Teks "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." Matius 7: 6
Diperlukan hikmat
untuk mengerti teks ini, Yesus berkata jangan memberikan “Barang Yang Kudus”
kepada anjing dan jangan melemparkan
mutiaramu kepada babi” harus dimengerti bahwa [barang yang kudus dan hidup yang
kudus] keduanya berbeda. Hidup yang kudus Paulus telah menjelaskannya
dalam surat Roma 12:1 sementara itu ada juga “barang yang kudus Bilangan 3:31,
dan “barang maha kudus” Bilangan 4:19.
Rupanya Yesus tidak bermasuk menjelaskan tiga hal ini yaitu barang yang kudus, hidup
yang kudus dan barang maha kudus.
Bukan berarti INJIL tidak boleh diberitakan
kepada orang-orang yang jahat dan cemar (Kristus
sendiri memberitakan Injil kepada para pemungut cukai dan orang berdosa),
melainkan bahwa ini merujuk kepada
orang-orang yang tetap keras kepala, (Roma…ditetapkan untuk binasa) meskipun Injil telah diberitakan kepada
mereka; kepada orang-orang yang menghujatnya, dan menganiaya para pemberitanya.
Murid-murid janganlah berlama-lama di antara orang-orang semacam itu, sebab ini
hanya akan membuang tenaga dengan sia-sia, melainkan berpaling saja kepada
orang lain (Kis. 13:41); menurut Dr.
Whitby
B. Jangan Memberikan Nasehat dan teguran kepada pengecam/orang jahat
Kaidah bagi semua orang dalam memberikan
teguran. Semangat kita dalam melawan dosa harus dituntun dengan kebijaksanaan,
dan janganlah kita ke sana kemari memberikan berbagai petunjuk, nasihat, dan
teguran, apalagi penghiburan, kepada para pengecam yang sudah keras hatinya,
karena semuanya ini tidak akan ada gunanya bagi mereka, malah sebaliknya hanya
akan membuat mereka marah dan berang terhadap kita. Lemparkanlah sebuah mutiara
kepada babi, maka babi itu akan marah karenanya, seolah-olah engkau telah melemparinya
dengan batu. Teguran akan disebut cemoohan (Luk. 11:45; Yer. 6:10).
Oleh sebab itu, janganlah memberikan barang yang kudus kepada anjing dan babi
(binatang-binatang haram).
1) Nasihat dan teguran yang baik adalah barang yang kudus, sebuah mutiara: keduanya adalah perintah-perintah Allah, sangat berharga. Seperti cincin emas dan hiasan kencana, demikian jugalah teguran orang bijak (Ams. 25:12); teguran yang bijak adalah seperti minyak (Mzm. 141:5); laksana pohon kehidupan (Ams. 3:18).
2) Tidak boleh memaksa kehendak[1] pemberita Injil
Di antara angkatan yang jahat, ada
sebagian yang sudah sebegitu jahatnya sehingga mereka dipandang seperti anjing
dan babi. Perilaku keji mereka sudah sangat terkenal dan kurang ajar. Mereka
telah lama berdiri di jalan orang berdosa, sehingga sekarang sudah duduk dalam
kumpulan pencemooh. Mereka terang-terangan membenci dan muak terhadap
pengajaran, dan senantiasa menentangnya. Sebegitu jahatnya mereka sampai tidak
mungkin untuk disembuhkan dan diperbaiki lagi. Mereka berbalik seperti anjing kembali
lagi ke muntahnya, dan babi kembali ke kubangannya (2Ptr. 2:22). Mereka
dapat berbalik membunuh penginjil karena perilaku mereka seperti Anjing
dan Babi, dikasih mutiara dipikirnya dihina.
Teguran untuk mengajar percuma saja
diberikan kepada orang-orang semacam itu, dan hanya mendatangkan cemohan dan
kejahatan kepada si penegur seperti yang bisa diperkirakan akan dilakukan oleh
anjing dan babi.
Yesus dalam hal ini sangat lembut dalam
memperhatikan keselamatan umat-Nya. Ia tidak mau begitu saja memperhadapkan
mereka dengan kebengisan orang-orang yang akan berbalik mengoyak mereka. Janganlah
mereka menjadi keterlaluan saleh, sehingga membinasakan diri mereka
sendiri. Kristus menjadikan hukum perlindungan diri sebagai salah satu
hukum-Nya sendiri, dan berhargalah darah umat-Nya di mata-Nya.
Hanya orang yang hidupnya dipinpin oleh
Tuhan yang mengerti kehendak Tuhan dan memahami maksud-maksud Tuhan. Diluar
Yesus yang ada adalah kehancuran dan kesia-siaan hidup dalam dunia yang gelap. Bagaimana
Hidup dalam Tuhan ? Yohanes 15:1-8 [4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku
di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya
sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.5 Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu
jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."]
Saolom dalam Amsal 18:4 Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. Amsal 16:16 Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. Amsal 15: 33 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Paulus mengajarkan dalam 2 Korintus 3:3
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang
ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan
Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh
daging, yaitu di dalam hati manusia. Untuk Apa menjadi suratan Kristus “ untuk melaksanakan Amanat Agung
[19 Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20]
Biasakan
untuk hidup dekat dengan-Nya, bergaul dengan-Nya, sehingga semua yang DIA
kerjakan kita nikmatinya.
Amin
[1] Maksudnya adalah sudah mengetahui
kepada siapa ia memberitakan injil tetapi masih saja mengutif ayat-ayat
tertentu untuk menguatkan pendapatnya dan melaksanakan pemberitaan Injil kepada
pencomoh terus menerus, menurut Yesus ini salah, seperti contoh menanam padi
diatas batu, suda tahu batu tetapi masih menanamnya ini adalah suatu kebebalan
[2] Contoh: Ketika kita melihat anjing
atau babi yang berpenyakitan yang bukan miliki kita lalu muncu rasa kasihan
terhadapnya kemudian berusa untuk memberikan pengobatan atas boroknya, namun anjing tersebut akan melakukan dua hal yaitu: 1. Berusaha
menghindar. 2 Berusaha melawan, dan 3. Menggigit. Apa kesahan kita ? tida ada
hanya saja dia tidak mengerti maksud baik setiap kita yang menolongnya….
[3]
Martir adalah suatu bukti
pengorbanan demi keselamatan jiwa-jiwa yang hilang dan darah mereka sangat
berharga dimata Tuhan. Karena itu janagn mencurahkan darahmu secara sembarang
di jalan-jalan, atau jangan biarkan anjing dan babi mengigitmu dan meninggal hanya
karena belas kasihanmu yang berlebihan. Jadilah bijak dalam pemberitaan Injil
Tuhan.