Hidup Adalah Kesempatan
2 Korintus 4:16-5:10
Begitu banyak pengalaman hidup yang Allah izinkan terjadi dalam kehidupan kita. Bukan hanya peristiwa yang sesuai dengan keinginan hati, tetapi juga yang tidak kita harapkan. Suka duka kehidupan yang silih berganti memberi kita pengertian bahwa Allah terus membentuk kita menjadi seperti yang Dia inginkan.
Karena itu, tidak seharusnya kita tawar hati. Saat menjalani hidup di dunia, kita sedang menantikan rumah di surga. Walaupun mata jasmani kita tidak bisa melihat kapan penggenapan janji Allah akan kemuliaan surgawi, namun mata batiniah kita dapat menggapainya melalui iman. Itulah yang disebut pengharapan. Dalam pengharapan inilah kita mampu beriman teguh kepada-Nya.
Kemah kita di dunia ini adalah tubuh yang fana. Selama kita berada di dunia ini, ada banyak keluhan yang kita keluarkan (5:2, 4). Namun, kita terus perlu berjuang melawan sifat kedagingan tubuh ini. Tuhan telah menyediakan tempat kediaman yang kekal. Hanya saja, proses untuk mendapatkannya tidaklah secepat yang kita harapkan. Dalam menjalani proses pembaruan itu, ada penghiburan Allah yang nyata karena Ia menganugerahkan Roh-Nya bagi kita. Jika kita melihat pembentukan Allah dari setiap peristiwa yang kita alami, pada saat itulah kita sadar betapa berharganya pengalaman hidup yang beraneka warna.
Kelak kita akan mempertanggungjawabkan setiap tindakan kita di hadapan takhta pengadilan Kristus. Kita tidak tahu kapan waktunya, tetapi hal itu pasti akan terjadi pada waktu Ia datang untuk kedua kalinya. Bersiaplah dan berjagalah! Tugas kita adalah tetap melakukan hal yang diperkenan Tuhan. Allah yang Mahaadil akan memberikan apa yang patut kita terima sesuai dengan apa yang kita jalankan dalam hidup kita.
Mari kita menyadari bahwa hidup adalah kesempatan yang Allah berikan. Gunakanlah sebaik-baiknya supaya kita siap bagi kemuliaan nama-Nya. Kita perlu berterima kasih untuk setiap hal yang terjadi dalam hidup kita, dan bersyukur pada-Nya selagi masih mempunyai kesempatan, Amin. [KFT]