DASAR UNTUK GEREJA YANG SEHAT
Ditulis dari buku: The Purpuse Drivern Church. Oleh, RICK WARREN
Penyunting.Pdm Yoel Giban,S.Th.M.Pd.K
=============================
Fondasi menentukan besarnya kuat dan kekuatan sebuah gedung. Anda tidak mungkin membangun gedung yang lebih besar dari dasar yang sudah ada. Hal yang sama berlaku untuk gereja-gereja. Gereja yang dibangun atas dasar yang tidak memadai atau yang salah tidak akan pernah mencapai ketinggian yang dimaksudkan Allah untuk gereja tersebut. Sebab gereja itu akan roboh bilah lebi tinggi daripada yang dapat ditanggung dasarnya. Fondasi gereja anda menentukan besar dan kekuatan gedung gereja. Anda tidak mungkin membangun gedung yang lebih besar dari pada yang dapat dipikul oleh dasar yang sudah ada.
Jika anda ingin membangun gereja yang sehat, kuat, dan bertumbuh, anda harus meluangkan waktu untuk meletakkan dasar yang kokoh. Hal ini dilakukan dengan menjelaskan dalam pikiran setiap orang yang terlibat, mengapa gereja ada dan apa yang seharusnya dilakukan oleh gereja. Ada kuasa yang luarbiasa bila memiliki pernyataan tujuan yang sudah ditegaskan dengan jelas. Jika pernyataan itu cukup singkat untuk diingat, pernyataan tujuan anda akan menghasilkan lima keuntungan yang baik bagi gereja anda:
1) Tujuan Yang Jelas Membangun Semangat Juang
Semangat juang dan misi tidak bias dipisahkan. 1 Korintus1:10 dalam terjemahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH) mengatakan bahwa “Hendaknya ada persesuaian diantara Saudara supaya tidak terjadi perpecahan di dalam siding jemaat…hendaknya saudara sehati dan seia sekata”. Perhatikan Paulus berkata bahwa kunci untuk mencapai keharmonisan dalam gereja adalah bersatu dalam tujuan. Jadi, jika misi anda tidak jelas, maka semangat juang anda akan rendah.
Gereja yang memiliki semangat juang dan ada suasana kerukunan yang luarbiasa tinggi dalam gereja maka pasti gereja akan bertumbuh. Orang-orang yang bekerjasama untuk tujuan yang besar tidak mempunyai waktu untuk bertengkar tentang hal-hal yang sepele. Ketika anda ikut mendayung perahu, anda tidak punya waktu untuk menggoncangkannya! Dan mampu mempertahankan persekutuan yang akrab sekalipun pertumbuhan sangat besar yang dialami gereja maka anggota-anggota gereja mempunyai komitmen kepada suatu tujuan bersama.
Amsal 29:18 berbunyi “bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat” artinya bahwa dimana tidak ada visi, jemaat akan pindah ke gereja lain! Banyak gereja nyaris tidak bertahan karena tidak mempunyai visi.Yang tidak mempunyai visi mereka akan berjalan dengan susah payah dari minggu ke minggu karena mereka tidak mengindahkan tujuan mereka untuk melanjutkan usaha untuk kemajuan gereja. Gereja tanpa tujuan dan misi pada akhirnya menjadi benda bersejarah yang berkaitan dengan berbagai-bagai tradisi masa lalu.
Tidak ada sesuatu yang lebih mengecilkan hati jemaat, dari pada hal tidak mengetahui tujuan eksistensinya. Sebaliknya, cara yang paling cepat untuk memperkuat kembali gereja yang tidak berkembang atau yang mundur adalah memperoleh kembali tujuan Allah bagi gereja dan menolong para anggota untuk memahami tugas-tugas agung gereja yang sudah diberikan oleh Kristus Yesus (Matius 28:19-20.
2) Tujuan Yang Jelas Mengurangi Frustrasi
Pernyataan tujuan mengurangi frustrasi karena pernyataan itu membolehkan kita melupakan hal-hal yang tidak begitu penting. Yesaya 26:3 dalam terjemahan (TEV) menyatakan bahwa “Tuhan memberikan damai sejahtera kepada orang yang berpegang teguh pada tujuan-Nya dan percaya kepada-Nya”. Tujuan yang jelas bukan hanya menegaskan apa yang harus kita lakukan, tetapi juga menegaskan apa yang tidak harus kita lakukan. Saya yakin bahwa gereja anda tidak mempunyai waktu untuk melakukan segala sesuatu. Kabar baiknya adalah bahwa Allah tidak mengharapkan anda untuk melakukan segala-galanya. Lagi pula, hanya ada beberapa hal yang benar-benar penting untuk dilakukan !Rahasia keefektifan adalah memahami apa yang benar-benar penting, kemudian melakukan apa yang benar-benar penting, dan tidak merasa cemas mengenai hal-hal yang lain.
Kata Dick Warr sebagai gembala siding saya belajar bahwa setiap orang mempunyai agenda tersendiri untuk gereja. Untuk mengungkapkan kembali hokum rohani pertama: Allah mengasihi saya dan semua orang lain mempunyai rencana yang indah bagi kehidupanku! Orang selalu berkata “gereja harus melakukan hal ini atau gereja harus melakukan hal itu” banyak anjuran merupakan kegiatan-kegiatan yang mulia, tetapi itu bukan persoalan yang sebenarnya. Kita harus selalu menyaring semua saran itu. Apakah kegiatan itu memenuhi salah satu tujuan Allah ketika mendirikan gereja ? jika kegiatan itu memenuhi criteria tersebut, anda harus mempertimbangkannya. Jika tidak, jangan biarkan program itu mengganggu agenda Allah bagi gereja.
Tanpa pernyataan tujuan gereja akan begitu mudah untuk mengalami frustrasi karena semua gangguan yang ada di sekitar kita. Mungkin anda merasa seperti yang dirasakan oleh Yesaya, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma; dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna, Yes 49:4”. Berusaha untuk mengarahkan sebuah gereja tanpa tujuan yang jelas adalah seperti berusaha mengendarai mobil di dalam kabut. Jika anda tidak dapat melihat dengan jelas kemana tujuan anda, maka anda akan mengalami tabrakan.
Yakobus 1:8 (BIS) orang yang ragu-ragu…tidak tetap pikirannya; ia tidak bias mengambil keputusan apa-apa dalam segala sesuatu yang dibuatnya.Jika gereja mulai lupa pada tujuannyam, gereja itu akan mengalami kesulitan untuk memutuskan apa yang penting. Gereja yang ragu-ragu adalah gereja yang tidak stabil. Apa saja yang dapat membuatnya menyimpang dari tujuannya. Gereja akan terombang ambing antara prioritas, tujuan, dan program. Gereja akan mengarah ke satu tujuan, kemudian yang lainnya, tergantung pada siapa yang memimpin pada saat itu. Kadang-kadang gereja hanya berputar dalam lingkaran.
Dalam gereja yang mempunyai tujuan, setelah arah ditetapkan, pengambilan keputusan menjadi jauh lebih mudah dan kurang mengalami frustrasi. Tegaskan peran anda kemudian tetapkan tujuan anda. Setelah tujuan-tujuan menjadi jelas, sasaran apa saja yang memenuhi salah satu tujuan itu dengan otomatis akan disetujui. Setiap waktu seseorang menganjurkan satu kegiatan atau peristiwa atau program yang baru, anda harus mengajukan pertanyaan, “apakah hal itu memenuhi salah satu tujuan kami ?” jika memang demikian lakukanlah. Jika tidak jelas, jangan lakukan, supaya tidak frustrasi.
3) Tujuan Yang Jelas Membolehkan Konsentrasi
Sinar yang berfokus pada obyek pasti mempunyai kekuatan yang luar biasa. Sinar yang tersebar dan tidak terfokus pasti tidak mempunyai kekuatan sama sekali. Misalnya, dengan memfokuskan kekuatan sinar matahari melalui kaca pembesar anda dapat membakar sepotong kertas. Namun anda tidak dapat membakar sepotong kertas, jika cahaya matahari yang sama tidak terfokus. Ketika sinar dikonsentrasikan pada tingkat yang lebih tinggi, seperti sinar laser, sinar itu bahkan dapat memotong balog baja.
Prinsip konsentrasi itu berlaku di bidang lain juga. Kehidupan yang terfokus dan gereja yang terfokus akan mempunyai pengaruh yang jauh lebih besar daripada yang tidak terfokus. Seperti sinar laser, semakin gereja terfokus maka semakin besar pengaruhnya di masyarakat. Alasan untuk hal ini adalah bahwa tujuan yang jelas mengijinkan untuk memusatkan usaha untuk kemajuan gereja. Paulus mengetahui hal ini, maka ia berkata “saya mencurahkan segenap tenaga saya untuk satu perkara ini, melupakan apa yang telah berlalu dan mengharapkan apa yang akan datang” (Filipi 3:13)
Salah satu godaan umum, menjerumuskan banyak gereja masa kini adalah perangkap mengutamakan hal-hal yang kurang penting. Perhatian gereja dialihkan dengan berbagai agenda,kampanye, serta tujuan yang baik, namun tidak penting. Energi gereja tersebar dan dihambur-hamburkan maka kekuatannya hilang. Jika anda menghendaki gereja anda mempunyai pengaruh besar di dunia, anda harus mengutamakan hal-hal yang paling penting. Sesuatu yang mengherankan saya adalah betapa banyaknya orang Kristen yang tidak mengetahui tentang tujuan utama gereja mereka. Seperti pepatah kuno mengatakan “hal yang terutama adalah menjaga agar hal yang terutama tetap menjadi yang terutama”. Menurut pendapat saya, sebagian gereja mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal. Inilah salah satu kendala yang paling diabaikan dalam membangun gereja yang sehat. Kita membuat banyak orang merasa terkuras tenaganya. Seringkali, gereja kecil melibatkan diri dalam berbagai jenis kegiatan, peristiwa, dan program. Daripada memusatkan seganap pada satu perkara seperti yang dilakukan oleh Paulus, mereka melibatkan diri dalam empat puluh kegiatan yang berbeda dan tidak berhasil melakukan satupun dengan baik.
Semakin lama satu gereja berdiri, semakin nyata keadaan ini. Program dan peristiwa terus ditambahkan pada agenda gereja tanpa pernah mengeluarkan satu kegiatanpun. Tidak ada program yang dimaksudkan akan bertahan selama-lamanya. Pertanyaan yang baik untuk diingat ketika menghadapi program-program di gereja adalah “jika belum melakukan program itu apakah kita akan memulainya? Kalender gereja yang padat menyebarkan energy gereja. Adalah penting bagi kesehatan gereja bahwa secara berkala membersihkan rumah”- meninggalkan program yang tidak bermanfaat lagi. Seperti pepatah “jika kuda itu sudah mati jangan menungganginya lagi”…
Menjadi efisien tidaklah sama dengan menjadi efektif. Efisien adalah melakukan sesuatu dengan benar. Sedangkan keefektifan adalah melakukan hal-hal yang benar.banyak gereja adalah efisien karena mereka terorganisasi dengan baik dan mempunyai daftar program yang padat. Namun sementara mereka menghasilkan banyak aktifitas, produktifitasnya sedikit. Energi terbuang percuma untuk soal-soal sepele, itu sama seperti mengatur kembali kursi-kursi geladak di kapal Titanic: segala sesuatu tampak indah dan terorganisir, tetapi tidak menjadi soal karena kapal itu sedang tenggelam!tidak cukup bila gereja hanya terorganisir dengan baik; gereja harus diorganisasi yang baik untuk melakukan hal-hal yang tepat.
Allah menghendaki gereja menjadi efektif. Beberapa gereja yang benar-benar efektif ternyata berkonsentrasi pada tujuan mereka. Dengan terus menerus mengulangi tujuan dan terus mempertahankan prioritas dan focus gereja.
4) Tujuan Yang Jelas Menarik Kerjasama
Orang mau bergabung dengan gereja yang mempunyai arah yang jelas.Jika gereja terus menyampaikan tujuannya, orang pasti ingin bergabung. Ini disebabkan setiap orang mencari sesuatu yang memberikan arti, tujuan, dan arah kepada kehidupan. Ketika Ezra memberitahukan kepada Bangsa Israel apa yang Allah ingin mereka lakukan, mereka menjawab, beritahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki dan membetulkan semua perkara ini, dan kami akan mendukung sepenuhnya ( Ezra 10:4)
Rasul paulus selalu jelas dalam tujuannya. Akibatnya, orang ingin menjadi bagian dari apa yang sedang dilakukannya. Hal ini khusus terjadi di gereja Filipi. Jemaat di Filipi begitu tertarik pada misi Paulus sehingga mereka terus menerus memberikan dukungan keuangan (Filipi 4:15). Jika kita ingin orang tertarik dengan gereja, menyokongnya dengan aktif, dan memberikan dengan murah hati, kita harus menjelaskan dengan tepat kemana gereja kita diarahkan.
Pernahkan anda naik pesawat yang salah? Periksa tujuan sebelum pesawat lepas landas. Meloncat keluar akan menyakitkan! Anda tidak akan berani naik bus tanpa pertama-tama mengetahui kemana arahnya, demikian juga anda tidak dapat mengharapkan orang bergabung dengan gereja anda tanpa mengetahui tujuan gereja anda. Amsal 11:27 menyatakan bahwa “jika tujuan anda baik, anda akan dihormati”. Katakan didepan seluruh jemaat kemana arah gereja anda dan itu akan menarik kerjasama. Katakan dengan jelas tujuan dan prioritas gereja anda dalam kelas keanggotaan. Jelaslah strategi dan struktur anda. Hal ini akan mencegah orang-orang bergabung dengan gereja berdasarkan asumsi yang salah. Apabilah anda membiarkan orang menjadi anggota gereja anda tanpa memahami tujuan gereja anda, anda sedang mencari kesukaran.
Anggota baru, khususnya mereka yang pindah dari gereja lain, sering mempunyai agenda pribadi dan prasangka tentang gereja. Hal ini akan menimbulkan masalah dan konflik pada akhirnya, kecuali langsung berhadapan dengan mereka dalam cara yang terus terang.
5) Tujuan Yang Jelas Membantu Evaluasi
2 Korintus 13:5 berbunyi “ujilah dirimu sendiri untuk melihat apakah kamu tetap tegak di dalam Iman:selidikilah dirimu? Bukan dengan membandingkan dirinya dengan gereja lain, tetapi dengan bertanya, apakah kita melakukan apa yang dikehendaki Allah bagi kita? Dan seberapa baik kita melakukan pekerjaan itu? Apa usaha kita? Dan bagaimana usaha itu? Dua pertanyaan ini penting untuk mengevaluasi gereja. Pernyataan tujuan gereja harus menjadi standar untuk mengukur kesehatan dan pertumbuhan gereja”
Tidak ada hubungan sama sekali antara ukuran dan kekuatan sebuah gereja.Gereja dapat menjadi besar dan kuat, atau menjadi besar dan lemah.Sebaliknya, gereja dapat menjadi kecil dan kuat atau dapat menjadi kecil dan lemah.Yang besar belum tentu lebih baik, demikian juga yang kecil belum tentu lebih baik.Ukuran bukan soal, hal yang paling penting adalah gereja akan menjadi lebih kuat dan lebih sehat bilah mempunyai tujuan.
Menjadi gereja yang mempunyai tujuan memang membutuhkan waktu-hal itu tidak terjadi dalam sekejap, atau bahkan dalam waktu lebih dari enam bulan. Gereja mungkin akan mengalami masa transisi selama beberapa tahun. Jika kita menghendaki gereja mempunyai tujuan, kita harus menuntunnya melalui empat fase penting yaitu
1. Harus menegaskan tujuan
2. Harus menyampaikan tujuan-tujuan itu kepada setiap orang di gereja secara tetap
3. Harus mengorganisasi gereja sekitar tujuan
4. Harus melaksanakan tujuan di setiap bagian dari program gereja.
SOLIDEO GLORIA