Senin, 07 Oktober 2019

Kemurtadan dan nasehat menjadi teladan

Teks. 1 Timotius 4:1-16 (TB)  Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.  Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini. Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya. Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.  Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

===================

Di dalam pasal ini Rasul Paulus menubuatkan tentang,

I. Kemurtadan yang mengerikan (ay. 1-3).

II. Ia memberi penjelasan mengenai kemerdekaan Kristen (ay. 4-5).

III. Ia memberikan beberapa pengarahan kepada Timotius mengenai dirinya sendiri, ajarannya, dan orang-orang yang ia gembalakan (ay. 6 sampai selesai).

Kemurtadan Dinubuatkan dan Kemerdekaan Kristen (4:1-5)

Di sini kita dapati sebuah nubuat Rasul Paulus tentang kemurtadan yang akan terjadi di waktu-waktu kemudian, yang pernah ia katakan sebagai sesuatu yang pasti akan datang dan harus diyakini adanya di antara orang Kristen (2Tes. 2).

I. Di bagian penutup pasal sebelumnya, kita dapati ringkasan rahasia ibadah kita. Oleh karena itu sangat tepat jika pada permulaan pasal ini kita temukan juga rahasia kejahatan diuraikan singkat: Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad dari iman. Roh yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus adalah Roh dalam Perjanjian Lama, atau Roh di dalam nabi-nabi Perjanjian Baru, atau keduanya. Baik nubuat-nubuat mengenai antikristus maupun nubuat-nubuat mengenai Kristus berasal dari Roh. Roh di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berbicara dengan jelas mengenai kemurtadan umum dari iman kepada Kristus dan ibadah yang sejati kepada Allah. Hal ini akan terjadi di waktu-waktu kemudian, selama masa penyelenggaraan Kristen, sebab masa-masa ini disebut waktu-waktu kemudian, masa-masa berikutnya dari gereja, sebab rahasia kejahatan ini sudah mulai bekerja sekarang ini. Ada orang yang akan murtad dari iman, atau akan ada yang mundur dari iman. Sebagian orang, tidak semuanya. Sebab, di waktu-waktu yang paling buruk sekalipun Allah tetap memiliki suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. Mereka akan murtad dari iman, iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus (Yud. 1:3), yang telah disampaikan sekaligus, yaitu ajaran yang benar dari Injil. Mereka lalu mengikuti roh-roh penyesat, yaitu orang-orang yang mengaku-ngaku dibimbing oleh Roh, namun yang tidak benar-benar dipimpin oleh Roh. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh (1Yoh. 4:1), yaitu siapa saja yang berpura-pura dibimbing oleh Roh. Nah, amatilah di sini,

1. Salah satu contoh kemurtadan yang besar, yaitu memberikan perhatian kepada ajaran-ajaran setan-setan, atau mengenai setan-setan. Yaitu ajaran-ajaran yang mengajarkan penyembahan-penyembahan kepada orang-orang kudus dan malaikat-malaikat, yang dijadikan sebagai ilah-ilah pengantara antara Allah yang kekal dan manusia yang fana. Ilah-ilah ini seperti setan-setan yang dipanggil oleh para penyembah berhala dan disembah mereka. Nah, ada gereja yang dengan jelas menunjukkan kesesuaian dengan hal ini, yang merupakan salah satu dari langkah-langkah pertama menuju kemurtadan besar, seperti penyimpanan berbagai benda peninggalan para martir dengan penuh rasa cinta dan hormat, memberikan penghormatan ilahi kepada benda-benda itu, membangun mezbah-mezbah, membakar ukupan, menguduskan gambar-gambar dan tempat-tempat ibadah, serta memanjatkan doa-doa dan puji-pujian untuk menghormati orang-orang kudus yang sudah meninggal. Penyembahan setan-setan ini merupakan warisan dari bangsa kafir yang dihidupkan kembali, yang adalah suatu gambaran dari binatang yang pertama (di dalam Kitab Wahyu – pen.).

2. Alat-alat yang digunakan untuk memajukan dan menyebarluaskan kemurtadan dan khayalan ini.

(1) Hal itu akan dilakukan dengan memanfaatkan kemunafikan dari orang-orang yang berkata dusta, para kaki tangan dan utusan Iblis, yang memajukan khayalan-khayalan ini dengan dusta dan pemalsuan serta mujizat-mujizat yang palsu (ay. 2). Hal ini dilakukan melalui kemunafikan mereka, dengan mengaku-ngaku menghormati Kristus, namun pada waktu yang sama menyerang semua jabatan-jabatan yang diurapi-Nya, serta merusak semua ketetapan-Nya. Hal ini juga berkaitan dengan kemunafikan orang-orang yang hati nurani mereka seperti diselar dengan besi hangat (ay. 2, TL) atau yang hati nuraninya memakai cap para penyesat atau sudah disesatkan, yaitu orang-orang yang benar-benar telah kehilangan asas-asas utama mengenai kebajikan dan kejujuran akhlak. Jika hati nurani orang sudah disesatkan, maka mereka tidak akan pernah mampu mempertahankan kuasa untuk melakukan kebaikan bagi orang banyak, tidak akan pernah mampu mempertahankan iman terhadap ajaran sesat, tidak akan pernah mampu mempertahankan sisa-sisa rasa kemanusiaan dan belas kasihan dan menyelubungi diri dengan kekejaman yang paling biadab dengan berpura-pura memajukan kepentingan gereja.

(2) Bagian lain dari ciri mereka adalah bahwa mereka melarang orang kawin. Meskipun perkawinan adalah ketetapan Allah, mereka melarang para pemimpin jemaat untuk menikah, dan berbicara dengan penuh celaan terhadap perkawinan. Mereka juga melarang orang makan makanan tertentu, dan melakukan pantang pada waktu-waktu tertentu sebagai ketetapan agama, hanya untuk melaksanakan kesewenang-wenangan atas hati nurani manusia.

3. Secara keseluruhan amatilah di sini,

(1) Kemurtadan di waktu-waktu kemudian seharusnya tidak mengejutkan kita, karena sebelumnya sudah dinyatakan dengan jelas oleh Roh.

(2) Roh itu adalah Allah sendiri, kalau tidak Ia tidak akan dapat melihat jauh ke depan dengan pasti kejadian-kejadian yang masih jauh itu, yang bagi kita penuh ketidakpastian dan tidak terduga, tergantung pada watak, suasana hati, dan hawa nafsu manusia.

(3) Perbedaan antara nubuat Roh dan ramalan-ramalan para dukun penyembah berhala sangat besar sekali. Roh berbicara dengan jelas, sedangkan para dukun penyembah berhala selalu penuh keraguan dan ketidakpastian.

(4) Sangat menyenangkan untuk merenungkan bahwa tidak semua orang terlibat di dalam kemurtadan itu, melainkan hanya sebagian orang saja.

(5) Sudah merupakan hal yang lazim bagi para penyesat dan pendusta untuk berpura-pura mengikuti Roh, yang memberikan anggapan kuat bahwa kemungkinan besar hal seperti inilah yang bekerja di antara kita.

(6) Manusia harus dikeraskan dan hati nuraninya dikeringkan lebih dulu sebelum mereka dapat meninggalkan iman dan ditarik kepada pihak lain bersama mereka.

(7) Tanda bahwa manusia telah meninggalkan iman adalah ketika mereka memerintahkan orang untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya telah dilarang Allah, seperti penyembahan kepada orang-orang kudus dan malaikat-malaikat atau kepada setan-setan, serta melarang apa yang sebenarnya diperbolehkan atau diperintahkan Allah, seperti perkawinan dan makan.

II. Sesudah menyebut puasa-puasa mereka yang munafik, Rasul Paulus mengambil kesempatan untuk menguraikan ajaran mengenai kebebasan Kristen, yang kita nikmati di bawah Injil, mengenai memanfaatkan ciptaan Allah yang baik, yaitu apa yang ketika di bawah hukum Taurat ada perbedaan antara makanan yang halal dan haram (seperti jenis-jenis daging yang boleh mereka makan, dan jenis-jenis yang tidak boleh mereka makan), semuanya kini sudah dihapuskan, dan kita tidak boleh menyebut apa pun halal atau haram (Kis. 10:15). Amatilah disini,

1. Kita harus memandang makanan kita sebagai sesuatu yang diciptakan Allah. Kita menerimanya dari Dia, dan itulah sebabnya harus kita gunakan untuk Dia.

2. Dalam menciptakan hal-hal itu, Allah memberikan perhatian khusus kepada orang yang percaya dan dan yang telah mengenal kebenaran, kepada orang-orang Kristen yang baik, yang memiliki hak perjanjian atas makhluk-makhluk ciptaan itu, sedangkan orang-orang lain hanya memiliki suatu hak umum atas mereka.

3. Segala sesuatu yang diciptakan Allah harus diterima dengan pengucapan syukur. Kita tidak boleh menolak karunia-karunia Allah, atau sibuk membuat pembedaan ketika Allah tidak membedakan. Sebaliknya, kita harus menerimanya dan bersyukur, mengakui kuasa Allah, Pencipta dari semua berkat itu, serta mengakui kemurahan hati Allah Sang Pemberi dari semua itu: Karena semua yang diciptakan Allah itu baik, dan suatu pun tidak ada yang haram (ay. 4). Ayat ini dengan jelas membebaskan kita dari semua pembedaan makanan yang ditentukan oleh hukum Taurat, khususnya mengenai daging babi, yang tidak boleh dimakan oleh orang-orang Yahudi, tetapi yang diperbolehkan bagi orang-orang Kristen sesuai dengan ketentuan ini, karena semua yang diciptakan Allah itu baik, dst. Amatilah, makhluk-makhluk ciptaan yang baik dari Allah itu menjadi baik adanya, dan menjadi kebaikan ganda bagi kita, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa (ay. 5). Sangatlah diinginkan agar ciptaan Allah yang kita pakai untuk nikmati, dikuduskan terlebih dahulu. Nah, sekarang semua makanan itu sungguh telah dikuduskan bagi kita,

(1) Oleh firman Allah. Bukan saja izin-Nya, yang memberikan kebebasan kepada kita untuk menggunakan makhluk-makhluk ini sebagai makanan, tetapi juga janjinya untuk memberi kita makan dengan makanan yang nyaman bagi kita. Ini berarti kenikmatan yang kita peroleh dari makhluk ciptaan sudah dikuduskan kegunaannya oleh Allah.

(2) Oleh doa, yang memberkati makanan untuk kita makan. Firman Allah dan doa harus disertakan di dalam semua tindakan dan urusan-urusan kita, dan kemudian kita melakukan semuanya di dalam iman. Amatilah di sini,

[1] Setiap makhluk ciptaan adalah milik Allah, karena Ia menciptakan segalanya. Sebab punya-Kulah segala binatang hutan (firman Allah), dan beribu-ribu hewan di gunung, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku (Mzm. 50:10-11).

[2] Setiap ciptaan Allah itu baik, ketika Allah yang mulia dan mahabahagia melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik (Kej. 1:31).

[3] Berkat Allah membuat setiap makhluk ciptaan menjadi makanan yang bergizi bagi kita. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (Mat. 4:4), dan karena itu tidak boleh ada yang ditolak.

[4] Itulah sebabnya kita harus memohon berkat-Nya melalui doa, dan dengan demikian menguduskan makhluk-makhluk ciptaan yang kita terima melalui doa.


=====TUHAN YESUS MEMBERKATI======

1 komentar:

Yoel Giban mengatakan...

Tuhan Yesus memberkati bagi yang membaca dan memberikan komentarnya

Statistik Pengunjung