(5) Penderitaan-penderitaan ini digambarkan di sini dengan pedang dan pemisahan (ay. 34-35).
Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk
membawa damai, damai yang hanya sementara saja dan kemakmuran lahiriah. Mereka
menyangka Kristus datang untuk memberikan kekayaan dan kekuasaan di dunia ini
kepada semua pengikut-Nya. "Oh tidak," kata Kristus, "Aku tidak datang untuk memberi
mereka damai; damai dari sorga pasti akan mereka terima, tetapi bukan damai di
bumi." Kristus datang untuk mendamaikan kita dengan Allah, damai dengan
hati nurani kita, damai dengan saudara-saudara kita, tetapi di dalam dunia kamu
akan mengalami penganiayaan. Perhatikanlah, orang yang
menyangka bahwa dengan mengakui kebenaran Injil mereka akan dibebaskan dari
penderitaan di dunia ini adalah orang yang keliru memahami rancangan Injil,
karena dengan Injil mereka justru lebih dihadapkan pada kesukaran dunia ini.
Seandainya semua manusia di dunia ini menerima Kristus, maka pasti akan datang
damai di seantero bumi, namun selama masih ada, dan akan ada lebih banyak orang
yang menolak-Nya (mereka bukan hanya anak-anak dunia ini, melainkan juga
keturunan ular), maka anak-anak Allah, yang dipanggil keluar dari dunia ini,
harus menyadari bahwa mereka pasti akan mengalami buah-buah permusuhan
orang-orang yang menolak Injil ini.
[1]
Jangan
mengharapkan damai, harapkanlah pedang. Kristus datang untuk memberikan
pedang Firman, yang harus dipakai murid-murid-Nya untuk berperang melawan dunia
dan menaklukkan apa yang harus ditaklukkan oleh pedang tersebut (Why. 6:4;
19:21). Pedang penganiayaan, yang dipakai dunia untuk berperang melawan murid-murid,
karena hatinya sudah tertusuk oleh pedang Firman itu (Kis. 7:54), dan tersiksa
oleh kesaksian para saksi Kristus (Why. 11:10), menimbulkan kejahatan yang
sangat kejam. Kristus mengirimkan Injil itu, yang memicu pencabutan pedang
penganiayaan ini; artinya bahwa Kristus sendirilah yang mengirimkan pedang
tersebut. Ia memerintahkan gereja-Nya untuk mengalami penderitaan sebagai ujian
bagi umat-Nya dan untuk membawa pujian atas anugerah yang telah mereka terima,
supaya semuanya ini bisa memenuhi takaran dosa musuh-musuh mereka.
[2]
Jangan mengharapkan damai, harapkanlah pemisahan (ay. 35).
Aku datang untuk memisahkan. Pemisahan yang ditimbulkan dari pengabaran Injil
ini bukanlah karena kesalahan Injil itu sendiri, melainkan karena orang-orang
yang tidak mau menerimanya. Apabila sebagian orang percaya akan hal-hal yang
disampaikan dan sebagian yang lain tidak, maka iman orang yang percaya akan
mengutuk mereka yang tidak percaya, dan ini membuat orang-orang yang tidak
percaya tersebut memusuhi mereka yang percaya tadi. Perhatikanlah, perselisihan yang paling keras
dan paling kejam yang pernah timbul adalah perselisihan yang disebabkan oleh
perbedaan-perbedaan dalam agama. Rasa bermusuhan yang teramat sangat
akan terjadi dalam diri para penganiaya, dan sebaliknya, keteguhan hati yang
teramat sangat akan dipegang juga oleh mereka yang dianiaya. Demikianlah
Kristus memberi tahu para murid-Nya penderitaan apa yang harus mereka tanggung,
dan ini merupakan perkataan-perkataan yang keras. Jika mereka bisa tahan dengan
semua ini, maka mereka bisa tahan dengan apa saja. Perhatikanlah, Kristus sudah
berlaku adil dan setia kepada kita dengan memberitahukan hal terburuk apa yang
akan kita jumpai dalam melayani-Nya. Ia juga ingin agar kita berlaku demikian
kepada diri kita sendiri, dengan duduk tenang dan memperhitungkan untung
ruginya.
Di
sini mereka diberi tahu dari siapa dan oleh siapa datangnya
penderitaan-penderitaan berat yang harus mereka tanggung ini. Pastilah neraka
sendiri akan terbuka, dan setan-setan, yakni roh-roh yang putus asa dan ganas,
yang tidak mempunyai bagian maupun kesempatan dalam keselamatan besar, akan
menjelma di dunia, karena hanya musuh-musuh yang penuh dendam seperti mereka
sajalah yang bisa melawan ajaran yang inti sarinya adalah damai sejahtera bagi
manusia dan pendamaian dunia dengan Allah. Oh tidak, bisakah Saudara pikirkan
itu? Semua kejahatan yang digambarkan ini akan dilakukan terhadap para pengabar
Injil oleh orang-orang yang justru didatangi oleh para pemberita Injil itu
sendiri, yang datang kepada mereka dengan kabar keselamatan itu. Begitulah,
orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur
mencari keselamatannya (Ams. 29:10). Oleh sebab itu sorga begitu ditentang di
bumi, karena bumi sangat dikuasai oleh kuasa dari neraka (Ef. 2:2). Bersambung