Kamis, 01 April 2021

PESAN YESUS UNTUK PARA RASUL EDISI III

(5) Penderitaan-penderitaan ini digambarkan di sini dengan pedang dan pemisahan (ay. 34-35).

 Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai, damai yang hanya sementara saja dan kemakmuran lahiriah. Mereka menyangka Kristus datang untuk memberikan kekayaan dan kekuasaan di dunia ini kepada semua pengikut-Nya. "Oh tidak," kata Kristus, "Aku tidak datang untuk memberi mereka damai; damai dari sorga pasti akan mereka terima, tetapi bukan damai di bumi." Kristus datang untuk mendamaikan kita dengan Allah, damai dengan hati nurani kita, damai dengan saudara-saudara kita, tetapi di dalam dunia kamu akan mengalami penganiayaan. Perhatikanlah, orang yang menyangka bahwa dengan mengakui kebenaran Injil mereka akan dibebaskan dari penderitaan di dunia ini adalah orang yang keliru memahami rancangan Injil, karena dengan Injil mereka justru lebih dihadapkan pada kesukaran dunia ini. Seandainya semua manusia di dunia ini menerima Kristus, maka pasti akan datang damai di seantero bumi, namun selama masih ada, dan akan ada lebih banyak orang yang menolak-Nya (mereka bukan hanya anak-anak dunia ini, melainkan juga keturunan ular), maka anak-anak Allah, yang dipanggil keluar dari dunia ini, harus menyadari bahwa mereka pasti akan mengalami buah-buah permusuhan orang-orang yang menolak Injil ini.

[1] Jangan mengharapkan damai, harapkanlah pedang. Kristus datang untuk memberikan pedang Firman, yang harus dipakai murid-murid-Nya untuk berperang melawan dunia dan menaklukkan apa yang harus ditaklukkan oleh pedang tersebut (Why. 6:4; 19:21). Pedang penganiayaan, yang dipakai dunia untuk berperang melawan murid-murid, karena hatinya sudah tertusuk oleh pedang Firman itu (Kis. 7:54), dan tersiksa oleh kesaksian para saksi Kristus (Why. 11:10), menimbulkan kejahatan yang sangat kejam. Kristus mengirimkan Injil itu, yang memicu pencabutan pedang penganiayaan ini; artinya bahwa Kristus sendirilah yang mengirimkan pedang tersebut. Ia memerintahkan gereja-Nya untuk mengalami penderitaan sebagai ujian bagi umat-Nya dan untuk membawa pujian atas anugerah yang telah mereka terima, supaya semuanya ini bisa memenuhi takaran dosa musuh-musuh mereka.

[2] Jangan mengharapkan damai, harapkanlah pemisahan (ay. 35). Aku datang untuk memisahkan. Pemisahan yang ditimbulkan dari pengabaran Injil ini bukanlah karena kesalahan Injil itu sendiri, melainkan karena orang-orang yang tidak mau menerimanya. Apabila sebagian orang percaya akan hal-hal yang disampaikan dan sebagian yang lain tidak, maka iman orang yang percaya akan mengutuk mereka yang tidak percaya, dan ini membuat orang-orang yang tidak percaya tersebut memusuhi mereka yang percaya tadi. Perhatikanlah, perselisihan yang paling keras dan paling kejam yang pernah timbul adalah perselisihan yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam agama. Rasa bermusuhan yang teramat sangat akan terjadi dalam diri para penganiaya, dan sebaliknya, keteguhan hati yang teramat sangat akan dipegang juga oleh mereka yang dianiaya. Demikianlah Kristus memberi tahu para murid-Nya penderitaan apa yang harus mereka tanggung, dan ini merupakan perkataan-perkataan yang keras. Jika mereka bisa tahan dengan semua ini, maka mereka bisa tahan dengan apa saja. Perhatikanlah, Kristus sudah berlaku adil dan setia kepada kita dengan memberitahukan hal terburuk apa yang akan kita jumpai dalam melayani-Nya. Ia juga ingin agar kita berlaku demikian kepada diri kita sendiri, dengan duduk tenang dan memperhitungkan untung ruginya.

Di sini mereka diberi tahu dari siapa dan oleh siapa datangnya penderitaan-penderitaan berat yang harus mereka tanggung ini. Pastilah neraka sendiri akan terbuka, dan setan-setan, yakni roh-roh yang putus asa dan ganas, yang tidak mempunyai bagian maupun kesempatan dalam keselamatan besar, akan menjelma di dunia, karena hanya musuh-musuh yang penuh dendam seperti mereka sajalah yang bisa melawan ajaran yang inti sarinya adalah damai sejahtera bagi manusia dan pendamaian dunia dengan Allah. Oh tidak, bisakah Saudara pikirkan itu? Semua kejahatan yang digambarkan ini akan dilakukan terhadap para pengabar Injil oleh orang-orang yang justru didatangi oleh para pemberita Injil itu sendiri, yang datang kepada mereka dengan kabar keselamatan itu. Begitulah, orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya (Ams. 29:10). Oleh sebab itu sorga begitu ditentang di bumi, karena bumi sangat dikuasai oleh kuasa dari neraka (Ef. 2:2). Bersambung

Statistik Pengunjung