Tuhan Allah adalah Allah yang hidup dan pada-Nya ada sumber kehidupan (Mazm 36:10). Kehidupan terjadi oleh firman-Nya (Kej 1:1-31; Mazm 33:9). "Dalam Firman itu ada hidup dan hidup itulah terang manusia" (Yoh 1:5). Dan "hidup yang kekal" (= hidup sepenuh-penuhnya) diberi kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus (Yoh 3:16,36).
Dalam PL hidup biasanya menunjuk pada keadaan hidup di dunia sekarang ini, yang diakhiri dengan mati sebagai bukti berakhirnya hidup jasmania. Oleh sebab itulah dinyatakan, hidup ini adalah pemberian Allah (Ul. 30:19). Dalam PB kata hidup sering menunjuk pada hidup kekal (Rm. 6:13), terutama dalam Injil Yohanes ( Yoh. 6:48).
Dilihat dari beberapa refrensi diatas memberikan pertanyaan sebagai berikut, Ada apa dengan hidup ini ? Bukankah hidup adalah suatu pergerakan alamiah yang harus di jalani setiap makhluk yang hidup ?
Dua pertanyaan ini sepertinya adalah biasa saja jika kita pahami hidup sebagai suatu takdir bagi makhluk yang hidup. Hidup itu akan bermula dengan adanya titik awal dari hidup itu sendiri. Jika demikian adanya maka harus juga dipahami bahwa akan ada titik akhir dari hidup itu sendiri.
Dikatakan hidup apabilah ada pergerakan atau pertumbuhan dari kecil menjadi besar, dan akhirnya mencapai batas maksimal. Jika telah mencapai batas maksimal artinya tidak lagi terjadinya suatu perubahan HIDUP maka dinyatakan finis hidup telah berakhir.
Bagaimana dengan Anak-anak Tuhan ? Apakah hidup kita seperti hidupnya segala makluk hidup yang lain ? Jika kita beranggapan seperti yang dikemukakan diatas maka kita hidup tidak mempunyai tujuan hidup. Sebab kita hanya berfikir hidup ini akan berakhir dengan berakhirnya hidup kita dalam bentuk kematian jasmania. Stigma semacam ini memberikan tanda bahwa kita tidak mempunyai tujuan hidup kekal.
Bagaimana kita mempunyai tujuan untuk hidup kekal ?
Setiap Manusia harus mempunyai pemahaman yang jelas bahwa setelah hidup ini ada kehidupan yang lain yaitu HIDUP KEKAL. Jika demikian adanya maka setiap Manusia akan sadar bahwa dalam hidup ini ada kewajiban dan tanggung jawab yang harus di pertanggung jawabkan kepada ALLAH.
Jangan lupa kita harus bertanggung jawab dihadapan Tuhan atas segala yang kita kerjakan dan lakukan dalam dunia ini.(YG)