Minggu, 31 Mei 2020

Bersyukur atas Pengalaman Buruk

Bersyukur atas Pengalaman Buruk
2 Korintus 1:1-11

Friedrich W. Nietzsche, seorang filsuf Jerman, pernah mengatakan kalimat yang kira-kira artinya: "Apa yang tidak dapat membunuhmu, membuatmu kuat." Sama halnya dalam berolahraga. Ketika seseorang mengangkat beban berat yang membuat otot-ototnya menegang, maka tubuhnya akan membentuk jaringan yang lebih kuat agar bisa menahan beban yang ada.

Setelah mengucapkan salam pada awal suratnya, Rasul Paulus menyatakan rasa syukurnya. Uniknya, rasa syukur ini bukan atas kondisi baik yang dialami oleh penerima surat, melainkan atas pengalaman buruk yang telah dialaminya sendiri. Ayat 9-11 memberikan gambaran pengalaman buruk yang disebut Paulus sebagai penderitaan besar yang dapat berujung kepada maut. Pengalaman itu mengajarnya agar tidak mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan kekuatan Tuhan.

Setelah melewati peristiwa buruk tersebut, malahan Paulus seolah-olah mendapatkan kekuatan baru, yaitu ia bisa menghibur orang lain (3-4).

Pengalaman buruk sangat mungkin dialami oleh setiap orang. Bahkan orang yang saleh sekalipun bisa saja mendapatkan pengalaman buruk. Namun, kemalangan bisa juga dikarenakan beriman kepada Kristus. Belajar dari pengalaman Paulus, setiap orang percaya dapat melewati peristiwa buruk apa pun kalau ia berjalan bersama Tuhan. Bahkan, kita dapat melampauinya, menjadi lebih kuat, dan mampu memberikan penghiburan kepada sesama.

Jika kita setia kepada Allah, pengalaman buruk tidak akan membunuh kita. Karena, Allah dapat memakainya untuk pertumbuhan kita. Di tengah situasi sulit, Allah memproses kita menjadi pribadi yang tahan uji. Di situlah ada kesempatan bagi kita untuk membuktikan bahwa iman yang kita pegang adalah iman yang sejati di dalam Kristus. Dengan demikian, ungkapan rasa syukur akan keluar dari hati dan mulut kita kepada Allah tanpa henti.

Kita perlu bersyukur atas segala peristiwa yang terjadi, baik maupun buruk, karena akan memperkuat iman kita di dalam Tuhan. Bersyukurlah atas kasih penyertaan Tuhan. [KRS]

Rabu, 20 Mei 2020

Terangkatlah Yesus dan Disaksikan Murid-Murid-Nya

Teks: Kisah Para Rasul 1:9 

1.    TB “Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka:

2.    VMD Sesudah Ia mengatakan itu kepada para rasul, Ia terangkat ke langit. Ketika para rasul sedang menatap-Nya, Ia masuk ke dalam awan, dan mereka tidak dapat lagi melihat-Nya.

3.    DRFT_SB (Alkitab Shellabear Indonesia): Setelah ia berkata demikian, maka terangkatlah ia, sementara rasul-rasul itu memandang akan dia, tiba-tiba suatu awan menerima dia sehingga lenyaplah ia dari pada pemandangannya.

 Kita bisa membandingkan teks ini dalam Injil Lukas 9:34-35 (TB) 34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. 35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia".  

Ada Kerajaan yang tidak terlihat tetapi ada dalam kemuliaan, maka kerajaan Allah tidak dapat dikatakan ada diatas dalam pengertian kerajaan berwujud tetapi kerajaan Allah terdapat dalam kemuliaan yang tidak tergambarkan dengan pemikiran kita sebab dari penjelasan ayat-ayat diatas digambarkan bahwa ada awan yang menutupi Yesus dari pandangan murid-murid-Nya. Awan menandakan adanya kemuliah Allah yang tersembunyi dari pandangan Manusia yang berdosa.

 Menjadi personal bagi setiap orang percaya adalah mempunyai keyakinan bahwa sorga itu ada diatas jauh dari bumi dimana kita tidak dapat melihat dan mengalaminya. Konsep ini telah menjadi doktrin dalam keKristenan sehingga sorga tidak dinikmati karena sorga jauh dari penglihatan manusia. Logika yang sehat bagi manusia yang sehat adalah sekita 1500-36000 km diatas permukaan bumi ada Orbit dimana ada peneliti yang hidup disana. Jika demikian sorga masih jauh lagi bahkan sangat jauh, sehingga dampaknya adalah kita tidak bisa menikmati kerajaan Allah itu dikarenakan keberadaannya yang sangat jauh. Bagaimana dengan Doa yang Yesus ajarkan dalam Injil Matius 6:9-13 bahwa "Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga dan seterunya. Apa artinya ? Kerajaan Allah dihadirkan dalam dunia oleh kita melalui hidup dan perbuatan kita  sehingga dunia dalam hidup kita seperti di kerajaan sorga/hidup dalam kerajaan sorga.

 Untuk apa YESUS terangkat ke surga ? Tujuan Yesus terangkat ke sorga mempunyai empat  visi utama untuk mempelai wanita-Nya yaitu:

 

1. MENYEDIAKAN TEMPAT

Yohanes 14:1-14  (3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Jika Yesus tidak pergi menyediakan tempat bagi kita sebagai mempelai wanita-Nya, maka sesungguhnya kita berada dalam ketidak pastian hidup, tanpa pengharapan dan tanpa tujuan, sebab tidak ada yang menyediakan tempat akhir hidup kita. Oleh sebab itulah Yesus berkata Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu, dan selanjutnya Yesus juga mengatakan bahwa aku tidak meninggalkan kamu seperti  yang dikatakan dalam Injil Yohanes, 14: 18  Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Dengan melihat hal ini maka kita tidak perlu ragu untuk percaya bahwa Yesus telah menyiapkan tempat untuk kita. Harus ada yang menyediakan tempat sehingga terdapat kepastian akan tujuan  kita dari mana dan kemana. Itulah keyakinan dalam keKristenan, di dalam Yesus Kristis.

2.YESUS AKAN DATANG KEMBALI

Bukti bahwa Yesus akan datang kembali adalah pengakuan-Nya sendiri dalam Injil Yohanes 14: 3b "AKU akan datang kembali dan membawa kamu ketempatku". Ayat 1Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.

Pertanyaannya adalah datang kembali untuk siapa ? jawabanya terdapat dalam, Roma 8:18-30;

Ayat 29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.  30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Tujuan Yesus datang kembali ke dalam dunia yang kedua kali adalah memastikan bahwa orang-orang pilihan-Nya dalam keadaan siap untuk diambil.  Bagaimana yang belum siap ? Dalam ayat diatas Yesus tidak mengatakan sepata kata tentang yang belum siap. Tetapi dalam injil Matius 25: 1-13 memberikan penjelasan tentang ketidak siapan mempelai wanita yaitu di tolak, ayat 12" Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu". Maka ayat 13 memberikan penjelasan bagaimana mempelai wanita mempersiapkan diri yaitu dengan cara "berjaga-jagala sebab kamu tidak tahu hari dan saatnya".

Dengan demikian maka kedatangan-Nya yang kedua adalah menyemput gereja sebagai memperlai wanita yang siap untuk mempertemukan muka dengan muka sebagaikama kata Paulus dalam I Korintus, 13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

3. MENGAMBIL  MEMPELAI YANG SIAP

Datang mengambil siapa ? Orang-orang pilihan-Nya, orang-orang yang dikasihi-Nya, dan orang-orang yang menantikan-Nya. Mereka yang sabar menantikan-Nya dialah yang akan masuk dalam kategori diambil.

Demikianlah Yesus hanya mengambil yang dipilih-Nya, sejak semula dan mereka itu yang menantikan-Nya mereka akan bersama dengan Dia. Akan tetapi mereka yang tidak setia tidak akan masuk dalam kategori ini. Mereka yang tidak setia akan mempersiapkan diri untuk masuk dalam penderitaan kekal. Oleh sebab itulah kita dipanggil untuk selalu siap sedia dalam segala keadaan.

4. BERTEMU BAPA DI SORGA

Bertemu dengan BAPA adalah suatu kebahagiaan seorang mempelai wanita. "Jika tidak ada pertemuan tidak ada kehidupan" untuk bertemu BAPA harus sabar menantikan-Nya sampai ada penjemputan. Tujuan akhir hidup kita tidak terletak dalam kematian fisik tetapi tujuan akhir hidup kita adalah bertemu muka dengan muka BAPA di sorga.

#ibaratnya: Seorang mempelai wanita menantikan mempelai pria demikian harusnya kita menantikan waktu kedatangan mempelai laki-laki itu. Injil Matius 25. 1-13.

#Matius 25:1 (TB)  "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

KESIMPULAN:

Yesus Pasti Akan Datang Kembali Untuk Mempelai Yang Dipilihnya Dan Ditetapkannya Untuk Dibawah Ke Rumah Bapa Di Sorga.

 Bagaimana dengan kita?

# cinta akan ditelan waktu tetapi kasih akan ada selamanya.

#oleh sebab itu masihkah ada kasih dalam diri kita untuk mengasihi-Nya

# sebab Dia hanya datang bagi mereka yang siap sedia sebagaimana kesaksian Injil Matius 25:1-13. Secara khusus ayat 13 berjaga-jaga la sebab kamu tidak tahu hari dan saatmana mempelai itu datang. Amin

 

Ambon,21 Mei 2020

Yoel Giban, S.Th.M.Pd.K 

 

 


Statistik Pengunjung