Niat Buruk Diubah Tuhan Menjadi Berkat
2 Samuel 16:1-14
Ziba dan Simei mengambil keuntungan dari kemalangan Daud. Ziba adalah hamba Mefiboset (anak Yonatan, cucu Saul). Demi persahabatannya dengan Yonatan, Daud mencari keturunannya untuk menjamin kelangsungan hidup mereka. Ziba menceritakan tentang Mefiboset kepadanya. Daud pun mengembalikan semua kekayaan Saul kepada Mefiboset. Ia menunjuk Ziba menjadi hamba Mefiboset untuk seterusnya. Ia dan keluarganya harus mengerjakan ladang untuk Mefiboset (2Sam 9).
Daud tengah melarikan diri dari Absalom yang ingin mencuri takhtanya dan membunuhnya. Ziba mengejar Daud sambil membawa kendaraan, makanan, dan anggur. Pemberian itu untuk bekal Daud dan orang-orang yang mengikutinya.
Daud bertanya kepada Ziba tentang Mefiboset. Ziba memfitnah Mefiboset dengan mengatakan bahwa ia kini berbalik mendukung Absalom. Daud yang pikirannya sedang berfokus menyelamatkan diri tidak mungkin menyelidiki ucapan Ziba. Ia percaya saja sehingga mengatakan kepada Ziba bahwa semua milik Mefiboset kini menjadi miliknya. Ziba memanfaatkan situasi Daud yang sedang kacau untuk mendapatkan keuntungan.
Simei, yang adalah keturunan Benyamin, suku asal Saul, adalah pendukung fanatik keluarga itu. Saat berpapasan dengan Daud, ia mengutuki dan melemparinya dengan batu. Ia mengatakan bahwa apa yang menimpa Daud merupakan balasan Tuhan karena ia penumpah darah. Mungkin yang dimaksudnya adalah secara tidak langsung Daud telah menyebabkan Saul dan anak cucunya terbunuh. Ia memanfaatkan situasi Daud yang sedang terpuruk untuk melampiaskan kebenciannya.
Niat buruk orang yang memanfaatkan kemalangan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi ternyata bisa diubah Tuhan menjadi berkat. Apa pun niat Ziba, pemberiannya sangat membantu Daud. Daud juga menerima ucapan Simei untuk memperbaiki diri.
Doa: Tolonglah kami supaya tidak cepat menilai situasi, karena niat buruk orang lain pun Kau ubah menjadi kebaikan bagi kami. [WTH]