Jumat, 30 Juni 2023
Renungan Pagi Matius 7:6
Renungan Malam
Kamis, 29 Juni 2023
Renungan Pagi Matius 5:20
Renungan dalam Injil Matius 5:20: Ayat ini merupakan bagian dari khotbah Yesus dalam kitab Matius yang dikenal sebagai "Pesan di Bukit". Dalam ayat ini, Yesus menekankan pentingnya kebenaran yang sejati dan mengkritik kehidupan agama formal yang dijalankan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada waktu itu.
Yesus menunjukkan bahwa untuk memasuki Kerajaan Surga, kebenaran yang dimiliki oleh orang percaya haruslah lebih besar daripada kebenaran para ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terkenal karena kepatuhan mereka terhadap hukum-hukum Taurat dan ritual keagamaan, tetapi seringkali hati mereka jauh dari Tuhan.
Yesus ingin mengajarkan kepada pengikut-Nya bahwa kebenaran sejati adalah lebih dari sekadar memenuhi tuntutan hukum-hukum formal. Ia menginginkan agar hati, pikiran, dan perbuatan setiap pengikut-Nya tercermin dalam kebenaran yang lebih dalam. Yesus menyerukan kepada umat-Nya untuk hidup dengan motivasi yang benar, bukan hanya melakukan perbuatan baik secara eksternal, tetapi juga memiliki motivasi dan niat yang baik di dalam hati.
Renungan dari ayat ini adalah bahwa kita perlu mencari kebenaran yang sejati dalam hubungan kita dengan Tuhan. Hidup sebagai orang percaya bukanlah hanya tentang mematuhi hukum-hukum secara formal, tetapi juga tentang memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan dan orang lain. Kita perlu memperhatikan motivasi di balik perbuatan kita, menyucikan hati kita, dan hidup dengan integritas yang tulus di hadapan Allah.
Selain itu, ayat ini juga mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa memasuki Kerajaan Surga hanya dengan usaha dan kepatuhan kita sendiri. Kita membutuhkan kasih karunia Tuhan dan iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Hanya melalui pengorbanan-Nya di salib kita dapat memiliki kebenaran sejati dan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Jadi, renungan ini mengajak kita untuk mengevaluasi hati dan motivasi kita dalam hidup sebagai orang percaya. Kita diajak untuk mencari kebenaran yang sejati, hidup dalam kasih karunia Tuhan, dan membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan sesama.Amin
Disini tanggal 30 Juni 2023
An Yoel Giban
Renungan malam dari Matius 5:17-18
Matius 5:17-18 adalah bagian dari ajaran Yesus dalam khotbahnya di Bukit. Ayat-ayat tersebut berbunyi:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi; Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."
Renungan dari ayat-ayat ini adalah bahwa Yesus datang bukan untuk menghapus atau melanggar hukum Taurat, tetapi untuk memenuhinya. Yesus mengakui dan menghormati otoritas hukum Taurat yang telah diberikan oleh Allah sebelumnya. Dia tidak datang untuk menggantikan atau membatalkan hukum tersebut, tetapi untuk menggenapinya.
Dalam ayat ini, Yesus menekankan bahwa hukum Taurat tetap berlaku dan tidak akan hilang sampai semua terjadi. Tidak ada bagian kecil pun dari hukum Taurat yang akan diabaikan atau dihapus. Ia memperjelas bahwa hukum-hukum itu memiliki nilai dan relevansi yang terus berlaku dalam kehidupan orang percaya.
Namun, perlu dicatat bahwa Yesus dalam khotbahnya juga mengajarkan interpretasi dan pengertian yang lebih dalam tentang hukum Taurat. Dia mengungkapkan bahwa kepatuhan yang diperlukan tidak hanya sebatas kepatuhan fisik, tetapi juga kepatuhan hati dan pikiran. Yesus mengajarkan prinsip-prinsip kasih, belas kasihan, dan pengampunan yang melampaui pemahaman tradisional tentang hukum-hukum itu.
Dalam renungan malam ini, kita dapat merenungkan betapa pentingnya hukum Allah dan penggenapannya melalui Kristus Yesus. Kita dipanggil untuk hidup dalam kepatuhan terhadap kehendak-Nya, sambil mengasihi sesama dengan kasih yang tulus. Yesus tidak hanya mengajarkan kita untuk mengikuti hukum-hukum-Nya, tetapi juga memberi kuasa melalui Roh-Nya agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam hidup kita sebagai orang percaya, penting bagi kita untuk memahami dan menghormati hukum-hukum Allah yang terungkap dalam Firman-Nya. Kita tidak boleh mencoba mengabaikan atau mengubahnya sesuai dengan keinginan kita sendiri. Namun, kita juga perlu memahami bahwa hukum-hukum itu diilhami oleh kasih dan ditujukan untuk membimbing kita menuju hidup yang benar di hadapan Allah dan sesama.
Renungan malam ini mengajak kita untuk menjadikan hukum-hukum Allah sebagai pedoman hidup kita, sambil melibatkan hati, pikiran, dan perbuatan kita dalam penggenapan hukum-hukum itu. Melalui persekutuan dengan Kristus dan kuasa Roh Kudus, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah. Amin
Wamena, 29 Juni 29 2023
An Yoel Giban
Rabu, 28 Juni 2023
Renungan Hari ini Mazmur 109
Selasa, 27 Juni 2023
Renungan Pagi Mazmur 108:14
Senin, 26 Juni 2023
Mazmur 119
Mazmur 119:105 mengatakan, "Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Firman Tuhan adalah jalan terang yang memandu kita dalam hidup ini. Ketika kita berdiri di bawah cahaya Firman Tuhan, kita tidak akan tersesat dalam kegelapan dosa dan kebingungan. Sebaliknya, kita akan menemukan kebenaran, hidup yang sejati, dan keberhasilan yang abadi.
Mazmur 119:105 juga menunjukkan bahwa Firman Tuhan adalah pelita bagi kakiku. Gambaran ini mewakili tindakan Tuhan yang memimpin dan membimbing kita dalam setiap langkah hidup kita. Seperti pelita yang memberi cahaya pada jalur yang kita tempuh, Firman Tuhan adalah panduan yang memberi kita jalan yang benar untuk mencapai tujuan hidup kita.
Selain itu, Firman Tuhan juga memberi kita kekuatan dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup. Dalam hidup, kita sering dihadapkan pada rintangan dan kesulitan yang sulit diatasi. Namun, Firman Tuhan memberi kita kekuatan untuk menghadapi rintangan ini dengan keberanian dan keyakinan yang berasal dari iman kita kepada Allah.
Dalam kesimpulannya, Mazmur 119:105 mengingatkan kita bahwa Firman Tuhan adalah satu-satunya pedoman yang dapat memimpin kita dalam hidup ini. Kita harus berpegang teguh pada Firman Tuhan dan membiarkannya menjadi pelita bagi langkah kita sehingga kita dapat hidup dalam kebenaran dan keberhasilan yang abadi. Mari berdoa agar Roh Kudus membimbing kita dalam memahami dan menerapkan Firman Tuhan dalam hidup kita sehari-hari.Amin
Disini tanggal 27 Juni 2023
An Yoel Giban
Sabtu, 24 Juni 2023
Alam menceritakan Kebesaran Tuhan
Renungan Mazmur 19:1-7
"Mazmur 19:1-7 memperlihatkan keindahan dan keagungan ciptaan Allah, serta kebijaksanaan dan sempurna dari firman-Nya. Dalam setiap barisnya, kita dipanggil untuk memperhatikan kebesaran Tuhan yang tercermin dalam alam semesta dan dalam Firman-Nya yang diwariskan kepada kita.
Ayat 1-4 menggambarkan alam semesta sebagai saksi bisu yang menyatakan kemuliaan Allah. Langit menceritakan kebesaran-Nya, cakrawala memberitakan karya-Nya. Matahari seperti pengantin yang keluar dari pelaminan-Nya, siap untuk menyebar cahaya-Nya di seluruh bumi. Allah telah memberikan tanda-tanda yang nyata dalam ciptaan-Nya, yang memberikan kesaksian akan kuasa dan kebijaksanaan-Nya.
Ayat 5-7 mengalihkan fokus pada Firman Allah, yang sempurna dan memberikan petunjuk yang jelas bagi kita. Hukum Tuhan adalah sempurna, memulihkan jiwa.
Kesaksian Tuhan adalah benar, memberikan kebijaksanaan kepada orang yang tidak berpengalaman. Perintah Tuhan adalah murni, memberi terang bagi mata. Ketakwaan kepada Tuhan adalah bersih, tetap abadi. Firman Allah memberikan petunjuk yang jelas dan hidup bagi setiap aspek kehidupan kita.
Ketika kita melihat ke alam semesta yang indah ini, kita diingatkan akan keagungan dan kekuasaan Allah sebagai Pencipta-Nya. Ketika kita membaca Firman-Nya, kita diberi petunjuk yang sempurna dan kebijaksanaan untuk menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya.
Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan kebesaran Allah di dalam ciptaan-Nya dan untuk memperhatikan Firman-Nya yang sempurna.
Keduanya adalah sumber pengetahuan tentang Allah dan petunjuk untuk hidup yang benar. Marilah kita menghargai dan mempelajari ciptaan-Nya yang indah serta Firman-Nya yang memberikan hidup dan kebijaksanaan."
Semoga renungan ini memberkati dan menginspirasi Anda dalam memahami keagungan Allah dan betapa berharganya Firman-Nya bagi kehidupan kita. Amin