Minggu, 17 November 2019

PESAN DAN JANJI TUHAN

Teks: Mazmur 37:34-40 (TB)  Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkanAku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon; ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku mencarinya, tetapi tidak ditemui. Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan. Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya. 

=======================

Kesimpulan sang pemazmur dalam khotbahnya ini (sebab puisi ini memang bersifat seperti khotbah) sama saja dengan tujuan dari keseluruhan mazmur ini, dan memaparkan hal-hal yang sama.

I. Kewajiban yang ditekankan kepada kita di sini masih sama (ay. 34): Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya. Kewajiban itu memang milik kita, dan kita harus memperhatikannya dan mawas diri karenanya. Kita wajib berada terus di jalan Allah dan tidak boleh menyimpang atau bermalas-malasan di dalamnya. Tetap dekat dan terus maju. Namun, segala peristiwa ada di tangan Allah, jadi kita harus berserah diri kepada-Nya dalam menghadapi semuanya itu. Kita harus menanti-nantikan Tuhan, mengikuti tindak-tanduk pemeliharaan-Nya, mengamati dengan saksama, dan dengan penuh kesadaran menyesuaikan diri terhadap semuanya itu. Jika kita mengikuti jalan Allahdengan penuh kesadaran, maka kita dapat menanti-nantikan-Nya dan menyerahkan jalan kita kepada-Nya dengan penuh sukacita. Dengan cara itu kita akan mendapati-Nya sebagai seorang Tuan yang adil, baik terhadap hamba-Nya yang bekerja maupun terhadap hamba-Nya yang menanti-nantikan-Nya.

II. Alasan-alasan yang memperkuat kewajiban ini juga hampir sama, didasarkan pada kebinasaan yang pasti akan menimpa orang fasik dan keselamatan yang akan diperoleh orang benar. Orang benar (dalam mazmur) ini, supaya dapat membentengi dirinya dari pencobaan yang timbul akibat rasa iri terhadap kejayaan orang fasik, masuk ke dalam tempat kudus Allah dan membimbing kita dari sana ( 73:17). Di sanalah dia mengerti nasib akhir orang fasik, dan kemudian menolong kita untuk memahaminya juga. Lalu, ia membandingkannya dengan nasib akhir orang benar, dan godaan itu pun mereda karena dapat ditahannya. Perhatikanlah,

1. Kesengsaraan yang pada akhirnya akan dialami oleh orang fasik, sekalipun mereka makmur untuk sementara waktu. Masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan (ay. 38), dan celakalah nasib orang yang masa depannya begitu suram. Orang fasik, di masa depan, akan dilenyapkan dari segala yang baik dan segala harapan. Segala keriaan mereka akan berakhir, dan mereka akan selamanya dipisahkan dari sumber hayat, lalu diserahkan kepada segala kejahatan.

(1) Daud telah mengamati beberapa contoh kehancuran dahsyat yang menimpa orang fasik di dunia ini – kemewahan dan kemakmuran para pendosa tidak mampu melindungi mereka dari penghakiman Allah saat hari mereka akhirnya datang menimpa (ay. 35-36): Aku melihat seorang fasik(bentuk tunggal), mungkin yang dimaksudkannya adalah Saul atau Ahitofel (sebab Daud sudah tua sewaktu dia menorehkan mazmur ini), yang gagah sombong, menggentarkan (begitulah yang ditafsirkan beberapa orang), yang menimbulkan ketakutan terhadap pahlawan-pahlawan yang meliputi dunia orang-orang hidup , yang memerintah semua orang dengan tangan teracung dan terlihat begitu teguh dan berjaya, tumbuh mekar seperti pohon aras Libanonyang hanya menghasilkan dedaunan saja tanpa buah, seperti seorang asli Israel yang lahir di negerinya (begitulah ungkapan Dr. Hammond), kelihatannya berakar dengan kuat. Tetapi, apa jadinya dengan dia kemudian? Jauh sebelum itu, Elifas telah belajar untuk mengutuki tempat kediaman orang bodoh yang berakar (Ayb. 5:3). Dan Daud dapat melihat alasannya, yaitu karena pohon aras itu kemudian menjadi layu secepat pohon ara yang dikutuk Kristus: ia lenyap bagaikan impian, seperti sebuah bayangan. Demikianlah yang terjadi dengan orang fasik itu dan segala kemewahan serta kekuasaan yang begitu ia bangga-banggakan itu. Dia hilang dalam sekejap: lenyaplah ia, aku mencarinya dengan heran, tetapi ia tidak ditemui. Dia menjalankan perannya, lalu kemudian turun panggung dan tidak terlihat lagi.

(2) Kebinasaan akhir yang dahsyat dari para pendosa, semua orang berdosa, akan dijadikan tontonan bagi orang-orang kudus, sebagaimana orang-orang kudus itu terkadang dijadikan tontonan bagi dunia ini (ay. 34): Saat orang-orang fasik dilenyapkan(dan mereka pasti dilenyapkan), engkau akan melihatnyadengan penuh kekaguman terhadap keadilan ilahi. Pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama (ay. 38). Dari sekian banyak pendosa di dunia ini, Allah memilih seorang pendosa di sini dan seorang lainnya di tempat lain, untuk dijadikan contoh in terrorem – sebagai peringatan. Akan tetapi, pada hari penghakiman nanti akan terjadi kebinasaan bagi semua pendurhaka, dan tidak seorang pun dapat meloloskan diri. Orang-orang yang telah sama-sama berbuat dosa akan dikutuk bersama-sama. Ikatlah mereka berberkas-berkas untuk dibakar.

2. Segala berkat yang pada akhirnya akan diperoleh orang benar. Marilah kita lihat bagaimana masa depan umat Allah yang hina dina itu.

(1) Kedudukan tinggi. Telah banyak terjadi pelanggaran yang membuat kesalehan manusia justru menjadi penghalang bagi perbaikan kedudukan mereka di dunia ini dan melenyapkan kesempatan mereka untuk menambah kekayaan. Akan tetapi, orang-orang yang mengikuti jalan Allah dapat merasa yakin bahwa pada waktunya Dia akan mengangkat mereka untuk mewarisi negeri(ay. 34). Dia akan meninggikan mereka ke tempat yang terletak di istana sorgawi, penuh martabat dan kehormatan serta harta sejati, di Yerusalem baru, untuk mewarisi negeri yang baik itu, yang dipelambangkan oleh Kanaan. Dia akan meninggikan mereka di atas segala penghinaan dan marabahaya.

(2) Damai (ay. 37). Biarlah semua orang memperhatikan orang yang tulus dan melihat kepada orang yang jujur. Amatilah dia, dan kagumi serta teladani dia. Arahkanlah pandanganmu kepadanya dan perhatikan apa yang terjadi kepadanya, dan engkau akan mendapati bahwa masa depan orang itu adalah damai. Kadang-kadang, kesudahan hari-hari tuanya terbukti lebih menyenangkan baginya daripada hari-hari mudanya. Serangan badai sudah berakhir, dan dia pun dihiburkan kembali, setelah masa-masa kesesakan berlalu. Bagaimanapun juga, jika seluruh harinya suram dan mendung, mungkin kematiannya akan menghiburkannya dan mentarinya akan terbenam dalam kegemilangan cahaya. Atau, jika kehidupannya memang harus sengsara, masa depannya akan tetap penuh damai sejahtera, damai yang tidak berkesudahan. Orang-orang yang hidup dengan lurus hati mendapat tempat damai pada waktu mereka mati (Yes. 57:2). Kematian yang penuh damai telah mengakhiri hidup yang penuh kesusahan bagi banyak sekali orang benar, dan semua yang akan seterusnya baik pastilah berakhir dengan baik. Bileam sendiri pun ingin kematian dan ajalnya seperti kematian dan ajal orang-orang jujur (Bil. 23:10).

(3) Keselamatan (ay. 39-40). Keselamatan orang benar(yang dapat diartikan sebagai keselamatan besar yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi,1 Ptr. 1:10) adalah dari TUHAN. Keselamatan itu adalah perbuatan Tuhan saja. Keselamatan kekal, keselamatan dari Allah yang akan dilihat oleh orang-orang yang jujur jalannya( 50:23), juga datang dari Tuhan. Dan Dia yang memberikan Kristus dan sorga bagi mereka akan menjadi Allah yang selalu mencukupi mereka: Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan, untuk menyokong mereka dan membawa mereka melewati semua itu. Dia menolong mereka dan meluputkan mereka, membantu mereka melaksanakan kewajiban mereka, memikul beban mereka, dan memelihara peperangan rohani mereka, membantu mereka untuk menanggung kesusahan mereka dan menarik pelajaran yang berharga dari semua itu, dan pada saatnya nanti, Dia akan meluputkan mereka dari segala permasalahan itu. Dia akan meluputkan mereka dari orang-orang fasik yang hendak mencengkeram dan menelan mereka hidup-hidup. Dia akan mengamankan mereka di sana kelak, di mana orang fasik akan berhenti berbuat masalah. Dia akan menyelamatkan mereka, bukan hanya melindungi mereka saja, tetapi juga membuat mereka bahagia, sebab mereka berlindung pada-Nya, bukan karena mereka layak mendapatkan semua itu dari-Nya, tetapi karena mereka telah menyerahkan diri mereka kepada-Nya dan mempercayai-Nya, dan dengan begitu telah menghormati Dia.

=====Tuhan Yesus memberkati=====

Statistik Pengunjung