Rabu, 31 Maret 2021

PESAN-PESAN UNTUK PARA RASUL EDISI I

MATIUS 10:16-42

Semua ayat di atas menggambarkan penderitaan-penderitaan yang akan dialami para hamba Kristus dalam melaksanakan tugas mereka. Di sini mereka diajar untuk sadar akan hal ini dan bersiap-siap menghadapinya. Mereka juga diberi petunjuk bagaimana harus menanggung penderitaan itu dan bagaimana terus bekerja di tengah-tengah penderitaan yang mereka alami. Bagian khotbah ini melihat jauh ke depan melebihi apa yang terjadi pada tugas murid-murid sekarang ini, karena kita tidak mendapati mereka menjumpai penderitaan atau penganiayaan-penganiayaan besar ketika Kristus masih bersama mereka, dan juga mereka tidak mampu menanggungnya dengan baik. Sebaliknya, di sini mereka diberi peringatan mengenai berbagai kesukaran yang akan mereka jumpai sesudah kebangkitan Kristus, ketika tugas amanat mereka diperluas dan Kerajaan Sorga, yang sekarang belum tiba kedatangannya, akan benar-benar ditegakkan. Selama ini murid-murid hanya membayangkan kemegahan dan kekuasaan lahiriah, namun sekarang Kristus memberi tahu bahwa mereka harus berharap akan datangnya penderitaan-penderitaan yang lebih besar daripada yang sudah mereka alami selama ini, dan bahwa mereka akan diseret ke dalam penjara, walaupun sebenarnya mereka berharap akan dijadikan penguasa. Baik bagi kita untuk diberi tahu sebelumnya mengenai kesulitan-kesulitan yang akan kita jumpai, supaya kita bisa mempersiapkan diri untuk itu dan tidak menyombongkan diri seolah-olah kita sudah melepaskan kuk, padahal sebenarnya kita masih terbelit olehnya.

Dalam perikop ini ada dua hal utama yang bercampur baur: I. Nubuat tentang penderitaan, dan II. Pesan-pesan berupa nasihat dan penghiburan untuk menghadapi penderitaan itu.

I. Dalam perikop ini diceritakan tentang nubuat-nubuat tentang penderitaan yang harus dihadapi murid-murid dalam melaksanakan tugas mereka. Kristus sudah tahu sebelumnya penderitaan-penderitaan apa yang akan mereka alami, seperti halnya Ia tahu terlebih dulu penderitaan-penderitaan-Nya sendiri. Namun demikian, Ia tetap menyuruh mereka untuk terus maju, seperti yang juga dilakukan-Nya sendiri, dan memberitahukan semuanya ini terlebih dulu, bukan hanya supaya masalah-masalah itu tidak membuat mereka terkejut, dan dengan demikian mengguncangkan iman mereka, tetapi juga supaya pada saat nubuat penderitaan-penderitaan itu terbukti kebenarannya, iman mereka bisa dikuatkan.

Ia memberi tahu mereka apa yang harus mereka derita, dan dari siapa datangnya penderitaan itu.

Apa yang harus mereka derita. Pastinya ini sesuatu yang sulit, karena, lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala (ay. 16). Apa yang bisa diharapkan dari kawanan domba yang lemah, tidak berdaya, dan tidak terlindungi di tengah-tengah kawanan serigala buas, kecuali bahwa mereka akan merasa cemas dan dicabik-cabik? Perhatikanlah, orang-orang jahat itu seperti serigala, mereka selalu ingin memangsa dan menghancurkan. Umat Allah, terutama pelayan-pelayan Tuhan adalah seperti domba di antara mereka, yang mempunyai sifat dan keinginan yang berlawanan, dan menjadi mangsa yang empuk dan mudah bagi mereka. Kelihatannya Kristus tidak berbuat baik dengan menempatkan mereka ke dalam keadaan yang begitu membahayakan ini, padahal mereka sudah meninggalkan semuanya untuk mengikuti-Nya. Namun Ia tahu bahwa kemuliaan yang akan diberikan kepada domba-domba-Nya pada hari penghakiman nanti, ketika mereka akan duduk di sebelah kanan-Nya, merupakan imbalan yang pantas bagi segala penderitaan dan pelayanan mereka ini. Mereka seperti domba di tengah-tengah serigala, dan ini sungguh menakutkan; tetapi Kristuslah yang mengutus mereka, dan ini sungguh membuat mereka terhibur; karena Ia yang mengutus mereka pasti juga akan melindungi dan meneguhkan mereka. Tetapi agar mereka tahu hal terburuk apa yang harus mereka hadapi, Ia memberi tahu mereka secara khusus masalah-masalah apa yang harus mereka ketahui akan terjadi.

(1)   Mereka harus sadar bahwa mereka akan dibenci (ay. 22).

Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Ini merupakan akar dari semua permasalahan yang lain, dan akar ini memang pahit. Perhatikanlah, orang-orang yang dikasihi Kristus dibenci oleh dunia, seperti halnya ada orang yang dibenarkan oleh pengadilan namun dikutuk oleh negara. Jika dunia membenci Kristus tanpa alasan (Yoh. 15:25), maka tidak heran juga kalau dunia membenci orang-orang yang membawa citra-Nya dan yang melayani kepentingan-kepentingan-Nya. Kita benci akan sesuatu yang memuakkan, dan murid-murid Kristus dianggap sama dengan kotoran dari segala sesuatu (1Kor. 4:13). Kita benci akan sesuatu yang membahayakan, dan mereka dianggap sebagai orang-orang yang mencelakakan negeri (1Raj. 18:17), dan mendatangkan siksaan bagi semua orang di sekeliling mereka (Why. 11:10). Sangatlah menyedihkan jika kita dibenci dan dijadikan sasaran dari niat-niat jahat sesama kita, namun ini semua terjadi karena nama-Nya. Ungkapan tersebut selain berbicara mengenai alasan sebenarnya mengapa mereka dibenci, apa pun kesalahan yang dituduhkan kepada mereka, juga berbicara mengenai penghiburan bagi mereka yang dibenci itu. Mereka dibenci karena alasan yang baik, dan mereka memiliki seorang Teman yang baik yang berbagi dengan mereka di dalam penderitaan, dan menanggungkan penderitaan itu kepada diri-Nya sendiri.  Bersambung

Statistik Pengunjung