Kamis, 02 Januari 2020

AIR HIDUP YANG SEJATI

Air yang Sejati
Yohanes 4:1-42

1 Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes 2 — meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, — 3 Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. 4 Ia harus melintasi daerah Samaria. 5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) 10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. 20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"30 Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. 31 Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." 32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka." 39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, 42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

=====================================

Percaya kepada Yesus bukan hanya pengakuan di bibir. Ini juga bukan tentang gelora perasaan yang menggebu-gebu, atau pengalaman spektakuler, juga bukan tentang kelimpahan berkat materi. Perikop ini menjelaskan tentang seorang yang mempunyai hidup kekal yang baru.

Ada seorang perempuan Samaria yang menimba air pada siang hari. Ia bertemu dengan Yesus, seorang Yahudi. Yesus meminta minum kepadanya. Kemudian terjadilah dialog tentang air hidup yang ditawarkan oleh Yesus. Terdorong untuk memiliki air hidup itu, perempuan Samaria ini meminta kepada Yesus agar ia tidak haus lagi dan tidak perlu pergi untuk menimba air lagi. Yesus menyambut keinginan perempuan itu dengan terlebih dahulu membongkar perbuatannya. Perempuan itu “memiliki” lima suami dan yang terakhir adalah pasangan “kumpul kebonya”. Ia terkejut sebab ada seseorang yang mengetahui perbuatannya.

Dari sanalah Yesus memberitakan kebenaran yang sejati, yaitu menyembah Allah haruslah dalam roh dan kebenaran. Mendengar hal itu, hati perempuan tersebut berkobar-kobar. Ia tidak mau menyembunyikan diri lagi. Segera ia memberitakan tentang perjumpaannya dengan Mesias kepada orang-orang yang ada di kotanya. Kesaksian perubahan hidup dan pengakuan dosanya membuat banyak orang mendengarnya, lalu mereka datang dan percaya kepada Yesus.

Di sini, Yesus menjelaskan bahwa hidup kekal itu seperti air hidup yang memberikan kepuasan rohani. Kepuasan itu baru bisa dialami setelah seseorang diberi air hidup oleh Yesus yang adalah Sumber Air Hidup. Air itu akan memuaskan dahaga rohani manusia. Seperti perempuan Samaria ini, dahaga jiwa dipuaskan dengan pengakuan dosa dan membuka diri bagi Yesus. Lalu hatinya berkobar untuk menceritakan kepada orang lain tentang Mesias yang dapat memperbarui hidupnya. Adakah tanda-tanda ini muncul pada kita?

Doa: Tuhan, ampunilah kami. Berikanlah kami air hidup yang dapat memuaskan dahaga jiwa kami. [IKS]

Statistik Pengunjung