Senin, 30 Desember 2019

HARUS TERLAHIR KEMBALI

Harus Terlahir Kembali
Yohanes 3:1-12

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

===========================

Kerohanian tidak ditentukan dari gelar yang disandangnya. Ada orang yang memiliki jabatan rohani, tetapi hidupnya seperti orang yang tidak mengenal Tuhan. Sebaliknya, ada orang yang tampak sederhana, tetapi mempunyai kehidupan spiritualitas yang mendalam.

Ada seorang Farisi bernama Nikodemus (1). Ia sudah mendengar tentang Yesus dan terkagum-kagum dengan berbagai tanda yang dikerjakan-Nya. Ia sengaja mencari Yesus di waktu malam untuk memenuhi keingintahuannya (2). Ia mengakui Yesus sebagai seorang rabi yang mendapat penyertaan dari Allah. Namun, itu bukanlah kebenaran inti yang ingin disampaikan Yesus.

Lalu, Yesus menjelaskan perihal kelahiran kembali (3). Tampaknya Nikodemus asing dengan ajaran tersebut dan mulai kebingungan (4). Nikodemus menyadari bahwa ia belum masuk ke inti kebenaran tentang Kerajaan Allah. Ia hanya memahami agamanya sebatas logika (9): "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Yesus menjawab, "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?" (10).

Percakapan mereka membukakan kepada kita betapa kerohanian bangsa Israel sedang terpuruk tanpa pengenalan yang benar tentang Allah. Bahkan seorang pemimpin agama saja tidak mengerti. Kebenaran kelahiran kembali ternyata terlalu tinggi bagi seorang pengajar Israel.

Akan tetapi, Yesus menerima Nikodemus apa adanya. Ia memberitakan kebenaran kepada Nikodemus pada malam itu. Kelak semuanya ini akan berdampak dalam hidup Nikodemus. Ia pun menjadi mengikut Kristus.

Mungkin kita sudah menjadi orang Kristen puluhan tahun dan tahu banyak dogma Kristen. Seperti Nikodemus, mungkin kita juga gagal memahami inti kebenaran ajaran Yesus. Kita masih ingin sesuatu yang sifatnya jasmani dan bukan relasi yang intim dengan Allah. Ada yang Allah ingin ubah dari kita. Tanpa perubahan karakter, kita belum masuk pada inti kebenaran Kerajaan Allah. Pertanyaannya adalah maukah Anda diubahkan Tuhan?

Doa: Tuhan, aku ingin mengenal Engkau dan perkara-perkara surgawi. [JS]


Statistik Pengunjung