mengenai kebangkitan-Nya itu dengan sukacita dan kepastian, dan bukannya dengan rasa takut dan gentar seperti ini. Namun, karena disuruh menyampaikan berita ini kepada para murid, yang harus menyampaikannya ke seluruh dunia, mereka tidak mau menceritakannya kepada orang lain. Mereka tidak mengatakan apa-apa mengenai hal ini kepada siapa pun juga yang mereka jumpai di jalan, karena mereka takut, takut kalau-kalau berita ini terlampau baik untuk jadi kenyataan. Perhatikanlah, sering kali ketakutan sangat membuat kita menjadi tidak tenang sampai kita tidak dapat melakukan pelayanan untuk Kristus dan untuk jiwa-jiwa manusia, yang padahal mungkin dapat kita lakukan seandainya iman dan sukacita karena iman kita kuat.


====TUHAN YESUS MEMBERKATI====

1 komentar:

Yoel Giban mengatakan...

TUHAN YESUS MEMBERKATI YANG MEMBACA DAN MEMBERIKAN KOMENTARNYA

Statistik Pengunjung