Sabtu, 13 Juni 2020

KEBAIKAN YANG MEMOTIVASI

Kebaikan yang Memotivasi
2 Korintus 9:1-5

Keputusan Allah untuk mengorbankan Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk menebus manusia adalah tindakan memberi yang tidak mengharapkan balasan. Allah menggenapi semua janji-Nya pada kasih yang tak terbatas untuk ciptaan-Nya. Inilah yang menjadi dasar tindakan orang percaya.

Paulus tidak meragukan kerelaan hati jemaat Korintus dalam memberi dukungan moral dan materi bagi orang-orang kudus yang melayani mereka (1). Karena itulah dengan bangga Paulus menceritakan kebaikan jemaat Korintus ini kepada orang-orang di Makedonia. Dari perikop ini kita belajar beberapa hal penting sehubungan dengan karakter kekristenan.

Pertama, kebaikan dan kerelaan hati yang dimiliki jemaat Korintus telah memotivasi banyak orang sehingga tergerak untuk melakukan hal yang sama. Kedua, kebaikan dan kerelaan hati ini menjadi ciri unggulan mereka. Maka, siapa pun orang yang datang akan terinspirasi untuk berbuat baik dan memiliki kerelaan hati. Ketiga, jemaat Korintus akan dikenal karena kebaikan dan kerelaan hati mereka dalam memberi. Jadikanlah hal ini sebagai identitas dan jati diri jemaat kita juga.

Kebaikan dan kerelaan hati jemaat Korintus tidak hanya memotivasi dan menginspirasi banyak orang, tetapi juga memunculkan kebanggaan dalam diri Paulus terhadap mereka. Kebanggaan Paulus juga pasti menjadi kebanggaan Tuhan Yesus. Sebab pengajaran yang Paulus ajarkan kepada jemaat Korintus bersumber dari Tuhan Yesus. Memang tidak mudah untuk bisa menjadi orang Kristen seperti jemaat Korintus, tetapi itu bukan hal yang tidak mungkin diwujudkan. Mari kita berpikir dari dasar yang sama bahwa setiap individu di dalam jemaat memiliki kekuatan positif untuk menghasilkan kebaikan.

Ke mana pun kita pergi, apakah kita menyebarkan kerelaan hati untuk melakukan kebaikan bagi orang lain dengan sumber kekuatan dari Allah? Selayaknya anggota jemaat di dalam Tuhan Yesus, kasih dari Tuhan yang kita bagikan kepada orang lain adalah wujud dari karakter dan identitas kristiani. [RTS]

1 komentar:

Yoel Giban mengatakan...

Kita harus sadar bahwa hidup ini kesempatan untuk melakukan kebaikan bagi orang lain melalui sikap hidup yang menyenangkan bagi Tuhan dan bagi sesama kita sehingga kita benar benar menjadi berkat dalam tutur kata dan dalam perbuatan kita Ami.

Statistik Pengunjung