Minggu, 27 Oktober 2019

KEBERPADANAN HIDUP MENURUT PAULUS BAGIAN I

Tesis: Efesus 4:2-4, 6-16 (TB)  Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.  Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."  Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. 

===============

Kita sudah melewati bagian awal dari surat ini, yang terdiri atas sejumlah kebenaran penting tentang ajaran-ajaran Kristen, yang termuat dalam tiga pasal sebelumnya. Sekarang kita memasuki bagian akhirnya, yang di dalamnya terdapat nasihat-nasihat yang paling berbobot dan sungguh-sungguh yang bisa diberikan. Kita dapat mencermati bahwa dalam surat ini, sebagaimana dalam sebagian besar surat-surat Paulus, bagian awalnya bersifat pengajaran, dan ditujukan untuk memberi tahu pikiran manusia tentang kebenaran-kebenaran dan ajaran-ajaran Injil yang agung, sedangkan bagian akhirnya bersifat penerapan, dan dimaksudkan untuk membimbing kehidupan dan perilaku orang. Sebab, semua orang Kristen wajib berusaha untuk lurus dalam iman, dan tertib dalam hidup dan perbuatan. Dalam apa yang dikatakan sebelumnya, kita sudah mendengar tentang hak-hak istimewa orang Kristen, yang memberikan penghiburan bagi kita. Dalam apa yang dikatakan selanjutnya, kita akan mendengar tentang kewajiban-kewajiban orang Kristen, dan apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah kita dari kita, menimbang hak-hak istimewa yang sudah dianugerahkan-Nya kepada kita itu. Cara terbaik untuk memahami rahasia-rahasia dan ikut ambil bagian dalam hak-hak istimewa yang sudah kita baca sebelumnya adalah dengan menjalankan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan kepada kita selanjutnya dengan kesadaran hati nurani. Sama halnya, pada sisi lain, jika kita dengan sungguh-sungguh merenungkan dan percaya akan ajaran-ajaran yang sudah diajarkan kepada kita dalam pasal-pasal sebelumnya, maka itu akan menjadi dasar yang baik bagi kita untuk mulai menjalankan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan dalam pasal-pasal selanjutnya. Iman dan perbuatan kristiani saling berdampingan. Dalam pasal ini, kita mendapati berbagai macam nasihat untuk menjalankan kewajiban-kewajiban yang penting.

I. Nasihat yang lebih umum (ay. 1).

II. Nasihat untuk saling mengasihi, bersatu, dan rukun, beserta sarana dan dorongan yang tepat untuk mengusahakannya (ay. 2-16).

III. Nasihat untuk memiliki kemurnian kristiani dan hidup kudus. Kedua-duanya dijelaskan secara lebih umum (ay. 17-24), dan dalam sejumlah contoh khusus (ay. 25, sampai selesai).

Keberpadanan Hidup Ditegaskan (4:1)

Ini merupakan nasihat umum untuk hidup sesuai dengan iman Kristen yang kita akui. Pada waktu itu Paulus sedang menjadi tahanan di Roma. Dan ia adalah orang yang dipenjarakan karena Tuhan, atau di dalam Tuhan, yang artinya sungguh untuk Tuhan. Mengenai hal ini, dalam pasal 3:1. Paulus menyebutkan hal ini berulang kali, untuk menunjukkan bahwa ia tidak malu dengan belenggu yang menahannya, karena tahu betul bahwa ia menderita bukan sebagai penjahat. Juga, supaya apa yang ditulisnya kepada jemaat bisa terasa lebih lembut dan memberikan suatu hasil tertentu. Itu merupakan ajaran yang ia pikir layak untuk ditanggung, dan karena itu tentu mereka harus memandangnya layak untuk mereka perhatikan dengan sungguh-sungguh dan mereka jalankan sebagai kewajiban. Di sini kita mendapati permohonan dari seorang tahanan yang malang, salah seorang tahanan Kristus: “Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan,” dst. Menimbang apa yang sudah dilakukan Allah untukmu, dan ke dalam kedudukan dan keadaan apa Ia sudah memanggil kamu, seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya, maka sekarang aku datang kepadamu dengan sebuah permintaan yang tulus (bukan untuk melegakanku, atau menggunakan kepentinganmu untuk membebaskanku, hal pertama yang cenderung diminta oleh tahanan yang malang dari sahabat-sahabatnya, melainkan) supaya kamu mau membuktikan diri sebagai orang-orang Kristen yang baik, dan hidup sesuai dengan pengakuan dan panggilanmu. Supaya hidupmu berpadanan, sesuai, pantas, selaras dengan keadaan-keadaan membahagiakan yang ke dalamnya anugerah Allah telah membawa kamu, kamu yang telah dipertobatkan-Nya dari kekafiran kepada Kekristenan. 

Perhatikanlah, orang-orang Kristen harus menyesuaikan diri dengan Injil yang olehnya mereka dipanggil, dan dengan kemuliaan yang ke dalamnya mereka dipanggil. Kedua-duanya adalah panggilan hidup mereka. Kita disebut orang-orang Kristen, maka kita harus menyesuaikan diri dengan sebutan itu, dan hidup seperti orang-orang Kristen. Kita dipanggil kepada kerajaan dan kemuliaan Allah. Oleh karenanya, kerajaan dan kemuliaan itu haruslah kita pikirkan, dan kita harus hidup seperti orang yang layak menjadi ahli warisnya. Amin

===Tuhan Yesus memberkati yang membacanya====

Statistik Pengunjung