Jumat, 29 September 2023

Renungan Pagi

Lukas 1:39-45, Anda dapat membaca tentang makna tradisional dan teologis dari kunjungan Maria kepada Elisabet, yang menunjukkan ketaatan dan kepercayaan mereka kepada Allah yang bekerja dalam hidup mereka. Anda juga dapat mempelajari tentang pembagian kisah ini menjadi tiga bagian: Maria mengunjungi Elisabet (1:39-40), Elisabet dan pengalamannya (1:41), dan pernyataan Elisabet (1:42-45).

“Berbahagialah Ia yang Percaya” - Lukas 1:39-45 -, Anda dapat membaca tentang sukacita dan kebahagiaan yang dirasakan oleh Maria dan Elisabet ketika mereka bertemu dan saling berbagi tentang anugerah dan keajaiban Allah dalam kehidupan mereka. Anda juga dapat merenungkan tentang makna Natal yang seutuhnya dalam pikiran Anda, dan bagaimana Anda dapat menjadi saksi iman yang percaya dan mengikuti Yesus Kristus.

Lukas 1:39-45 -, Anda dapat membaca tentang salam yang dikatakan Elisabet kepada Maria, yang telah menjadi bagian doa devosi umat Katolik. Anda juga dapat merenungkan tentang bagaimana salam Elisabet memberikan kesegaran dan kekuatan pada Maria dalam perjalanan imannya yang menantang kemustahilan, dan bagaimana Anda dapat meneladani sikap Elisabet yang penuh hormat dan pengakuan kepada Maria sebagai ibu Tuhan. Amin

Disini, Manado 30 September 2023
an Yoel Giban

Renungan Harian Lilin Kecil

Matius 28:19-20 adalah ayat-ayat yang sangat penting dan terkenal dalam Alkitab. Ayat-ayat ini sering disebut sebagai Amanat Agung, yaitu perintah terakhir yang diberikan oleh Yesus kepada para murid-Nya sebelum Ia naik ke sorga. Dalam ayat-ayat ini, Yesus memberikan dua hal utama kepada para murid-Nya, yaitu panggilan dan perintah.

Panggilan yang diberikan oleh Yesus adalah untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Panggilan ini menunjukkan bahwa misi Yesus tidak terbatas pada satu bangsa atau satu wilayah saja, tetapi meliputi semua orang dari setiap suku, bahasa, ras, dan budaya. Panggilan ini juga menunjukkan bahwa tujuan Yesus bukan hanya untuk menyelamatkan orang-orang dari dosa dan hukuman, tetapi juga untuk mengubah hidup mereka menjadi sesuai dengan kehendak Allah. Panggilan ini membutuhkan komitmen, kerjasama, dan pengorbanan dari para murid-Nya.

Perintah yang diberikan oleh Yesus adalah untuk membaptis dan mengajar semua orang yang menjadi murid-Nya. Perintah ini menunjukkan bahwa proses pemuridan tidak berhenti pada saat seseorang percaya kepada Yesus, tetapi harus dilanjutkan dengan tindakan-tindakan konkret yang menandai identitas dan pertumbuhan mereka sebagai pengikut Kristus. Perintah ini juga menunjukkan bahwa isi ajaran yang harus disampaikan oleh para murid-Nya adalah segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Yesus sendiri, yaitu ajaran yang bersumber dari Alkitab dan berpusat pada Kristus. Perintah ini membutuhkan kesetiaan, ketaatan, dan ketekunan dari para murid-Nya.

Dalam memberikan panggilan dan perintah ini, Yesus tidak meninggalkan para murid-Nya tanpa dukungan dan jaminan. Dia menjanjikan bahwa Ia akan menyertai mereka senantiasa sampai kepada akhir zaman. Janji ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya memiliki otoritas penuh di sorga dan di bumi, tetapi juga memiliki kasih setia dan kuasa ajaib yang tidak pernah berubah atau berkurang. Janji ini juga menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya peduli dengan hasil akhir dari misi-Nya, tetapi juga dengan proses dan tantangan yang dihadapi oleh para murid-Nya. Janji ini membutuhkan kepercayaan, pengharapan, dan kegembiraan dari para murid-Nya.

Saudara-saudara yang terkasih, kita semua adalah penerima dan pewaris dari panggilan dan perintah Kristus. Kita semua dipanggil untuk menjadi bagian dari misi Allah di dunia ini, yaitu untuk membawa Injil kepada semua orang dan menjadikan mereka murid Kristus. Kita semua diperintah untuk mengikuti teladan Kristus dalam hidup kita sehari-hari, yaitu untuk membaptis dan mengajar orang-orang yang menjadi murid Kristus. Kita semua juga mendapatkan janji Kristus yang luar biasa, yaitu bahwa Ia akan selalu bersama kita dalam segala situasi dan kondisi.

Mari kita renungkan kembali ayat-ayat ini dan meresponnya dengan hati yang bersyukur dan taat. Mari kita berdoa agar Roh Kudus memberi kita hikmat, keberanian, dan kasih untuk menjalankan panggilan dan perintah Kristus dengan setia. Mari kita percaya bahwa Kristus akan menuntun, melindungi, dan memberkati kita dalam misi-Nya yang mulia.Amin


Disini
Manado, 29 September  2023
an Yoel Giban

Rabu, 27 September 2023

Renungan LUKAS 1:1-4

LUKAS 1:1-4 merupakan pembukaan dari Injil Lukas dalam Alkitab. Injil Lukas ditulis oleh Lukas, yang juga merupakan seorang dokter dan seorang pengikut Yesus. 

Pemahaman dari ayat-ayat ini adalah Lukas ingin memberikan sebuah laporan yang teliti dan akurat tentang kehidupan Yesus kepada Theofilus, seorang penerima suratnya. Lukas menyebutkan bahwa berbagai saksi mata dan para pelayan Firman telah menyampaikan kabar-kabar itu kepada mereka. Lukas sendiri melakukan penyelidikan yang cermat untuk menyusun Injil ini. Dia menulis dengan tujuan agar Theofilus memiliki keyakinan yang kokoh tentang berbagai hal yang telah diajarkan tentang Yesus.

Renungan ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya keakuratan dan ketelitian dalam menyampaikan Kabar Baik tentang Yesus. Lukas memberikan contoh tentang betapa pentingnya berdasarkan bukti dan saksi mata yang dapat dipercaya. Dalam kehidupan kita sebagai pengikut Yesus, juga penting bagi kita untuk meneliti dan memahami Firman-Nya secara seksama agar kita dapat dengan jelas dan akurat menyampaikan ajaran-Nya kepada orang lain. Amin


Disini 
Manado 29 September 2023
An Yoel Giban

Rabu, 13 September 2023

Renungan Lilin Kecil Markus 2:23-28

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan melalui ladang-ladang gandum. Saat mereka berjalan, murid-murid-Nya mulai memetik bulir-bulir gandum. Para orang Farisi melihat hal ini dan menegur Yesus, mengatakan bahwa mereka melanggar hukum dengan melakukan hal ini pada hari Sabat.

Namun, Yesus menjawab mereka dengan memberi contoh peristiwa di mana Daud dan pengikut-pengikutnya memakan tulang belulang dalam Bait Allah yang hanya boleh dimakan oleh imam-imam. Yesus menjelaskan bahwa Sabat bukanlah untuk mengikat manusia, tetapi untuk memberkati manusia. Sabat ada untuk memberikan istirahat dan kebebasan bagi manusia.

Yesus berbicara tentang otoritas-Nya sebagai Anak Manusia yang juga adalah Tuhan atas Sabat. Ia memiliki kuasa untuk menafsirkan dan mengajarkan hukum-hukum Allah dengan cara yang sejalan dengan kasih.

Renungan:
Pesan yang ingin Yesus sampaikan dalam kisah ini adalah bahwa hukum-hukum dan peraturan-peraturan Allah tidak boleh mengekang dan menyakiti manusia. Mereka harus digunakan untuk memberkati dan membantu manusia.

Ketika kita melihat orang lain melanggar aturan atau melakukan sesuatu yang berbeda dari apa yang kita yakini benar, penting bagi kita untuk ingat bahwa tujuan hukum-hukum Allah adalah untuk memberikan kasih dan keadilan. Kita harus belajar untuk melihat dan memahami hati dan motif di balik tindakan seseorang sebelum menilai atau menghakimi.

Selain itu, Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas Sabat. Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah otoritas tertinggi dalam mengajarkan dan menginterpretasikan Firman Tuhan. Kita harus mengasihi dan mengikuti ajaran-Nya, dan menggunakan hukum-hukum Allah sebagai pedoman untuk hidup kita, tetapi dengan pandangan kasih dan pengampunan. Amin


Disini
Wamena, 12 September 2023
an Yoel Giban

Statistik Pengunjung