MATIUS 10:16-42
Semua ayat di atas menggambarkan penderitaan-penderitaan yang akan dialami para hamba Kristus dalam melaksanakan tugas mereka. Di sini mereka diajar untuk sadar akan hal ini dan bersiap-siap menghadapinya. Mereka juga diberi petunjuk bagaimana harus menanggung penderitaan itu dan bagaimana terus bekerja di tengah-tengah penderitaan yang mereka alami. Bagian khotbah ini melihat jauh ke depan melebihi apa yang terjadi pada tugas murid-murid sekarang ini, karena kita tidak mendapati mereka menjumpai penderitaan atau penganiayaan-penganiayaan besar ketika Kristus masih bersama mereka, dan juga mereka tidak mampu menanggungnya dengan baik. Sebaliknya, di sini mereka diberi peringatan mengenai berbagai kesukaran yang akan mereka jumpai sesudah kebangkitan Kristus, ketika tugas amanat mereka diperluas dan Kerajaan Sorga, yang sekarang belum tiba kedatangannya, akan benar-benar ditegakkan. Selama ini murid-murid hanya membayangkan kemegahan dan kekuasaan lahiriah, namun sekarang Kristus memberi tahu bahwa mereka harus berharap akan datangnya penderitaan-penderitaan yang lebih besar daripada yang sudah mereka alami selama ini, dan bahwa mereka akan diseret ke dalam penjara, walaupun sebenarnya mereka berharap akan dijadikan penguasa. Baik bagi kita untuk diberi tahu sebelumnya mengenai kesulitan-kesulitan yang akan kita jumpai, supaya kita bisa mempersiapkan diri untuk itu dan tidak menyombongkan diri seolah-olah kita sudah melepaskan kuk, padahal sebenarnya kita masih terbelit olehnya.
Dalam
perikop ini ada dua hal utama yang bercampur baur: I. Nubuat tentang
penderitaan, dan II. Pesan-pesan berupa nasihat dan penghiburan untuk
menghadapi penderitaan itu.
I.
Dalam perikop ini diceritakan tentang nubuat-nubuat tentang penderitaan yang
harus dihadapi murid-murid dalam melaksanakan tugas mereka. Kristus sudah tahu
sebelumnya penderitaan-penderitaan apa yang akan mereka alami, seperti halnya
Ia tahu terlebih dulu penderitaan-penderitaan-Nya sendiri. Namun demikian, Ia
tetap menyuruh mereka untuk terus maju, seperti yang juga dilakukan-Nya
sendiri, dan memberitahukan semuanya ini terlebih dulu, bukan hanya supaya
masalah-masalah itu tidak membuat mereka terkejut, dan dengan demikian
mengguncangkan iman mereka, tetapi juga supaya pada saat nubuat
penderitaan-penderitaan itu terbukti kebenarannya, iman mereka bisa dikuatkan.
Ia
memberi tahu mereka apa yang harus mereka derita, dan dari siapa datangnya
penderitaan itu.
Apa
yang harus mereka derita. Pastinya ini sesuatu yang sulit, karena, lihat, Aku
mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala (ay. 16). Apa yang bisa
diharapkan dari kawanan domba yang lemah, tidak berdaya, dan tidak terlindungi
di tengah-tengah kawanan serigala buas, kecuali bahwa mereka akan merasa cemas
dan dicabik-cabik? Perhatikanlah, orang-orang jahat itu seperti serigala,
mereka selalu ingin memangsa dan menghancurkan. Umat Allah, terutama
pelayan-pelayan Tuhan adalah seperti domba di antara mereka, yang mempunyai
sifat dan keinginan yang berlawanan, dan menjadi mangsa yang empuk dan mudah
bagi mereka. Kelihatannya Kristus tidak berbuat baik dengan menempatkan mereka
ke dalam keadaan yang begitu membahayakan ini, padahal mereka sudah
meninggalkan semuanya untuk mengikuti-Nya. Namun Ia tahu bahwa kemuliaan yang
akan diberikan kepada domba-domba-Nya pada hari penghakiman nanti, ketika
mereka akan duduk di sebelah kanan-Nya, merupakan imbalan yang pantas bagi
segala penderitaan dan pelayanan mereka ini. Mereka seperti domba di
tengah-tengah serigala, dan ini sungguh menakutkan; tetapi Kristuslah yang mengutus
mereka, dan ini sungguh membuat mereka terhibur; karena Ia yang mengutus mereka
pasti juga akan melindungi dan meneguhkan mereka. Tetapi agar mereka tahu hal
terburuk apa yang harus mereka hadapi, Ia memberi tahu mereka secara khusus
masalah-masalah apa yang harus mereka ketahui akan terjadi.
(1) Mereka
harus sadar bahwa mereka akan dibenci (ay. 22).
Kamu
akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Ini merupakan akar dari semua
permasalahan yang lain, dan akar ini memang pahit. Perhatikanlah, orang-orang
yang dikasihi Kristus dibenci oleh dunia, seperti halnya ada orang yang
dibenarkan oleh pengadilan namun dikutuk oleh negara. Jika dunia membenci
Kristus tanpa alasan (Yoh. 15:25), maka tidak heran juga kalau dunia membenci
orang-orang yang membawa citra-Nya dan yang melayani
kepentingan-kepentingan-Nya. Kita benci akan sesuatu yang memuakkan, dan
murid-murid Kristus dianggap sama dengan kotoran dari segala sesuatu (1Kor.
4:13). Kita benci akan sesuatu yang membahayakan, dan mereka dianggap sebagai orang-orang
yang mencelakakan negeri (1Raj. 18:17), dan mendatangkan siksaan bagi semua
orang di sekeliling mereka (Why. 11:10). Sangatlah menyedihkan jika kita
dibenci dan dijadikan sasaran dari niat-niat jahat sesama kita, namun ini semua
terjadi karena nama-Nya. Ungkapan tersebut selain berbicara mengenai alasan
sebenarnya mengapa mereka dibenci, apa pun kesalahan yang dituduhkan kepada
mereka, juga berbicara mengenai penghiburan bagi mereka yang dibenci itu.
Mereka dibenci karena alasan yang baik, dan mereka memiliki seorang Teman yang
baik yang berbagi dengan mereka di dalam penderitaan, dan menanggungkan
penderitaan itu kepada diri-Nya sendiri. Bersambung