Salah satu alat ukur untuk memahami hidup kita sendiri dan ketaatan kita kepada Tuhan terlihat dari bagaimana kita melakukan PERINTAHNYA. Ketaatan kita akan hukum Tuhan menjelaskan bahwa kita taat kepada Tuhan. Ketaatan dan keadilan kita harus di wujudkan dalam meberi persepuluhan, sebab dalam persepuluhan terdapat keadilan, kesetiaan dan belaskasihan.
Jadi, melakukan Hukum Tuhan artinya kita belajar taat kepada Allah dan perintah-Nya. Itu harus terlihat dalam memberikan persepuluhan, sebab di dalamnya terdapat Keadilan, belaskasihan dan kesetian tiga kata tersebut tidak boleh dipisahkan satu terhadap yang lainnya. Tugas kita sebagai umat-Nya adalah mengembalikan milik Tuhan kepada perbendaharaan atau dirumah Tuhan (Gereja) sementara pengelolaannya dilakukan oleh imam atau pelayan di ruma Tuhan.
Memberi persepuluhan sebagai bukti ketatan kita kepada Allah. Ketaatan itu harus diperlihatkan dalam memberikan sepersepulu sebagai milik Tuhan. Sebab dalam pemberian sepersepuluh tersebut terdapat prinsip dan Janji Allah.
Seseorang tidak bisa mengatakan bahwa saya berlaku adil, setia dan memiliki sifat mengasihi orang lain lebih dari semua, sementara persepuluhan tidak dikembalikan kepada Allah di gereja sesungguhnya membohongi diri sendiri. Maleakhi 3:8-9 merupakan bukti nyata ketidak taatan kita sebagai umat-Nya. Terkadang kita tidak mengerti maksud Tuhan karena kebebalan hati kita sehingga beranggapan bahwa dapat kita menipu Allah ? Benar akan hal itu karena pikiran kita terbatas untuk memahami maksud dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Sebab itu kita perlu memiliki ketaatan akan hukum Tuhan agar memahami maksud dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Dalam memberi persepuluhan terdapa dua hal penting yaitu prinsip dan Janji Allah, prinsipnya adalah " bawalah persembahan persepuluhan kedalam rumah perbendaharaan" Maleakhi 3:10. Janjinya adalah "apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap,tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai kelimpahan"....Ujilah Aku" Maleakhi 3:10.
Jadi kita sedang menipu Allah jikalau kita merasa melakukan kehendak Tuhan. Matius 23:23,.. Yesus menegur orang Farisi yang merasa bahwa mereka sedang melakukan kehendak Tuhan pada hal esensinya diabaikan. Esensi dari persepuluhan adalah, keadilan, kasih sayang dan kesetiaan yang harus terdapat dalam perpuluhan.
Persepuluhan adalah milik Tuhan, persepuluhan ada sebelum hukum taurat sehingga persepuluhan merupakan bukti ketaatan kepada Allah atas segala berkat Allah. Abraham memberikan teladan kepada kita dalam Ibrani 7:2-7......Abraham tidak membagi-bagikan persepuluhan kepada orang miskin, tetapi ia membawanya kepada Melkisedek, Imam Allah yang Mahatinggi Ibrani 7:4,. Artinya jika anda memberikan persepuluhan kepada orang lain maka anda memberikannya tempat yang salah, dan Allah tidak memgakui itu sebagai persepuluhan.
Dalam persepuluhan itu para imam melakukan tiga hal penting sebagai esensi persepulunan yaitu keadilan, kesetiaan dan ketaatan, ketiga hal itu diwujudkan oleh imam kepada para janda, dan kepada sesama pelayan di rumah Tuhan.
Oleh sebab itu bukti ketaatannya adalah mengembalkkan kepada Allah yang seharusnya tanpa bertanya untuk apa dan kepada siapa aku harus memberi ? Jika anda bertanya kepada siapa saya harus memberi dan untuk apa, maka sebenarnya anda sedang meragukan berkat Allah dalam hidupmu. Allah itu sumber berkat jadi jangan perna bertanya ? Dia Allah sumber damai sejahtera, Paulus mempertegas itu dalam 1 Tesalonika 5:23., dan juga Roma 11:36.
Dengan demikian adakah alasanmu untuk bertanya tentang persepuluhan ? Jika anda masih merasa berat untuk memberi saya lebih setujuh bahwa anda jangan memberikannya sebab ketika anda memberi dalam sunggut-sunggut maka pemberianmu tidak berarti sama sekali. Berilah maka kamu akan diberi. AMIN
Wamena, 12 Januari 2021
Pdm.Yoel Giban, S.Th