Rabu, 10 Februari 2021

Ketaatan Akan Menyelamatkan

 1 Raja-raja 1:28-53 (TB) 28 Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk menghadap raja dan berdiri di depannya. 29 Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan, 30 pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku." 31 Lalu Batsyeba berlutut dengan mukanya sampai ke tanah; ia sujud menyembah kepada raja dan berkata: "Hidup tuanku raja Daud untuk selama-lamanya!" 32 Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja, 33 dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihon.34 Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup raja Salomo! 35 Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan Yehuda." 36 Lalu Benaya bin Yoyada menjawab raja: "Amin! Demikianlah kiranya firman TUHAN, Allah tuanku raja!  37 Seperti TUHAN menyertai tuanku raja, demikianlah kiranya Ia menyertai Salomo; semoga Ia membuat takhta Salomo lebih agung dari takhta tuanku raja Daud." 38 Lalu pergilah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke Gihon. 39 Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: "Hidup raja Salomo!" 40 Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka. 41 Hal itu kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang bersama-sama dengan dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia berkata: "Apakah sebabnya kota begitu ribut?" 42 Selagi ia berbicara, datanglah Yonatan anak imam Abyatar. Lalu Adonia berkata: "Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan tentulah engkau membawa kabar baik." 43 Tetapi Yonatan menjawab Adonia: "Tidak! Tuan kita raja Daud telah mengangkat Salomo menjadi raja.  44 Raja telah menyuruh supaya imam Zadok, dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, menyertai Salomo dan mereka menaikkan dia ke atas bagal betina raja. 45 Imam Zadok, dan nabi Natan mengurapi dia di Gihon menjadi raja, dan dari sana mereka sudah pulang dengan bersukaria, sehingga kota menjadi ribut, itulah bunyi yang kamu dengar tadi.46 Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan; 47 juga pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada tuan kita raja Daud, dengan berkata: Kiranya Allahmu membuat nama Salomo lebih masyhur dari pada namamu dan takhtanya lebih agung dari pada takhtamu. Dan raja pun telah sujud menyembah di atas tempat tidurnya, 48 dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku yang aku sendiri masih boleh saksikan."49 Maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya. 50 Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah. 51 Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang." 52 Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambut pun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."53 Dan raja Salomo menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu. Ketika ia masuk, sujudlah ia menyembah kepada raja Salomo, lalu Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke rumahmu."

==============================

Menjadi tua bisa saja membuat kita kurang bijaksana, tetapi ketaatan kepada Allah menyelamatkan kita. Pada masa tuanya, Daud membuat keputusan penting, yaitu memilih Salomo menggantikan dirinya sebagai raja atas Israel.

Daud menyampaikan kepada Batsyeba bahwa takhta kerajaan Israel diwariskan kepada Salomo sesuai dengan janjinya di hadapan Tuhan (28-31). Daud pun kemudian memberi perintah penting kepada Imam Zadok, Nabi Natan, dan Benaya bin Yoyada untuk melakukan prosesi pengurapan Raja Salomo atas Israel di Gihon (32-37).

Lalu, Nabi Natan, Imam Zadok, dan Benaya bin Yoyada melakukan perintah Raja Daud dengan diikuti oleh orang Kreti dan orang Pleti, serta seluruh rakyat pun kemudian mengikuti mereka sambil bersukaria dan meniup suling (38-40). Setelah Adonia mendengar tentang pengangkatan Salomo, dia menjadi takut kepada Salomo dan ditinggalkan oleh para pengikutnya. Dia mencari perlindungan dengan memegang tanduk-tanduk mazbah, dan dia diizinkan hidup oleh Raja Salomo (49-53).

Dari kisah pengurapan Raja Salomo atas Israel tersebut, kita belajar bagaimana kerap kali kita kurang mampu memberikan perhatian terhadap anak-anak yang kita sayangi. Namun demikian, Tuhan tetap menunjukkan kesetiaan-Nya dengan memberi teguran kepada kita. Tidak ada kata terlambat dalam menaati firman Tuhan. Raja Daud pada masa tuanya ditegur oleh Allah melalui Nabi Natan mengenai perilaku anaknya dan menaati teguran itu. Pada akhirnya, ketaatan Daud membuatnya bisa menyelamatkan kerajaannya. Dia masih bisa melihat pewaris takhtanya sebelum dia meninggal.

Apakah kita sedang merasa terancam atau sedang merasa gagal? Tuhan tidak akan membiarkan kita terlantar. Oleh karena itu, kita harus terus peka terhadap pimpinan-Nya. Jika kita mendengarkan teguran dari-Nya, kita harus segera taat. Tidak ada kata terlambat untuk taat kepada-Nya. Ketaatan kita kepada Tuhan menolong kita memperbaiki kesalahan dan membuka kesempatan bagi kita untuk menjadi lebih baik. [RGD]

Tidak ada komentar:

Statistik Pengunjung