Bekerja dan pekerjaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang hidup. Bekerja adalah melakukan suatu perbuatan atau usaha sementara pekerjaan adalah tempat pencaharian penghidupan. Jadi pekerjaan merupakan wadah dan di dalamnya ada usaha yaitu dikerjakan melaluinya ada penghasilan untuk penghidupan. Oleh karena itu bekerja sebagai perbuatan yang memerlukan tenaga, pikiran dan perbuatan untuk menghasilkan sesuatu untuk kehidupan. Alasan mendasar untuk bekerja dan mempunyai pekerjaan adalah hidup itu membutuhkan perjuangan untuk hidup itu sendiri dan pekerjaan yang memberikan arti hidup dalam keluarga dan dalam kehidupan sebagaimana layaknya hidup. Sementara tidak mempunyai pekerjaan dan tidak bekerja maka arti hidup seperti hidup tetapi tidak hidup.
Namun dalam bekerja pasti ada yang di pimpin dan ada yang memimpin. Oleh karena itu jangan pernah lupa bahwa kebersamaan dalam bekerja merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita seperti mata uang koin. Tidak ada pemimpin tanpa bawahan dan tidak ada bawahan tanpa pimpinan jadi keduanya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan satu terhadap yang lainnya dalam bekerja.
Bekerja itu bukan terdiri dari satu orang melainkan terdiri dari dua atau lebih orang yang saling membantu dan saling menolong serta saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu istilah one man one fight tidak layak di praktekkan dalam organisasi yang melibatkan banyak orang. Saya sangat setuju dengan pemikiran Maxwell yang mengatakan bahwa " melatih dan mengembangkan orang merupakan kekuatan dan sukacita" hanya saja tidak semua pemimpin yang memahami apa yang dimaksudkan oleh Maxwell diatas. Sehingga banyak pemimpin yang memiliki pemikiran, seorang pemimpin harus menjaga jarak dengan bawahannya adalah pemikiran tradisional yang berusaha untuk menghindari kelemahannya agar jangan diketahui bawahannya. Karena itu seorang pemimpin harusnya mendekatkan diri dengan bawahannya untuk saling melengkapi.
Seorang pemimpin yang tidak mengakui kinerje kerja orang lain tidak layak disebut sebagai pemimpin sebab pemimpin itu merangkul dan mengayomi yang bekerja dengannya. Pemimpin itu yang bekerja bukan yang memerintah sebab memerintah menandakan kesewenang-wenangan terhadap kinerja kerja bawahannya. Orang seperti itu akan dibenci karena sifat otoriternya oleh karena itu seorang pemimpin selayaknya dapat merangkul semua individu yang bekerjasama dalam mewujudkan suatu keharmonisan dalam bekerja. Orang seperti itu akan dicintai bawahannya karena cara pendekatannya yang tidak membedakan satu terhadap yang lain.
Oleh sebab itu perlu adanya kesadaran akan penting komunikasi sebagai alat pemersatu antara semua kelompok untuk menciptakan kebersamaan dan kesatuannya dalam bekerja. Jika itu yang terjadi maka dipastikan tercipta kerukunan dan keharmonisan diantara pekerja dalam bekerja.
Semoga tulisan ini bermanfaat
Oleh: Yoel Giban, S.Th.M.Pd.K