Sabtu, 17 Juli 2021

IMAN VS PEMIKIRAN

CERITA LUCU  BERMAKNA

Pada suatu hari di suatu kampung ada satu keluarga yang terdiri atas bapak mama dan kedua anak mereka yaitu satu laki-laki dan satunya perempuan. Bapaknya menjadi buta karena kena  cipratan kotoran waktu kerja.

 Suatu hari terdengar berita bahwa di kampung akan ada kebaktian kebangunan rohani (KKR) dari kota  sehingga bapak mengatakan kepada anaknya anak saya ingin menghadiri kebaktian itu supaya aku dapat sembuh. Anaknya mengatakan ok bapak kalau begitu nanti saya antar bapak ke kebaktian nanti. Setelah dua hari kemudian bapak dan anaknya berangkat sebelum ibadah KKR mulai dengan harapan bapak dapat sembuh dari kebutaannya.

Setelah pemberitaan Firman Tuhan seperti biasanya dalam kebaktian kebangunan rohani pendeta panggil semua umat yang ingin disembuhkan silakan maju ke depan untuk di doakan. Maka anak dari bapak yang buta itu mengantar bapaknya ke dekat pangkung.

Pendeta mulai mendoakan satu persatu sampai kepada bapak yang buta itu dan pendeta bertanya bapak, apakah bapak percaya Yesus sanggup menyembuhkan bapak ? jawabnya saya percaya. Apakah bapak percaya dalam kuasa kematian dan kebangkitan-Nya dapat menolong dan memberkati bapak serta menyembuhkan mata bapak yang buta hari ini ?  Jawabnya saya percaya Yesus anak Daud dapat menolong saya sebagaimana yang Dia lakukan kepada kebanyakan orang lainnya.

Selanjutnya pendeta bertanya yang terakhir kepada bapak yang buta itu, apakah bapak ke tempat ibadah ini bersama keluarga ? Ya benar pak pendeta. Apakah istri yang mengantar ? Jawabnya tidak pak pendeta saya diantar sama IMAN. Pendeta jawab dengan TEGAS dengan satu KEYAKINAN yang sama dan berkata kepadanya kalau begitu bapak akan disembuhkan oleh IMAN bapak hari ini dan saat ini juga. 

Bapak yang buta ini terkejut mendengarnya dan berkata kepada pak pendeta bapak saya hari ini jam ini juga saya sangat kecewa akan ucapan bapak. Saya pikir bapak akan menyembuhkan saya dengan doa-doa bapak sebagaimana dengan yang lainnya namun bapak mengatakan IMAN yang menyembuhkan saya. Iman selalu bersama saya tetapi dia tidak perduli dengan apa yang saya alami ini. Dia tahu saya buta tetapi dia (Iman) hanya terdiam seribu bahasa tidak melakukan apapun. Tetapi kenapa begitu pak pendeta apakah saya mendidik iman salah ?

Pendeta bertanya kepadanya maksudnya bagaimana bapak ? Jawabnya iman itu adalah anak laki-laki satu-satunya yang tinggal di rumah. Pendeta terdiam seribu bahasa dan berkata coba bapak kasitahu sebelumnya supaya aku paham.

Cerita ini lucu namun bagaimana kita menafsirkanya ? Iman yang tersimpan hanya dalam kata-kata akan mendatangkan kekecewan yang mendalam. Karena kita menganggap bahwa iman itu hanya ada dalam imajinasi saja. Belajar untuk percaya yang tidak terlibat...corona vs KUASA DARAH YESUS.

Cerita by.yoelgiban

KAIDAH PELAYANAN BAGI MURID YESUS

   "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." Matius 7: 6 

Diperlukan hikmat untuk mengerti teks ini, Yesus berkata jangan memberikan “Barang Yang Kudus” kepada anjing dan jangan melemparkan mutiaramu kepada babi” harus dimengerti bahwa [barang yang kudus dan hidup yang kudus] keduanya berbeda. Hidup yang kudus Paulus telah menjelaskannya dalam surat Roma 12:1 sementara itu ada juga “barang yang kudus Bilangan 3:31, dan “barang maha kudus”  Bilangan 4:19. Rupanya Yesus tidak bermasuk menjelaskan tiga hal  ini yaitu barang yang kudus, hidup yang kudus dan barang maha kudus.

 Yesus maksudkan dengan “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi dalam teks ini sebenarnya Ia sedang meletakkan [Kaidah/rumusan/ patokan] dalam pelayanan  pemberitaan injil yaitu;

     A.  KAIDAH BAGI PARA MUDI DALAM MEMBERITAKAN INJIL

Bukan berarti tidak boleh memberitakannya kepada orang-orang yang jahat dan cemar (Kristus sendiri memberitakan Injil kepada para pemungut cukai dan orang berdosa), melainkan bahwa ini merujuk kepada orang-orang yang tetap keras kepala, meskipun Injil telah diberitakan kepada mereka; kepada orang-orang yang menghujatnya, dan menganiaya para pemberitanya. Murid-murid janganlah berlama-lama di antara orang-orang semacam itu, sebab ini hanya akan membuang tenaga dengan sia-sia, melainkan berpaling saja kepada orang lain (Kis. 13:41); menurut Dr. Whitby

B.  KAIDAH BAGI SEMUA ORANG DALAM MEMBERIKAN TEGURAN

Kaidah bagi semua orang dalam memberikan teguran. Semangat kita dalam melawan dosa harus dituntun dengan kebijaksanaan, dan janganlah kita ke sana kemari memberikan berbagai petunjuk, nasihat, dan teguran, apalagi penghiburan, kepada para pengecam yang sudah keras hatinya, karena semuanya ini tidak akan ada gunanya bagi mereka, malah sebaliknya hanya akan membuat mereka marah dan berang terhadap kita. Lemparkanlah sebuah mutiara kepada babi, maka babi itu akan marah karenanya, seolah-olah engkau telah melemparinya dengan batu. Teguran akan disebut cemoohan (Luk. 11:45; Yer. 6:10). Oleh sebab itu, janganlah memberikan barang yang kudus kepada anjing dan babi (binatang-binatang haram).

 ALASAN MENGAPA TIDAK BOLEH MEMBERIKAN PETUNJUK, NASEHAT DAN                     TEGURAN KEPADA PENGECAM/ORANG JAHAT ?

1)   Nasihat dan teguran yang baik adalah barang yang kudus, sebuah mutiara: keduanya adalah perintah-perintah Allah, sangat berharga. Seperti cincin emas dan hiasan kencana, demikian jugalah teguran orang bijak (Ams. 25:12); teguran yang bijak adalah seperti minyak (Mzm. 141:5); laksana pohon kehidupan (Ams. 3:18).

     2)   Tidak boleh memaksa kehendak[1] pemberita Injil

Di antara angkatan yang jahat, ada sebagian yang sudah sebegitu jahatnya sehingga mereka dipandang seperti anjing dan babi. Perilaku keji mereka sudah sangat terkenal dan kurang ajar. Mereka telah lama berdiri di jalan orang berdosa, sehingga sekarang sudah duduk dalam kumpulan pencemooh. Mereka terang-terangan membenci dan muak terhadap pengajaran, dan senantiasa menentangnya. Sebegitu jahatnya mereka sampai tidak mungkin untuk disembuhkan dan diperbaiki lagi. Mereka berbalik seperti anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi kembali ke kubangannya (2Ptr. 2:22). Mereka dapat berbalik membunuh penginjil karena perilaku mereka seperti Anjing dan Babi, dikasih mutiara dipikirnya dihina.

3)   Tidak boleh memaksa anjing dan Babi/pencemooh/orang jahat

Teguran untuk mengajar percuma saja diberikan kepada orang-orang semacam itu, dan hanya mendatangkan cemohan dan kejahatan kepada si penegur seperti yang bisa diperkirakan akan dilakukan oleh anjing dan babi.

 Tidak ada lagi yang bisa diharapkan selain bahwa mereka akan menginjak-injak teguran itu, sambil memaki-maki dan mengamuk, sebab mereka tidak sabar jika dikendalikan dan dilawan. Setelah itu mereka akan berbalik dan mengoyak orang yang menegur mereka; mengoyak nama baik mereka dengan caci maki, membalas perkataan yang menyembuhkan dengan perkataan yang melukai, mengoyak mereka dengan penganiayaan. Herodes mengoyak Yohanes Pembaptis karena kesetiaannya. Buktinya bagaimana manusia bersikap seperti anjing dan babi.

Orang-orang yang bisa dipandang demikian adalah mereka yang membenci teguran dan para penegur, dan menyerang orang yang dengan maksud baik terhadap jiwa-jiwa mereka menunjukkan kepada mereka dosa dan bahayanya. Orang-orang ini berdosa melawan obat penawarnya[2]. Siapakah yang akan menyembuhkan dan menolong orang-orang yang tidak mau disembuhkan dan ditolong? Sudah jelaslah bahwa Allah berketetapan untuk membinasakan orang-orang semacam itu (2Taw. 25:16).

Kaidah ini dapat diterapkan juga pada ketetapan-ketetapan Injil yang sifatnya memeteraikan, yang tidak boleh diberikan secara sembarangan kepada orang yang jelas-jelas jahat dan cemar, supaya barang-barang yang kudus tidak dipandang hina, dan supaya dengan demikian orang-orang yang najis menjadi semakin keras hati. Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Namun demikian, kita harus sangat berhati-hati dalam mengutuk orang sebagai anjing dan babi, dan tidak boleh melakukannya sebelum menguji segala sesuatunya terlebih dulu, dengan bukti-bukti yang lengkap. Banyak orang yang terhilang karena dianggap demikian, padahal, seandainya sarana-sarana yang benar dipergunakan, ada kemungkinan mereka bisa diselamatkan. Seperti halnya kita harus berhati-hati dalam menyebut orang baik sebagai jahat, dengan menghakimi semua orang percaya sebagai munafik, demikian pula kita harus berhati-hati dalam menyebut orang jahat sebagai tidak tertolong lagi, dengan menilai semua orang jahat sebagai anjing dan babi.

 4)   Sangat berharga darah pemberita Injil di mata Tuhan[3]

Yesus dalam hal ini sangat lembut dalam memperhatikan keselamatan umat-Nya. Ia tidak mau begitu saja memperhadapkan mereka dengan kebengisan orang-orang yang akan berbalik mengoyak mereka. Janganlah mereka menjadi keterlaluan saleh, sehingga membinasakan diri mereka sendiri. Kristus menjadikan hukum perlindungan diri sebagai salah satu hukum-Nya sendiri, dan berhargalah darah umat-Nya di mata-Nya.

 

C.  APLIKASIHNYA BAGI ORANG PERCAYA

Pelajaran diatas mengajar setiap orang percaya untuk tidak menuruti kehendak diri kita sendiri sebagai manusia yang selalu menonjolkan egoismenya sendiri. Hidup sebagai anak Tuhan harus memiliki komitmen yang jelas memenuhi kaida atau rumusan seperti yang Yesus maksudkan diatas bahwa:

 1.    Hidup harus di dalam Tuhan

Hanya orang yang hidupnya dipinpin oleh Tuhan yang mengerti kehendak Tuhan dan memahami maksud-maksud Tuhan. Diluar Yesus yang ada adalah kehancuran dan kesia-siaan hidup dalam dunia yang gelap. Bagaimana Hidup dalam Tuhan ? Yohanes 15:1-8 [4  Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.5  Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.6  Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.7  Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.8  Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."]

 2.    Hidup harus Berhikmat dan Bijaksana dalam Pelayanan

Saolom dalam Amsal 18:4  Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. Amsal 16:16  Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. Amsal 15: 33  Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

    3.    Harus menjadi surat Kristus

Paulus mengajarkan dalam 2 Korintus 3:3  Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. Untuk Apa menjadi suratan Kristus “ untuk melaksanakan Amanat Agung [19  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20]

 

D.  Kesimpulan

Tuhan Yesus dalam pengajarannya tidak pernah salah walaupun dalam pengajaran-Nya terdapat kontradiksi dengan teks yang satu terhadap teks yang lain. Setiap perkataan-Nya selalu menempatkan kepada sasaran yang tepat dan terarah yang mengantar seseorang untuk berbalik bertanya kepada-Nya. Oleh sebab itu penting bagi setiap kita sebagai anak-anak-Nya biasahkan untuk bertanya kepada-Nya, BAPA APA MAKSUDMU ? DIA pasti akan memberikan keterangan, kejelasan dan pemahaman yang tidak kita pahami dengan pemikiran kita yang terbatas ini.

 

Biasakan untuk hidup dekat dengan-Nya, bergaul dengan-Nya, sehingga semua yang DIA kerjakan kita nikmatinya.

Amin

  

Ambon, 18 Juli 2021

Yoel Giban

 



[1] Maksudnya adalah sudah mengetahui kepada siapa ia memberitakan injil tetapi masih saja mengutif ayat-ayat tertentu untuk menguatkan pendapatnya dan melaksanakan pemberitaan Injil kepada pencomoh terus menerus, menurut Yesus ini salah, seperti contoh menanam padi diatas batu, suda tahu batu tetapi masih menanamnya ini adalah suatu kebebalan

[2] Contoh: Ketika kita melihat anjing atau babi yang berpenyakitan yang bukan miliki kita lalu muncu rasa kasihan terhadapnya kemudian berusa untuk memberikan pengobatan atas  boroknya, namun anjing tersebut akan  melakukan dua hal yaitu: 1. Berusaha menghindar. 2 Berusaha melawan, dan 3. Menggigit. Apa kesahan kita ? tida ada hanya saja dia tidak mengerti maksud baik setiap kita yang menolongnya….

[3] Martir adalah suatu bukti pengorbanan demi keselamatan jiwa-jiwa yang hilang dan darah mereka sangat berharga dimata Tuhan. Karena itu janagn mencurahkan darahmu secara sembarang di jalan-jalan, atau jangan biarkan anjing dan babi mengigitmu dan meninggal hanya karena belas kasihanmu yang berlebihan. Jadilah bijak dalam pemberitaan Injil Tuhan.

Statistik Pengunjung