Cari Blog Ini

Minggu, 23 November 2025

Ingatlah akan Kebesaran-Nya

Ulangan 11:1-7

Mengalami kuasa Allah memampukan umat mengenal Dia dengan benar. Pengenalan yang benar akan memampukan umat menjadi pengikut-Nya yang setia (1). Musa mengingatkan bangsa Israel akan kebesaran kuasa TUHAN yang telah mereka alami. TUHAN memelihara mereka di padang gurun (2-5). Dari pengalaman mereka, nyatalah bahwa TUHAN yang mereka sembah dahsyat dan kuat! Seharusnya, tidak ada lagi keraguan mengikut Dia.

TUHAN, Allah yang mereka sembah adalah adil dan benar. Ia menghukum orang yang menista-Nya. Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, keturunan Ruben mengajak orang-orang untuk melawan Musa, mereka memberontak terhadap TUHAN dengan melawan utusan-Nya ini. TUHAN pun menghukum dengan mengangakan mulut tanah dan menelan mereka bersama seisi rumahnya dan segala yang mereka pelihara di tengah seluruh orang Israel (6-7). TUHAN tidak hanya menunjukkan kebesaran-Nya melalui mukjizat, tetapi juga melalui hukuman yang dahsyat terhadap orang yang memberontak. Mereka melihat segala perbuatan besar yang dilakukan TUHAN dengan mata mereka sendiri. Jadi, mereka sebenarnya adalah saksi mata karya agung Allah.

Orang yang sudah mengenal Tuhan dengan benar akan mampu mengasihi dan melakukan kewajibannya terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan, peraturan, dan perintah-Nya dengan tulus. Motivasi yang benar dalam melakukannya adalah dengan mengingat kebesaran Tuhan. Pesan bagi kita: dengan mengingat kebesaran Tuhan dan berpegang pada ketetapan, peraturan, dan perintah-Nya, kita makin menyadari karya Allah dalam hidup kita. Ingatlah juga murka Allah beserta dampaknya ketika kita memberontak terhadap ketetapan-Nya.

Setiap orang pasti pernah mengalami dan menyaksikan kebesaran Tuhan dalam hidupnya. Jadikanlah pengalaman itu sebagai motivasi untuk tetap setia mengasihi Tuhan. Ingatlah selalu akan kebesaran-Nya, dan jadikan sebagai energi melakukan ketetapan-Nya. [MRG]

Selasa, 04 November 2025

Santapan Harian

Jangan Gentar, Jangan Takut! 
Ulangan 1:19-33 

Kita mengenal dua jenis ketakutan. Kata 'gentar' merujuk kepada ketakutan yang disertai alasan yang masuk akal. Sedang ketakutan karena alasan yang tidak masuk akal disebut fobia.

Musa menceritakan sebuah kejahatan dari generasi pertama bangsa Israel. Mereka tidak percaya bahwa TUHAN sanggup menolong mereka menaklukkan seluruh negeri Kanaan. Mereka gentar karena penduduk Kanaan itu tangguh dan biasa berperang. Selain itu, mereka jatuh ke dalam fobia akibat hoaks yang disebar oleh sepuluh mata-mata (28, bdk. Bil 13:32)

Musa membandingkan respons generasi pertama dengan generasi kedua. Kata 'Amori' menjadi penghubung kedua generasi itu. Generasi pertama diperhadapkan dengan wilayah orang Amori dan merasa takut (19). Ide mengirim mata mata mengindikasikan ketakutan mereka. Sebaliknya, generasi kedua berani bertempur dan menang atas raja orang Amori (4). Hal ini diceritakan Musa bukan untuk menyombongkan generasi muda. Ia hanya ingin mengingatkan apa yang bisa terjadi jika mereka benar-benar percaya kepada TUHAN.

Kalau begitu, apakah membuat rencana atau mencari informasi selalu mencerminkan kurangnya iman? Tidak demikian! Motivasi di dalam hati kitalah penentunya. Orang yang tidak beriman mencari informasi untuk membenarkan ketakutannya. Sebaliknya, bagi orang percaya, membuat rencana adalah wujud dari pertanggungjawaban iman. Ia melakukan penyelidikan karena ia percaya kepada Allah.

Apakah Anda merasa gentar pada hari-hari ini? Mungkin kegentaran yang kita alami cukup rasional. Menurut hitung hitungan di atas kertas, daya saing kita rendah, kemampuan finansial kita lemah, sumber daya kita terbatas. Kita tidak menyangkali hal-hal itu.

Namun, kita memiliki Allah yang melampaui segala rasionalitas manusia. Dia memampukan kita untuk menaklukkan setiap 'Amori' di dalam hidup kita. Berdoalah agar Tuhan berkenan mengangkat segala ketakutan kita dan menggantinya dengan kedamaian dan keberanian. Dengar Tuhan berkata: "Jangan gentar dan jangan takut!" [PHM]

Statistik Pengunjung

Wikipedia

Hasil penelusuran