Tunjukkan Buahmu!
2 Korintus 3:1-18
Saat seseorang mengirim lamaran pekerjaan, biasanya akan ditanya soal pengalaman kerja. Surat rekomendasi dari tempat kerja lama atau dari pihak-pihak tepercaya pun juga diminta. Tujuannya adalah untuk menilai kemampuan, wawasan, sifat, dan prestasi dari pelamar kerja.
Rasul Paulus menyatakan bahwa tidak ada surat pujian yang diterbitkan baginya. Namun, bukan berarti Paulus sama sekali tidak berkarya dalam pelayanannya. Ia dengan tegas menyatakan bahwa kehadiran jemaat Korintus adalah bukti dan buah dari pemberitaan Injil (1-3). Paulus diragukan oleh sebagian orang karena tidak pernah menjadi murid Yesus secara langsung. Namun, ia telah bekerja keras mengabarkan Injil hingga menghasilkan banyak jemaat. Hal itu menjadi bukti bagi orang-orang yang meragukan status kerasulannya.
Paulus tidak sibuk meminta pernyataan dari orang-orang terpandang, tetapi cukup dengan terus berkarya. Maka dengan sendirinya, hasil karyanya menjadi buah yang membuktikan statusnya sebagai rasul. Hal yang lebih indah adalah Paulus mengakui bahwa semua itu bisa terjadi karena kuasa Tuhan, bukan karena kekuatan manusia.
Mungkin saja orang lain memandang kita rendah karena kita bukan dari keluarga terpandang, bukan pula orang kaya, atau bukan orang ahli di ladang pelayanan. Kita tidak perlu marah atau merasa malu, apalagi rendah diri. Tak perlu pula mencari pembuktian melalui komentar orang-orang. Sebab, satu-satunya pembuktian yang kita butuhkan berasal dari Tuhan. Inilah yang membuat pelayanan kita bercahaya di depan orang-orang dan menampilkan kemuliaan Tuhan.
Satu hal penting yang perlu dilakukan adalah tetap berkarya. Pada akhirnya, banyak orang akan melihat kualitas sesungguhnya dari buah yang kita hasilkan. Tanpa dibuat pusing oleh komentar orang lain, kita sebaiknya bertekun dalam pelayanan yang Allah percayakan, agar pengabdian kita berbuah kebaikan bagi banyak orang dan menyibukkan diri dalam mengasihi Tuhan dan ciptaan-Nya. [KRS]