Rabu, 20 November 2019

PESAN PENUTUP SURAT FILIPI

Teks: Filipi 4:20-23 (TB)  Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin. Sampaikanlah salamku kepada tiap-tiap orang kudus dalam Kristus Yesus. Salam kepadamu dari saudara-saudara, yang bersama-sama dengan aku.Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di istana Kaisar. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu! 

=============================

Dalam ayat-ayat di atas Rasul Paulus menutup surat ini, dengan:

1. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin (ay. 20). 

a) Allah sangat merendahkan diri dan berbaik hati dengan mengaku mempunyai hubungan Bapa dengan orang-orang berdosa, dan mengizinkan kita memanggil-Nya, Bapa kami. Dan Bapa adalah sebutan khas untuk masa penyelenggaraan Injil. Ini juga merupakan hak istimewa dan dorongan besar bagi kita untuk menganggap-Nya sebagai Bapa kita, sebagai Allah yang berkerabat begitu dekat dengan kita dan begitu menyayangi kita. Kita harus memandang Allah, dalam segala kelemahan dan ketakutan kita, bukan sebagai penguasa yang lalim atau musuh, melainkan sebagai Bapa, yang senantiasa mengasihani dan menolong kita.

b) Kita harus memberikan kemuliaan kepada Allah sebagai Bapa, kemuliaan atas keunggulan-Nya dan segala kasih setia-Nya kepada kita. Dengan penuh syukur kita harus mengakui bahwa kita sudah menerima segala sesuatu dari-Nya, dan memberi Dia pujian untuk semua itu. Dan pujian kita haruslah kita naikkan senantiasa dan terus-menerus. Kemuliaan itu haruslah untuk selama-lamanya.

2. Dengan mengirimkan salam kepada teman-temannya di Filipi: 

“Sampaikanlah salamku kepada tiap-tiap orang kudus dalam Kristus Yesus (ay. 21). Sampaikan salam hangatku kepada semua orang Kristen yang ada di daerah-daerahmu.” Ia ingin diingat bukan hanya oleh para penilik jemaat dan diaken, dan oleh jemaat secara umum, melainkan juga oleh tiap-tiap orang kudus. Paulus sayang kepada semua orang Kristen yang baik.

3. Ia menyampaikan salam dari orang-orang yang ada di Roma: “Salam kepadamu dari saudara-saudara, yang bersama-sama dengan aku. Hamba-hamba Tuhan, dan semua orang kudus di sini, mengirimkan salam hangat mereka kepadamu. Khususnya dari mereka yang di istana Kaisar, orang-orang dari kalangan istana yang sudah bertobat menjadi Kristen. Amatilah,

(1) Ada orang-orang kudus di istana Kaisar. Walaupun Paulus ditahan di Roma oleh perintah Kaisar karena memberitakan Injil, namun ada beberapa orang Kristen di dalam keluarga Kaisar sendiri. Sejak semula Injil sudah berhasil di antara orang-orang kaya dan para pembesar. Mungkin Rasul Paulus mendapat perlakuan yang lebih baik dan menerima kebaikan melalui teman-temannya di istana.

(2) Khususnya dari mereka, dst. Amatilah, karena dibesarkan di istana, mereka bersikap lebih ramah daripada orang lain. Lihatlah betapa sopan santun yang dikuduskan menjadi perhiasan bagi agama.

4. Berkat kerasulan, seperti biasa: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu! Semoga perkenanan Kristus dan kehendak baik-Nya yang cuma-cuma menjadi bagian dan kebahagiaanmu.” Amin


đź‘‘TUHAN YESUS MEMBERKATIđź‘‘


Statistik Pengunjung