Kasih dan Ketaatan
Yohanes 1:29-34
Perjanjian Lama, tradisi pengurbanan anak domba memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan rohani orang Yahudi. Dalam Perjanjian Baru, istilah "anak domba" tidak lagi merujuk kepada anak domba secara harfiah, tetapi kepada Yesus sebagai kurban penebusan dosa.
Di tengah pertanyaan tentang identitasnya, Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus dan berkata, "Lihatlah, Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia!" (29). Ia sedang mengonfirmasikan nubuatan nabi Perjanjian Lama tentang anak domba Allah. Tidak ada rekayasa antara Yohanes dan Yesus. Karena Yesus sudah ada sejak mulanya sebelum Yohanes ada (30-31). Artinya, segala kebenaran yang disampaikan Yohanes Pembaptis murni untuk menyatakan kehendak Allah.
Yesus adalah Anak Domba yang disediakan dan dipersiapkan Allah untuk menggantikan kita yang telah berdosa kepada-Nya. Dia dikurbankan Allah demi misi penebusan. Dan Kristus taat karena Ia mengasihi umat manusia. Ia taat sampai akhirnya.
Jika kasih Allah terlihat dalam ketaatan mutlak Anak-Nya, maka kita pasti dapat memahami arti pengorbanan bagi sesama. Karena kasih dan ketaatan adalah dua hal penting yang terwujud melalui tindakan dan ketaatan Yesus. Seharusnya, kita meneladani apa yang telah dilakukan oleh Kristus secara konkret.
Kedatangan Yesus yang didasari oleh kasih dan kepedulian-Nya terhadap dosa, seharusnya membuat kita merasa layak dibinasakan Allah. Karena itu, marilah kita belajar peduli kepada sesama yang masih terus-menerus hidup dalam dosa. Kita dapat mengasihi mereka dengan cara memberitakan kasih Kristus, baik dalam tutur kata, perilaku, dan kehidupan kita yang mencerminkan cinta kasih Allah.
Untuk hidup dalam kasih dan ketaatan dibutuhkan pengorbanan. Itulah yang diteladankan Kristus. Apa yang telah kita persembahkan bagi Kristus yang sudah berkorban bagi kita?
Doa: Tuhan mampukan kami untuk memahami arti kasih Allah dan ketaatan Kristus. [RS]
1 komentar:
Tuhan Yesus memberkati
Posting Komentar