Seorang Yahudi dari Aleksandria yang terpelajar (Kis 18:24-19:1. Helenisme ). Dari Efesus ia datang di Korintus dan memperoleh pengikut tersendiri di kalangan jemaat kristen. Kelompok ini berada dalam sebuah pertikaian dengan jemaat kristen "dari Paulus" (1Kor 1:12; 3:4-6,22; 4:6). Paulus kelihatan memberi kritik tegas (1Kor 3:10-15). Kis 18:24-28 bermaksud mendekatkan Apolos. pada garis apostolik (diberi pelajaran oleh Akwila dan Priskila). Banyak yang menganggap dia sebagai penulis surat Ibrani.
Apolos adalah seorang dari Aleksandria yang sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Diajar oleh Akwila dan Priskila (Kis 18:24-28). Melayani di Korintus (Kis 19:1; 1Kor 1:12; 3:1-23; Tit 3:13).
Seorang Yahudi Aleksandria, yang dikatakan 'dengan teliti telah mengajar tentang Yesus' (Kis. 18:25), namun mengherankan, 'hanya mengenal baptisan Yohanes'. Priskila dan Akwila telah menambah pengetahuannya yang kurang memadai dan di Korintus Apolos segera menjadi guru yang terkemuka, yang oleh beberapa orang dipuja-puja melebihi Paulus (1Kor. 1:11-12; 4:6-7). Ia kembali ke Efesus dan menolak undangan Paulus yang tulus agar ia mengunjungi Korintus sekali lagi (1Kor. 16:12). Mungkin Paulus dan Apolos beranggapan bahwa ketidakhadiran Apolos akan memperbaiki keserasian hubungan jemaat di sana. Apolos diusulkan sebagai penulis Surat Ibrani, karena tampak adanya kesamaan dengan Yudaisme Aleksandria dalam gaya dan kosa katanya. Seandainya benar demikian, surat ini mungkin terutama dialamatkan kepada faksi Ibrani di Korintus (2Kor. 11:22) di sekitar tahun 53 M.
Menurut Ensiklopedia
Apolos adalah seorang Yahudi dari Aleksandria (Kis 18:24-28). Nama ini disingkat dari Apolonius. Ia datang ke Efesus thn 52 M pada kunjungan Paulus yang terburu-buru di Palestina (Kis 18:22). Ia memiliki pengetahuan yang cermat mengenai kehidupan Yesus, mungkin dia peroleh dari murid-murid Yesus berasal Galilea, atau melalui suatu Kitab Injil tulisan masa dini. Ia menggabungkan bakat kefasihan berbicara (kemampuan belajar) dengan nalar yg jeli memahami PL. Dan ia penuh gairah memberitakan kebenaran yg dia ketahui itu (Kis 18:24-25). Kendala pelik yg dia hadapi ialah ketidakjelasan pengetahuannya tentang pencurahan Roh Kudus dan upacara baptisan Kristen sebagai akibatnya. Hal ini diperbaiki dengan ajaran yg mantap dengan penuh kesabaran dari Priskila dan Akwila (Kis 18:26).
Dari Efesus ia ke Korintus, di mana ia menunjukkan keahliannya membela ajaran Kristen terhadap orang Yahudi (Kis 18:27-28). di Korintus bermunculan golongan Paulus. Apolos, Kefas dan golongan Kristus sendiri (1 Kor 1:12). Paulus menunjukkan bahwa hal itu bukan kehendaknya maupun Apolos, karena justru mereka berdua bekerja sama di bawah kekuasaan Allah (1 Kor 3:4-6). Semuanya demi masyarakat Korintus, termasuk ia sendiri dan Apolos (1 Kor 3:21-23), dan tidak ada alasan untuk mengadakan pemihakan rohani (1 Kor 4:6). Golongan-golongan itu mungkin timbul karena beberapa orang lebih menyukai kefasihan dan kehalusan bicara Apolos. Keinginan Apolos untuk meniadakan pertentangan demikian, mungkin merupakan alasan mengapa ia tidak kembali ke Korintus kendati Paulus memintanya (1 Kor 16:12). Dalam Tit 3:13 ia disebut sedang dalam perjalanan.
Sejak zaman Luther (abad 16), sering diusulkan bahwa Apolos penulis Surat Ibr. Hal ini mungkin, jika ia menggunakan tafsiran alegoris khas Aleksandria, tempat asalnya, tapi hat itu tidak terbukti.
APOLOS [Biotokoh PB]
Disebut pertama : Kis 18:24
Namanya disebut : 10 X
Kitab yang menyebut : Kisah Para Rasul, I Korintus dan Titus.
Pekerjaan : Penginjil dan Pengkhotbah.
Tempat kelahiran : Alexandria, Mesir. Kis 18:24.
Terakhir disebut : Tit 3:13
Fakta penting : Pengkhotbah yang berkarunia.
1. I. Pelayanan di Efesus
1. A. Penyiaran yang diberikan oleh Apolos
1. 1. Seorang utusan : Kis 18:24
2. 2. Beritanya : Kis 18:25
2. B. Pengajaran yang diterima Apolos, Kis 18:26
2. II. Pelayanan di Yunani, Kis 18:27,28
3. III. Pelayanan di Korintus
1. A. Ia telah melayani di Korintus, I Kor 1,12; 3:6
2. B. Pada suatu ketika, ia didorong Rasul Paulus untuk berkunjung kembali ke Korintus, namun ia merasa berat, itu bukan kehendak Allah, I Kor 16:12.
KEPUSTAKAAN.
H. W Montefiore, A Commentary on the Epistle to the Hebrews, 1964, hlm 9 dst; F. F Bruce, New Testament History, 1969, hlm 30 dst; idem 'Apollos in the NT', Ekklesiastikos Pharos, 57, 1975, hlm 354 dst. REN/NY WBS