Minggu, 07 Maret 2021

BERBAHAGIA

                                             BERBAHAGIA

LUKAS 11:27-28 dalam Terjemahan (FAYH) 27  Sedang Ia berbicara, seorang wanita di antara orang banyak itu berseru,  "Allah memberkati ibu-Mu, yang mengandung dan menyusui-Mu!" 28  Ia menyahut, "Ya, tetapi lebih diberkati lagi orang yang mendengar Firman Allah dan mengamalkannya." Sedangkan dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) dikatakan bahwa “27  Setelah Yesus berkata begitu, seorang wanita dari antara orang banyak itu berkata kepada Yesus, "Sungguh berbahagia wanita yang melahirkan dan menyusui Engkau!" 28  Tetapi Yesus menjawab, "Lebih berbahagia lagi orang yang mendengar perkataan Allah dan menjalankannya!" 

PENDAHULUAN 

Dalam pandangan orang dunia kebahagian itu diukur dengan materi seperti makan minum dan aksesoris semata. Materi merupakan ukuran untuk keberhasilan seseorang, berhasil atau tidaknya seseorang akan terlihat pada materi, misalnya punya mobil, punya rumah, punya segala macam harta kekayaan. Oleh karena itulah seorang wanita yang tidak disebutkan identitasnya, darimana keluarganya, dan siapa perempuan ini dalam teks ini menjelaskan bahwa “seorang wanita di antara orang banyak itu berseru,  "Allah memberkati ibu-Mu, yang mengandung dan menyusui-Mu” pengakuan itu lahir dari seorang ibu yang mengharapkan anaknya seperti Yesus, dipuja dimana-mana, setiap kata-katanya adalah suatu jawaban atas persoalan hidup. Dianggap sebagai seorang raja atau sebagai penyelamat bagi yang lemah dan bagi yang putus asa, oleh karena itulah seorang wanita tadi menjelaskan bahwa berbahagialah ibu yang menyesui engkau. Bapak ibu saudara yang diberkati Tuhan dalam teks itu memang Yesus tidak menegur ibu itu tetapi Yesus member jawaban kepada ibu itu dan berkata

1. Yang berbahagia adalah yang mendengar Firman Allah

Orang yang berbahagian menurut Yesus adalah orang yang mendengarkan Firman Allah. Firman tidak cukup hanya mendengar tetapi Firman itu harus menjadi remah/darah daging sehingga Firman itu menuntun hidup dan menjadikan firman itu sebagai undang-undang yang mengatur jalannya kehidupan ini. Bapak ibu saudara yang diberkati Tuhan Firman itu hidup dan Firman itu harus menuntun hidup kita maka apapun yang kita minta dalam doa dan penuh keyakinan akan DIA maka semuanya itu akan Tuhan tambahkan kepada yang berharap kepada-Nya. Dalam Injil Matius 6.33 dikatakan bahwa “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Bapak ibu saudara kata Tuhan memerintahkan cari dahulu kerajaan Allah, bukan kerajaan sorga. Kerajaan Allah berbicara tentang pemerintahan-Nya dan kerajaan sorga bicara tentang dimana Allah itu ada. Kita diperintahkan untuk mencari pemerintahannya, di dalam pemerintahannya semua yang kita butuhkan itu ada disana, yaitu makan, minum, dan lainnya. Jadi bapak ibu yang diberhati marilah kita belajar mendengar Firman-Nya sehingga Firman itu memerdekakan kita dari segala perbuatan dan kenajisan kita. 

  1. Yang berbahagia adalah yang menjalankan Firman itu

Firman yang kita dengar tidak cukup dengan hanya mendengar saja melainkan Firman itu sangat pelu untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebab itu itu hidup, sehingga harus berbuah dan menghasilkan buah bagi Tuhan. Bapak itu saudara yang diberkati Tuhan Firman berdampak bersar dalam kehidupan kita, jika dalam mulut, telinga, dan mata kita ada Firman itu maka apapun yang kita kerjakan dan kita lakukan akan diberkati Tuhan. Tuhan Yesus juga pernah mengatakan bahwa segala kuasa telah diberikan kepada-Ku karena itu pergola jadikanlah semua bangsa muridku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa Anak dan Roh Kudus sebagai tanda bahwa Firman yang kita dengar itu hidup dan harus memberikan kehidupan baru bagi kita semua. Dengan demikian orang yang telah mendengar Firman itu akan terlihat bahwa hidup mereka berbedah dengan kehidupan orang-orang duniawi, sebab di dalam kehdiupan anak-anak Tuhan selalu disertai dengan berkat pertolongan Tuhan. Oleh karena itu:

  1. Mereka akan disebut Anak-Anak Allah

  2. Mereka akan melihat Allah 

  3. Mereka akan berbahagia

Kesimpulan

Jadi, bapak ibu saudara yang diberkati Tuhan marilah kita belajar dari pelajaran ini sehingga kita dapat memahami bahwa kebahagian itu tidak ditentukan oleh segala harta yang kita punya hari ini melainkan Firman yang kita dengar dan kita simpan dalam hati kita dapat menjadi remah sehingga hidup dalam kelimpahan.

Wamena, 8 Maret 2021

Pdm.Yoel Giban,S.Th.M.Pd.K


Statistik Pengunjung