Yesaya 20:1-6
Ketaatan merupakan hal yang tidak mudah dalam relasi dengan Allah. Ada kalanya sebuah ajaran sudah jelas kita mengerti, namun tetap saja sulit untuk menaatinya. Akan tetapi, terkadang kita diperhadapkan pada suatu perintah atau ajaran yang sulit dimengerti dan sulit ditaati.
Di dalam Kitab Yesaya pasal 20, ada satu perintah Allah yang terasa janggal bagi Yesaya. Allah menyuruhnya untuk berjalan telanjang dan tidak berkasut selama tiga tahun. Allah pun tidak menjelaskan mengapa Yesaya harus melakukan hal tersebut (2). Lalu di dalam kebingungannya, Yesaya bisa saja menolak atau mengajukan keberatan kepada Allah. Akan tetapi, Yesaya memilih untuk taat ketika perintah yang datang kepadanya.
Tindakan Yesaya itu adalah bentuk ketaatan total kepada Allah, yaitu taat walau tidak mengerti. Bagi kita, mungkin tindakan Yesaya tersebut terlihat sangat aneh dan memalukan. Namun bagi Yesaya, ketaatan kepada Allah justru ia letakkan di atas segalanya.
Oleh karena totalitas ketaatan Yesaya, pesan Allah tersampaikan dengan baik kepada bangsa Mesir, Etiopia, dan orang Yehuda. Tindakan memalukan Yesaya yang berjalan telanjang adalah nubuat untuk bangsa Mesir dan Etiopia, kedua bangsa itu akan dipermalukan. Allah akan membuat mereka tidak berdaya di hadapan bangsa Asyur. Melalui peristiwa itu, Allah juga berpesan kepada Yehuda supaya tidak berharap kepada bangsa asing. Sebab, satu-satunya sumber pengharapan mereka hanya ada pada Allah Israel, yaitu Yahweh.
Sebagai anak-anak Allah, kita juga dituntut untuk menunjukkan ketaatan kepada-Nya. Ada kalanya Allah meminta kita untuk melakukan sesuatu yang sulit dimengerti bahkan sulit untuk dilakukan. Perintah itu mungkin saja bertentangan dengan arus zaman, seperti hidup jujur di tengah orang-orang yang tidak jujur dan korup. Dalam kondisi seperti ini, kita harus menaati Allah dengan penuh iman kepada-Nya. Sebab, sekalipun sukar dimengerti dan dilakukan, Allah tidak akan pernah menyuruh kita untuk melakukan hal yang salah. [ABL]