Tulisan ini terinspirasi dari cerita beberapa teman saya.
Beberapa orang pernah terjebak dalam realitas yang bertolak belakang dengan hati nurani. Hati nurani sesungguhnya adalah simbol hadirnya Tuhan dalam hidup kita sehingga menuntut kejujuran dan penerapan kebenaran namun realitasnya selalu bertentangan yaitu takut untuk menyatakan kebenaran dan berani berbohong untuk menutupi kesalahan sebagai suatu realitas yang pahit dalam hidup. Sesungguhnya sikap berani berbohong tersebut akan hadir sebagai racun dalam keluarga yang merusak serta menghancurkan kepercayaan dalam keluarga.
Dalam posisi demikian dibutuhkan komitmen dan keberanian untuk menyatakan tidak pada kondisi yang menyakitkan tersebut dengan cara menerima sikap hati nurani sebagai petunjuk dari Tuhan untuk menyatakan KEBENARAN dan KEJUJURAN sebagai simbol penyesalan atau PERTOBATAN atas realitas yang sebenarnya.
Hal itu dilakukan untuk menghindari perasaan bersalah yang bisa saja sewaktu-waktu dapat hadir dalam hati nurani sebagai HAKIM yang dapat menghukum setiap orang dengan tuduhan-tuduhan nya atas kesalahan yang Anda lakukan, akhirnya perasaan tertudu AKAN benar-benar menjadi HAKIM atas sikap atau perbuatan yang mendukakan Tuhan dan orang-orang yang benar benar menyayangi kita.
Banyak diantaranya, terjebak dalam jeratan maut ini melalui kondisi yang tidak di harapkan namun dialami tanpa sadar membawa pada PERASAAN yang akhirnya sebagian orang berani mengambil RESIKO sehingga kehilangan kepercayaan dan kasih sayang yang terpupuk bertahun tahun lamanyaa. Sayang perasaan sesaat tersebut benar-benar menghancurkan kepercayaan dan kasih sayang yang dibangun atas nama cinta.
Posisi demikian, hati nurani benar-benar akan menjadi hakim untuk menuntut setiap pelakunya agar berbalik dari jalan-jalan yang salah kepada jalan yang benar. Sebab kondisi ini akan sangat berbeda bagi pelakunya, dimana akan hilangnya kehangatan,kepercayaan dan kasih sayang "DISINI SEBAGAI ORANG ASING".
Anda harus tahu bahwa tidak semua orang mampu menerima suatu realitas yang PAHIT bilamana perbuatan Anda dapat membunuh harga dirinya, karakternya dan nuraninya dihancurkan oleh perbuatan yang semestinya anda tidak lakukan. Ingatlah hanya mereka yang memiliki hati yang luas yang dapat menerima realitas pahit yang Anda lakukan ini.
Dalam posisi ini Anda membutuhkan KEBERANIAN untuk jujur dan terbuka sebagai langkah awal untuk memulai hidup yang lebih baik dari sebelumnya namun Anda harus ingat bahwa kondisi ini sangat sukar dipahami secara jasmani kecuali ada sentuhan tangan yang Maha Kuasa.
Karena itu jangan pernah bermain api dan termakan rajuan gombal dari pihak ke tiga, sebab kemolekan dan kecantikan adalah suatu kondisi yang sedang disiapkan setan untuk merusak keluarga sebagai simbol bait Allah.
Ingat janji yang pernah di ucapkan di hadapan jemaat dan di hadapan Tuhan. Kecuali maut yang memisahkan. Kalau bukan maut jangan paksakan untuk pisah karena itu awal datangnya keHANCURAN dalam Keluarga. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Disini, 09 Desember 2023
Gulon Progo
An Yoel Giban