Teks:2 Tesalonika 2:1-3 (TB) Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa.
=============
Rasul Paulus sangat berhati-hati untuk mencegah tersebarnya kekeliruan mengenai kedatangan Kristus, yang dikira sudah sangat dekat. Beberapa di antara jemaat Tesalonika sudah terjatuh ke dalam kekeliruan tersebut (ay. 1-3). Sesudah itu, dia melanjutkan untuk membuktikan betapa kelirunya berita itu, yang diperingatkannya supaya jangan mereka percayai. Dia melakukannya dengan memberi tahu mereka dua peristiwa yang harus terjadi terlebih dahulu sebelum kedatangan Kristus, yaitu, terjadinya kemurtadan di mana-mana dan tersingkapnya antikristus. Mengenai antikristus, Rasul Paulus memberi tahu mereka banyak hal yang luar biasa, tentang namanya, sifatnya, kemunculannya, kejatuhannya, pemerintahannya, dan dosa serta kebinasaan para pengikutnya (ay. 4-12). Kemudian ia menghibur mereka dalam menghadapi ngerinya kemurtadan ini, serta menasihati supaya mereka tetap teguh (ay. 13-15). Paulus menutup dengan sebuah doa untuk mereka (ay. 16-17).
Peringatan terhadap Ketakutan yang Keliru (2:1-3a)
Dari perkataan ini tampak bahwa beberapa anggota jemaat Tesalonika telah keliru menangkap maksud Paulus di dalam tulisan rasul itu di surat sebelumnya, mengenai kedatangan Kristus. Mereka menyangka bahwa kedatangan Kristus sudah sangat dekat, bahwa Kristus sudah siap untuk muncul dan menghakimi. Atau, mungkin beberapa di antara jemaat Tesalonika mengaku-ngaku telah mengetahui akan hal ini, melalui pewahyuan khusus dari Roh, atau melalui beberapa perkataan yang mereka dengar dari Rasul Paulus ketika ia sedang bersama mereka, atau melalui beberapa surat yang ditulis Paulus, atau surat yang kata mereka ditulis oleh Paulus kepada mereka atau kepada orang tertentu. Karena itu, Rasul Paulus berniat untuk membetulkan kesalahan ini, dan mencegah tersebarnya kekeliruan ini. Perhatikan, jika kesalahan dan kekeliruan timbul di antara orang Kristen, maka kita harus mengambil kesempatan pertama untuk membetulkannya, dan mencegah penyebarannya. Orang yang baik secara khusus akan berhati-hati untuk menekan kemungkinan timbulnya kekeliruan akibat kesalahan dari perkataan atau perbuatan mereka, sekalipun apa yang dikatakan atau dilakukan itu tidak mengandung kesalahan, atau sangat baik. Kita memiliki musuh yang licik, yang memperhatikan setiap kesempatan untuk berbuat jahat. Terkadang ia bahkan memunculkan kekeliruan dengan memakai kata-kata firman. Perhatikan,
I. Betapa bersungguh-sungguh dan sepenuh hatinya Rasul Paulus untuk mencegah kekeliruan. Kami minta kepadamu, saudara-saudara (ay. 1). Dia memperlakukan jemaat Tesalonika sebagai saudara-saudara, padahal ia dapat saja menegur mereka seperti seorang bapa menegur anak-anaknya. Tetapi sebaliknya, dia memperlihatkan kebaikan dan kerendahan hati yang besar, dan menempatkan dirinya ke dalam keadaan mereka. Dan ini merupakan cara terbaik untuk berurusan dengan orang ketika kita hendak menjaga atau membetulkan mereka dari kekeliruan, yaitu dengan menghadapi mereka dengan lembut dan penuh kasih. Perlakuan yang kasar dan keras hanya akan membuat mereka jengkel, dan menjadikan mereka berprasangka terhadap pandangan yang hendak kita kemukakan. Paulus meminta, bahkan memohon kepada mereka dengan sikap yang paling khidmat. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, dst. Perkataan ini disampaikan dalam bentuk sumpah. Maksud Paulus ialah apabila mereka percaya bahwa Kristus akan datang, dan jika mereka menghendaki supaya Ia datang, dan bersukacita di dalam pengharapan akan kedatangan-Nya, maka mereka harus berhati-hati supaya menghindari kekeliruan yang sekarang sedang diperingatkannya kepada mereka, beserta akibat buruknya. Dari bentuk permohonan yang dipakai oleh Rasul Paulus ini, kita dapat mengamati bahwa,
1. Tuhan Yesus Kristus sudah pasti akan datang untuk menghakimi dunia. Ia akan datang dengan segala kemegahan dan kuasa sorga pada hari terakhir, untuk menghakimi semua orang. Sekalipun kita masih belum memiliki kepastian mengenai waktu kedatangan-Nya, atau sekalipun ada kekeliruan mengenai waktu kedantangan-Nya, namun kedatangan-Nya itu sendiri sudah pasti. Inilah yang selalu menjadi iman dan pengharapan semua orang Kristen di sepanjang abad gereja. Bahkan, inilah iman dan pengharapan orang-orang kudus zaman Perjanjian Lama, bahkan sejak Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, yang mengatakan, “Sesungguhnya Tuhan datang, dst.” (Yud. 1:14).
2. Pada saat kedatangan Kristus yang kedua, semua orang kudus akan dihimpunkan bersama dengan Dia. Bahwa orang-orang kudus dikatakan akan berhimpun kepada Kristus ketika Ia datang menunjukkan bahwa Rasul Paulus berbicara tentang kedatangan Kristus pada hari penghakiman, dan bukan kedatangan-Nya untuk menghancurkan Yerusalem. Dia berbicara tentang kedatangan Kristus yang sesungguhnya, bukan kiasan. Sebagaimana kedatangan Kristus akan menjadi bagian dari kehormatan-Nya pada hari tersebut, begitu juga kedatangan-Nya akan menyempurnakan kebahagiaan orang-orang kudus-Nya.
(1) Karena mereka semua akan dihimpun. Pada waktu itu semua orang kudus akan bertemu seluruhnya, dan pertemuan itu tidak akan dihadiri oleh siapa pun kecuali orang-orang kudus. Baik segala orang kudus dari Perjanjian Lama, yang mengenal Kristus melalui bayangan samar-samar hukum Taurat, dan melihat hari tersebut dari kejauhan, maupun semua orang kudus Perjanjian Baru, yang kepada mereka dibawakan kehidupan dan kekekalan ke dalam terang melalui Injil. Mereka semua akan dihimpun bersama-sama. Pada waktu itu, akan datang dari empat penjuru mata angin semua orang yang sedang ada, atau yang pernah ada, atau yang akan ada, sejak permulaan sampai akhir zaman. Semuanya akan dihimpun bersama-sama.
(2) Karena mereka akan terhimpun dengan Kristus. Ia akan menjadi pusat kesatuan mereka. Mereka akan terhimpun kepada Dia, menjadi pengikut-Nya, menjadi hakim bersama-Nya, dipersembahkan kepada Bapa oleh Dia, hidup bersama-Nya selama-lamanya, dan sepenuhnya berbahagia di dalam hadirat-Nya sampai selama-lamanya.
(3) Ajaran mengenai kedatangan Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia merupakan saat yang luar biasa dan penting bagi orang Kristen. Sebab, jika tidak, tentu Rasul Paulus tidak akan menganggapnya sebagai pokok permohonan yang penting. Karena itu, kita tidak hanya perlu mempercayai semua ini, tetapi juga perlu memandangnya penting, dan melihat semuanya itu sebagai hal-hal yang perlu kita perhatikan sungguh-sungguh dan sangat menggugah hati kita.
II. Apa yang diperingatkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika itu sendiri, yaitu supaya mereka jangan tersesat dalam hal waktu kedatangan Kristus, sehingga menjadi lekas bingung dan gelisah. Perhatikan, kekeliruan di dalam pikiran cenderung sangat melemahkan iman kita dan membuat kita gelisah. Dan orang yang lemah imannya dan gelisah pikirannya kerap kali cenderung mudah disesatkan, dan jatuh ke dalam perangkap para penyesat.
1. Rasul Paulus tidak ingin mereka disesatkan. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga (ay. 3). Ada banyak orang yang sedang menantinantikan waktu yang tepat untuk menyesatkan, dan mereka memiliki banyak cara untuk menyesatkan. Karena itu, beralasan bagi kita untuk waspada dan berjaga-jaga. Beberapa penyesat akan berpura-pura mendapatkan pewahyuan yang baru, yang lain menafsirkan firman dengan keliru, sedangkan yang lain lagi akan berbuat kejahatan dengan melakukan pemalsuan besar-besaran. Berbagai sarana dan cara akan dipakai oleh para penyesat. Namun kita harus berhati-hati supaya jangan ada orang yang menyesatkan kita dengan cara yang bagaimanapun juga. Secara khusus, perkara yang diperingatkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika adalah supaya mereka jangan sampai tersesat bahwa kedatangan Kristus sudah sedang mendekat, seolah-olah itu akan terjadi pada zaman Rasul Paulus. Sekalipun tampaknya kekeliruan ini tidak membahayakan bagi banyak orang, namun karena ini benar-benar merupakan sebuah kekeliruan, maka akan tampak bahwa hal itu mendatangkan akibat buruk bagi banyak orang. Karena itu,
2. Paulus memberi mereka peringatan, dan tidak mau supaya mereka lekas bingung atau gelisah.
(1) Paulus tidak mau iman mereka menjadi lemah. Kita harus yakin dengan teguh akan kedatangan Kristus yang kedua, dan memiliki iman yang kuat dan kokoh terhadap hal ini. Namun, ada bahaya setidaknya bagi orang Tesalonika, bahwa seandainya mereka mengira Kristus sudah hampir datang, dan ternyata, setelah mereka atau orang-orang yang sangat mereka hormati, keliru mengenai waktunya, maka mereka kemudian mempertanyakan kebenaran atau kepastian akan kedatangan Kristus itu sendiri. Padahal, mereka tidak boleh goyah di dalam pikiran mereka mengenai hal yang besar ini, yang menjadi iman dan pengharapan bagi semua orang kudus. Pengajaran yang salah itu seperti angin yang mengombang-ambingkan air ke sana kemari, dan mereka cenderung menggoyahkan pikiran manusia, yang terkadang sama goyangnya seperti air. Kemudian,
(2) Paulus tidak mau penghiburan mereka berkurang. Mereka tidak boleh gelisah atau menjadi takut dengan ketakutan yang tidak benar. Mungkin kedatangan Kristus digambarkan sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, sehingga menggelisahkan banyak orang Kristen yang sungguh-sungguh di antara mereka, sekalipun seharusnya kedatangan Kristus itu sendiri menjadi sumber pengharapan dan sukacita orang percaya. Atau, mungkin banyak orang yang gelisah memikirkan bahwa hari itu akan menjadi hari yang sangat mengejutkan, atau merasa takut bahwa mereka tidak siap menghadapinya, atau gelisah ketika merenungkan kekeliruan mereka tentang waktu kedatangan Kristus. Kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa, namun kita tidak boleh menjadi berkecil hati atau gelisah memikirkan kedatangan Kristus.