Selasa, 08 Juni 2021

STANDAR MENGALAMI TUHAN

Matius 15:22 (FAYH)  Seorang wanita Kanaan yang tinggal di tempat itu datang kepada-Nya serta memohon, "Kasihanilah saya, ya Tuhan, Anak Raja Daud! Anak perempuan saya dirasuk roh jahat yang terus-menerus menyiksanya. "

================

Beberapa hamba Tuhan kontemporer (kekinia) berpendapat bahwa setiap orang percaya harus "mengalami Tuhan" secara pribadi. Pernyataan itu tidak salah dan 100% benar adanya. Namum yang menjadi salah adalah penjelasan yang tidak tuntas akan pernyataan itu memgakibatkan kebingungan diantara beberapa orang yang memiliki logika berpikir yang berbeda.

Pertanyaan saya adalah bagaimana saya harus mengalami Tuhan ? Dan adakah standar untuk mengalami Tuhan ? Sebab hamba-hamba Tuhan kontemporer tersebut tidak menetapkan standarnya untuk menjelaskan bagaimana mengalami Tuhan. Sehingga penjelasan tersebut menjadi AMBIGU bagi setiap orang yang mendengarnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi saya untuk menjelaskan standar mengalami Tuhan secara etimologis sehingga penjelasan saya tidak menjadi ambigu.

Kata "mengalami" berbeda dengan "menyalami" dan "menyelami" ketiga kata ini dalam penjelasan hampir mirip sehingga beberapa hamba Tuhan tidak menyadari bahwa menjelaskan kata mengalami tetapi sebenarnya dia sedang menjelaskan kata menyelami atau menyalami itulah sebabnya penjelasan menjadi abstrack.

Oleh sebab itu, saya memfokuskan kepada penjelasan kata "mengalami". Definisinya adalah merasahkan atau mengalami kejadiannya. Menjelaskan kata “mengalami” harus meletakkannya pada suatu peristiwa atau kejadian yang dialami oleh setiap orang bahwa, Dalam kejadian itu terdapat tekanan, intimidasi dan ketidak adilan disertai penganiayaan, itulah yang disebutkan dengan "mengalami". Mengalami tidak searti dengan kata menikmati.

Jadi pengertian kata "mengalami" adalah setiap kita pernah menghadapi berbagai kejadian atau peristiwa yang pengaruhnya berdampak besar dalam pikiran dan hidup kita secara langsung sehingga pengaruhnya seolah-olah masih hidup dan ada di sekitar kita.

APA HUBUNGANNYA DENGAN MENGALAMI TUHAN

Mengalami Tuhan artinya kita perna mendapat kesempatan berjumpa Tuhan dengan cara apa saja dan kejadian tersebut menjadi suatu pengalaman indah dan tersimpan dalam memori setiap orang yang mengalaminya, sehingga pengalaman itu seolah-olah masih hidup dalam pikiran kita. ITULAH YANG DISEBUT MENGALAMI TUHAN. Bukan menikmati Tuhan.

Bagaimana kita bisa mengalami Tuhan ? Untuk mengalami Tuhan ada tiga standar yang harus dipenuhi oleh setiap yang mau mengalami Tuhan yaitu:

1) Menanggalkan diri sendiri/ mengalakan "Ego"

Harus mampu mengalakan egonya sendiri, sebab egoisme Manusia selalu menghantar kepada kesombongan dan keangguhan manusia semata. Oleh sebab itu setiap orang yang rindu mengalami Tuhan harus menanggalkan dirinya sendiri.

Dalam bahasa Alkitab adalah berserah kepada Tuhan...Mazmur 37:5 (TB)  Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Definisi yang lebih ekstrim dapat dibaca dalam Injil Matius 5:3.  Salah satu ciri khas dari orang yang egois dan sombong bisa kita lihat Dalam cerita 2 Raja-raja 5:10-12

2) Mempunyai Iman diatas rata-rata

Mau dan ingin mengalami Tuhan harus mempunyai iman diatas rata-rata. Sebab cara Tuhan untuk menolong setiap kita berbeda satu terhadap yang lainnya. Ada beberapa hal dikerjakan dalam bentuk mujizat-mujizat tetapi ada beberapa hal tidak melalui mujizat. Misalnya Injil Matius 15:29-31 dan Injil Matius 15:22-28 dua kejadian yang perlakuannya berbeda walaupun Yesus mempunyai tujuannya. Dalam Yesaya 55:8-9 (TB) 8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

3) Melayani tanpa kompromi

Selain dari dua penjelasan diatas setiap orang yang mau mengalami Tuhan harus mempunyai komitmen untuk tidak kompromi dengan hal-hal yang bersifat prinsip. Sebagaimana komitmen Yohanes dalam Injil Matius 14:1-12, tegas kepada dosa dan sayang kepada orangnya. Seorang anak Tuhan harus tegas dalam hal-hal yang mendatangkan dosa. Orang yang tegas dan tidak mau kompromi bagi merekalah tersedia kesempatan untuk mengalami Tuhan dan menikmati kehadiran Tuhan dalam hidupnya.

 

DAMPAK YANG  AKAN DIRASAHKAN OLEH SETIAP ORANG PERCAYA SETELAH MELAKSANAKAN TIGA POINT DIATAS

1. Hidup dipimpin oleh Tuhan

Daud dipimpin oleh Tuhan karena kejujuran dan ketulusannya, 1 Samuel 16:7, Yusuf dipimpin Tuhan karena kejujurannya, Kejadian 37:4 (TB)  Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Daniel dan saudara"nya disertai Tuhan karena ketaatannya. Daniel 1:8-9 (TB) 8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. 9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;

 

2. Menikmati pernyertaan Tuhan

Cerita dalam Kejadian 12:1-3 tentang providensia Allah bagi Abraham. Setiap orang yang taat kepada Allah mempunyai hal yang sama yaitu penyertaan Allah, sebab Injil Yohanes 1:12 memberikan hak sebagai Anak Allah. Kita akan menikmati penyertaan Tuhan jika dalam diri kita ada ketaatan kepada perintah-Nya.

3. Hidupnya akan membawa damai

Orang yang telah mengalami Tuhan dari hidupnya akan terlihat cerminan Tuhan, sebab padanya ada kesaksian yang hidup. Kemanapun dan dimanapun dia pergi akan selalu membawa damai sebab Hidupnya terlihat Tuhan yang hidup.

KESIMPULAN

Tuhan menyertai dan melindungi setiap orang yang hidupnya bersandar kepada-Nya dan selalu bersekutu dengan Dia. Oleh karena itu kita mau menikmati kehadiran Tuhan ijinkanlah Tuhan selalu bersama kita dalam segala hal.

 

Wamena, 3 Mei 2021

Pdm.Yoel Giban, S.Th.M.Pd.K

Statistik Pengunjung