Selasa, 30 Juni 2020

MILIKI HATI YANG LEMBUT

Nats    : Matius 5:38-42

Thema: Milikilah Hati yang Lembut seperti Yesus!!!


Jika di Perjanjian Lama mengajarkan bahwa gigi ganti gigi, mata ganti mata. Di dalam Perjanjian Baru, Yesus mengajarkan hal yang kontradiksi/bertolakbelakang dengan hal tersebut dengan berkata, “Kamu telah mendengar mata ganti mata dan gigi ganti gigi, tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (ay. 38-39). Apakah ini merupakan pernyataan Yesus yang berarti harafiah ataukah simbolis? Dari pembacaan kita pada saat ini, sebenarnya Yesus Kristus ingin mengajarkan kepada kita mengenai sebuah kualitas hidup setiap orang Kristen, yaitu tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan.

Hidup kekristenan adalah hidup yang harus berbeda dengan kehidupan orang-orang di dunia ini. Mengapa harus berbeda? Karena kekristenan memiliki standar hidup yang sangat luar biasa, salah satunya adalah memiliki kelembutan hati. Jika kita tidak memiliki kelembutan hati, maka sangat mustahil bagi kita untuk dapat memenuhi dan menerapkan standar hidup seperti yang telah digambarkan bahkan telah dipraktekan langsung oleh Yesus. Yesus berkata, “barang siapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain”. Mendengar akan perjkataan ini mungkin orang-orang pada saat itu atau bahkan pada saat ini akan berkata ini sebuah perbuatan yang gila atau tidak masuk dalam akal sehat.

Tentu saja yang dimaksudkan oleh Yesus di sini bukanlah arti secara harafiah bahwa ketika seseorang menampar kita kita haru memberikan pipi kita satu lagi kepadanya untuk ditapmpar.akan tetapi yang dimaksudkan oleh Yesus di sini adalah Yesus sedang berbicara tentang kualitas rohani dari hidup kekristenan. Orang-orang di dunia ini, akan selalu mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka dan membenci orang-orang yang memebnci mereka. Tetapi kita orang-orang Kristen, bukan saja mengasihi orang-orang yang berbuat baik kepada kita, tetapi juga kita hasrsu mengasihi seseorang yang menjadi musuh kita.

Hal-hal luar biasa yang akan kita dapat dibalik melembutkan hati adalah,


  1. Memiliki hati yang lembut memampukan kita menaati firman Tuhan (Bil. 12:3)

Dalam dunia ini ada dua jenis manusia, yaitu manusia yang sombong/angkuh dan orang yang rendah hati. Bagi orang yang sombong, sangat sulit baginya untuk untuk mau menaati firman Tuhan. Karena orang yang sombong adalah orang yang tidak mau diatur dan tidak ingin hidup dalam aturan yang mengikat dia. Sebaliknya, dia adalah orang yang suka mengatur, memerintah bahkan mengatur orang lain karena merasa dirinya paling hebat dan mempunyai otoritas yang lebih tinggi dari orang-orang yang ada di sekitarnya. 

Berbeda dengan orang yang sombong/angkuh, orang yang memiliki kelembutan hati, adalah orang yang rendah hati, ia adalah orang yang taat, serta mau dengan setia menaati dan menjalankan segala firman Tuhan dengan senang hati sekalipun hal tersebut sangat berat untuk dilakukan. 


  1. Memiliki hati yang lembut adalah kehendak Tuhan bagi kita (1 Tim. 6:11)

Allah sangat membenci orang-orang yang congkak, sombong, angkuh dan tinggi hati. Karena semuanya itu bukanlah sebuah karakter yang dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan ingin agar kita menjadi orang-orang yang hatinya lembut. Dengan memiliki hati yang lembut, maka kita akan menjadi murid yang baik, dan kita menjadi orang-orang yang selalu siap untuk dididik dan dilatih serta dibentuk.


  1. Melembutkan hati memampukan kita untuk dapat mengampuni (Luk. 23:34)

Banyak orang yang mengeraskan hatinya karena selalu merasa diri paling benar. Apa lagi, jika dia tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain tetapi kemudian orang tersebut melakukan sesuatu yang menyakiti hatinya, maka ia akan berkata “ini sudah keterlalau dan tidak dapat untuk dimaafkan”. Istilah trennya adalah “air susu dibalas dengan air tuba”.

Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya disakiti. Tetapi ketika ada orang yang menyakiti hati kita, maka hal yang harus kita lakukan adalah melembutkan hati kita untuk dapat mengampuni orang tersebut. Bukankah Yesus berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”? Yesus tidak melihat peristiwa yang dialami-Nya pada waktu itu dari perspektif yang negatif tetapi Yesus melihatnya dari sisi yang positif.

Ketika Yesus melihat sisi positif yang sedang dialami-Nya, Ia pun kemudian berdoa bagi orang-rang yang menyalibkan Dia. Untuk itu, kita pun hendaknya meneladani perbuatan dari Yesus ini, sehingga dengan demikian, kita dapat memahami dan menyikapi dengan baik dan benar segala persoalan yang sedang kita hadapi.

Memiliki kelembutan hati merupakan salah satu cirri khas dari pada hisup setiap orang Kristen. Seorang yang lembut hatinya akan hidup dalam damai sejahtera dan penuh suka cita. Dengan kelembutan hati, membuat kita akan selalu hidup dalam koridor dan kehendak Tuhan, membuat kita dapat menaati semua firman Tuhan dengan setia tanpa ada paksaan, serta dengan kelembutan hati memampukan kita untuk dapat mengampuni orang yang berbuat kesalahan kepada kita.

Sudahkah kelembutan hati menjadi salah satu ciri khas hidup kita???????


“AMIN”

“Soli Deo Gloria”




Statistik Pengunjung