MAMPU MENGATASI SEGALA KEADAAN
Sebagai Nelayan Simon paham betul bagaimana caranya mendapatkan ikan dan memahami kondisi Danau saat ada ikan dan saat tidak ada ikan. Sehingga tidak heran ketiga Yesus memerintahkan kepadanya untuk menolak perahunya sedikit ke dalam ia berpendapat kami sepanjang malam bekerja dan tidak mendapatkan apa-apa. Komentar Simon beralasan sebab dia mempunyai pengalaman terkait dengan bagaimana menangkap Ikan.
Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. Oleh karena itu pengalaman sebagai nelayan Simon paham betul bagaimana menghadapi tantangan di danau. Tantangan yang dihadapi adalah tidak mendapatkan hasil sampai dengan kelelahan dan bahkan sampai pertaruhan nyawa. Oleh karena itu Simon Fesimistis terhadap perintah Yesus "karena Engaku yang menyuru". Terkadang pengalaman pahit seperti ini kita jumpai dalam kehidupan kita, banyak bekerja tetapi hasilnya tidak memuaskan, bahkan sampai banting tulang sekalipun tetap saja semua itu sia-sia, hidup pas-pasan, sebenarnya apa yang terjadi.
Berjalan sendiri tanpa Tuhan adalah mustahil mengubah sesuatu yang melebihi kekuatan kita sendiri namun bersama Yesus tidak ada yang mustahil, sehingga Yesus mampu mengatasi segala keadaan kita. Apapun yang kita kerjakan dan lakukan jika itu sesuai dengan petunjuk Tuhan maka menghasilkan kebahagiaan dan mendatangkan kemuliaan Tuhan. Namun sebaliknya jika kita tidak memgikuti petunjuk Tuhan maka kegagalanlah yang menjadi bagian kita. Injil Lukas 5:1-11, mengajarkan tiga point penting bagi kita yaitu:
[x] Yesus mengajar dan Murid-murid-Nya mendengarkan
Dalam Injil Lukas 5:1-3 , Ayat 1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan Firman Allah, Ayat 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ayat 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Penulis Injil Lukas tidak menjelaskan secara detail seberapa banyak manusia yang berkumpul di sekitar Danau Genesaret yang sering disebut juga Danau Kineret, Danau Tiberias atau yang lasim disebutkan adalah Danau Galilea.
Dalam Bahasa Ibrani terutama dalam Perjanjian Lama menyebutnya Kinneret ketiga membucarakan perbatasan wilayah (Bil 34:11; Yos 12:3; 13:27). Sementara Perjanjian Baru dalam Kitab Suci bahasa Yunani mengenal sebutan Gennesar (Mark 11:67) atau Hennesaret (persamaan sekunder dari kinneret) untuk menyebutkan dataran yang subur di sebelah Barat danau (Mark 6:53; Mat 14:34) dengan nama dusun yang sama dan tidak disebut-sebut di dalam Kisah Rasul . PB hanya berbicara (terkecuali Luk 5:1) tentang danau Galilea (Mis.: Mat 4:18 dbtl.; Mark 1:16) atau tentang danau Tiberias (Yoh 6:1; 21:1). Danau yang kaya akan ikan ukurannya sekitar 21 x 12 km dan -208/212 m di bawah permukaan laut memberi nafkah rakyat banyak pada zaman Yesus hidup. Disitulah Yesus tampil sebagai guru dan mengajar orang banyak.
Kenapa harus disekitar Danau Kineret, sebab di tempat ini dianggap sebagai tititk sentral kumpulnya berbagai manusia yang mempertarukan hidupnya dari penghasilan nelayan. Karena Danau Kineret merupakan tempat yang banyak ikannya, sehingga dimungkinkan ada banyak orang dengan budaya dan bahasa yang berbeda ada disana . Maka Yesus tampil sebagai demostrator yang menyampaikan hal hal yang mereka tidak dapatkan dari ahli taurat maupun pemimpin agama waktu itu.
Dalam ayat-ayat diatas kita dapati bahwa Simon yang adalah pemilik dari perahu tersebut juga ikut mendengarkan pengajaran Yesus secara serius juga. Selama Yesus mengajar orang banyak kedua orang yang mempunyai PERAHU itu tidak melakukan apapun walau bersama Yesus dalam Perahu itu dan mereka tetap duduk diam mendengarkan pengajaran Yesus sampai ada perintah.
APLIKASI
Kita seringkali terburu-buru untuk melakukan sesuatu sebelum waktu Tuhan. Yesaya 55:8-9 (TB) 8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Seberapa banyak diantara kita yang sering kali mendemgar Firman Tuhan tetapi tidak menunggu waktu Tuhan, kita lebih suka mendahului Tuhan, mengerjakan sesuatu terburu-buru dan akibatnya kekecewaan dan kegagalanlah yang kita dapatkan.
Apakah dalam kondisi ini Tuhan bersalah ? Sekali lagi tidak, DIA meminta kita untuk ikuti petunjuk-Nya. Kita perlu mempunyai roh ketaatan dan kerendahan hati, walaupun kita mungkin berpikir bisa melakukan tanpa melibatkan Tuhan, tetapi ingat bahwa akibat yang ditimbulkan bisa menjaukan kita dari hadapan-Nya, membawa kita kepada kehancuran secara permanen.
[]Mendemostrasikan kuasa Allah melalui Firman yang kita dengar:
Lukas 5:4-7 Ayat 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Ayat 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Ayat 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Ayat 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Setelah Yesus selesai mengajar mereka barulah memberi perintah kepada Simon untuk mendemonstrasikan kuasa Firman Allah. Wajar saja jika Simon memberitahukan kepada Yesus bahwa mereka telah berusaha semalam-malam namun faktanya mereka tidak mendapatkan apapun di Danau Genesaret. Tetapi Yesus berkata BERTOLAKLAH ke tempat yang dalam. Simon memperlihatkan ketaatannya kepada Yesus dengan mengikuti petunjuk yang disampaikan kepadanya. Inilah yang disebutkan keputusan yang tepat pada waktu yang pas, hasilnya adalah ayat 6 dan 7 bahwa Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Aplikasihnya
Sesungguhnya Firman yang kita dengar setiap hari minggu itu berkuasa untuk merestorasi yang hancur dan berantakan sekalipun. Hidup yang biasa-biasa akan menjadi luar biasa jika ikuti petunjuk Tuhan. Kuncinya adalah harus mempunyai roh ketaatan dan kerendahan hati terhadap petunjuk Tuhan. Mujizat dan berkat jasmani adalah bonus dari Tuhan. Jika kita mempunyai ketaatan terhadap Firman Tuhan maka kita akan melihat mujizat-mujizat yang luarbiasa diluar pemikiran kita jika mengikuti petunjuknya Tuhan.
[]Mengambil keputusan untuk mengikuti-Nya:
Lukas 5:8-11 Ayat 8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."Ayat 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; Ayat 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Ayat 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Ayat 8-11 menjelaskan bahwa Simon Petrus mengakui dirinya sebagai orang berdosa, setelah melihat betapah luarbiasanya Tuhan Yesus yang memperlihatkan kedaulatan dan kekuasaan-Nya itu. Namun, Yesus tidak tertarik dengan keputusan Simon Petrus tersebut, Yesus tertarik dengan kejujuran dan kerendahan hati dari Simon Petrus. Dari sinilah Yesus melihat ada kepentingan Tuhan Yesus terkait dengan MANDAT yang nantinya diberikan sebelum naik ke Surga yaitu AMANAT AGUNG. Petrus harus dipersiapkan untuk menjadi Rasul yang akan melanjutkan Amanat Agung Yesus. Petrus harus diajar dan dididik sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga di kemudian hari Simon Petrus mampu mengajar orang lain.
Pemahaman yang sangat keliru jika kita katakan Petrus tidak berpendidikan sebab dia seorang nelayan. Harus kita pahami dan mengerti sungguh-sungguh bahwa Simon Petrus dibimbing dan di persiapkan oleh seorang GURU MAHA AGUNG yaitu YESUS KRISTUS TUHAN. sehingga tidak heran sekali khotbah 3000 orang bertobat terima Yesus sebagai Tuhan, bahkan matinyapun sangat menyedikan dan semua itu karena cintanya kepada Tuhan Yesus.
Aplikasihnya bagi kita
Bagaimana dengan pengakuan kita kepada Tuhan...? Apakah pengakuan kita benar-benar lahir dari hati yang dalam atau karena....Banyak diantara kita yang mengakui Tuhan dan kekuasaan-Nya dalam hidup kita namun mengabaikan kepentingan Tuhan. Akibatnya Tuhan mendatangkan malapetakah yang hebat karena itu keseriusan untuk mengikut Tuhan harus dibuktikan dengan ketaatan dan komitmen untuk melayani Tuhan Yesus.
KESIMPULAN
YESUS sanggup atasi semua persoalan hidup kita asalkan ikuti petunjuknya Tuhan. Jangan pernah mendahului Tuhan, tetapi nantikanlah Tunan maka kita akan melihat berkat kelimpahan yang berasal dari Tuhan. Mazmur 37:34 (TB) Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan. Firman yang kita dengar harus memperaktekkannya dalam keseharian kita, sebab Firman itu berkuasa untuk melakukan segala sesuatu di luar pemikiran kita, tugas kita adalag percayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Amin
Nyanyian:
ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SGALA PERKARA
ALLAH BERKUASA MENGATASI SEGALANYA
YESUS SANGGUP ATASI SEMUA MASALAHMU
YESUS LEBIH BESAR DARI SEGALANYA
YESUS LEBIH BESAR DARI SEGALA-GALANYA
DIA TAK TINGGALKANKU SEORANG DIRI
MASALAH HIDUPKU TAK MELEBIHI KEKUATANKU YESUS LEBIH BESAR DARI SEGALANYA
Wamena, 17 November 2019
Ibadah Raya GBI Jemaat Anugerah Wamena
Jam 09.00 sampai selesai
Pdm.Yoel Giban, S.Th.M.Pd.K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar