Minggu, 22 Desember 2019

PEPERANGAN ROHANI

Peperangan Rohani
Efesus 6:10-20 

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,  kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;  dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,  dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

============

Alkitab menjelaskan bahwa kehidupan kita itu tidak adem ayem saja, tetapi penuh peperangan dan gejolak. Setiap anak Tuhan pasti mengalami cobaan dan cobaan itu dapat dilihat sebagai ujian dan peperangan rohani.

Nats ini menjelaskan peperangan rohani yang dikaitkan dengan kehidupan kita dan bagaimana menang dengan mengandalkan kuasa Tuhan (10-11). Setiap peristiwa yang dialami orang percaya semuanya merupakan peperangan rohani. Peperangan kita adalah melawan penguasa angkasa (12). Karena itu, Paulus mendorong orang kita untuk mengambil seluruh perlengkapan senjata Allah untuk mengadakan perlawanan dan tetap berdiri sampai akhirnya (13).

Paulus mulai dengan menguraikan ikat pinggang kebenaran dan baju zirah keadilan (14). Kebenaran dan keadilan di sini merupakan kebenaran dan keadilan Kristus yang diterima oleh iman tatkala kita percaya ( Ef 4:21). Di samping itu, perlengkapan lain dihadirkan untuk kita agar dapat memenangkan peperangan rohani, yaitu kasut kerelaan memberitakan Injil (15), perisai iman (16), ketopong keselamatan, dan pedang Roh (17). Lalu, Paulus menutupnya dengan senjata terakhir, yaitu doa dan berjaga-jaga (18). Paulus pun minta didukung dalam doa (19-20). Ia menggunakan doa sebagai kekuatan rohaninya.

Semua perlengkapan ini menjamin kita akan menang dalam peperangan rohani jika ia sungguh bergantung kepada Allah dan menggunakannya. Orang Kristen sejati pasti akan mengalami peperangan rohani dalam hidupnya. Dengan bersandar kepada kuasa Allah, niscaya kita pasti menang. Karena Allah tidak membiarkan kita berperang sendiri dan kalah. Sebaliknya, Allah menyertai akan kita jika kita bersandar padanya. Bahkan, Allah sendiri berperang bersama dan untuk kita.

Adakah kita mengandalkan kuasa-Nya dalam hari-hari kita? Atau, kita memperhitungkan Tuhan pada hari Minggu saja?

Doa: Tuhan, sertai kami dalam peperangan rohani setiap hari. [JS]

Statistik Pengunjung